Pertapa yang sebenarnya adalah Bunto, dia mengingat semua kejadian malam itu dengan baik. Semua adalah masa panjang yang kini harus dilewati dan kini dia harus membuat keputusan. Agro harus bisa dijauhkan dari Black Secret. Jadi, apa keputusan mereka nantinya, mereka akan memutuskannya setelah bertemu.
Pertapa itu pun mengambil posisi duduk, meletakkan tangan kanan dan kirinya menghadapkan ke atas di atas lututnya. Dia mulai memejamkan matanya dan berharap orang – orang yang ditunggunya segera datang.
Jadi, sambil menunggu kedua rekannya datang. Bunto memejamkan matanya, dia mengingat dengan baik apa yang terjadi lima belas tahun yang lalu. Mereka benar – benar memutuskan untuk masuk dan menerobos. Hal itu karena, masa hibernasi 'Dia yang tak disebut' hanya tinggal besok pagi. Jika mereka kembali ke Aflif dan hanya melaporkannya saja.