"Kamu tidak akan pernah kehilangan aku, karena aku tidak pernah meninggalkan kamu." ucap Sheisha dengan tatapan sungguh-sungguh.
Azam menelan salivanya mengalihkan pandangannya ke arah lain tidak tahu harus mengatakan apa pada Sheisha tentang perasaannya.
"Kenapa kamu diam? apa kamu masih marah padaku? ataukah ada yang masih kamu pikirkan tentang masalah kita?" tanya Sheisha dengan sangat sabar menghadapi Azam yang sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.
"Aku minta maaf, mungkin karena aku terlalu mencintaimu. Jadi terkadang aku tidak bisa berpikir dengan jernih." ucap Azam dengan wajah sedikit memerah karena merasa malu dengan apa yang sudah ia lakukan.
"Tidak apa-apa Azam, hal yang sangat wajar seorang suami cemburu pada istrinya. Apalagi karena dia terlalu mencintai istrinya. Apa kamu tahu ada kebahagiaan yang aku rasakan saat kamu merasakan cemburu." ucap Sheisha dengan tatapan penuh.