"Aku tidak bisa jauh darimu Sheisha. Di rumah sakit aku merasa sendirian walau ada Bibi Atun." ucap Tuan Prabu dengan tatapan sangat dalam.
"Ya Tuhan, kenapa anda menatapku seperti itu Tuan Prabu? apa anda tidak tahu kalau tatapan mata anda sangat menyiksa perasaanku yang sangat merindukan Azam." ucap Sheisha menelan salivanya mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Sekarang apa tugasku Tuan Prabu?" tanya Sheisha seraya melepas tangannya setelah melihat keadaan Tuan Prabu baik-baik saja.
"Kamu bisa bantu menata ulang berkas-berkas yang ada di dalam almari kaca itu. Sepertinya harus ada penataan ulang." ucap Tuan Prabu tidak tahu harus memberi tugas apa pada Sheisha di hari pertama kerja Sheisha.
"Apa aku harus mengeluarkan ini semua dan mengembalikannya ke sana?" tanya Sheisha dengan tanda tanya besar di dalam hatinya.
"Hem... kalau kamu sudah selesai kamu bisa duduk di meja kerjamu dan kamu tidak boleh kemana-mana tanpa seizin aku." ucap Tuan Prabu dengan wajah serius.