"Kalau begitu biar aku yang bertanya pada Bibi Etin saat dia datang dengan Safira nanti.'' ucap William dengan sungguh-sungguh.
"Jangan Den, biarkan Bibi yang mencarinya. Tuan William jangan memikirkan hal ini." ucap Bibi Atun tidak ingin William terluka.
"Tapi aku tidak bisa seperti ini terus Bibi. Aku harus sembuh secepatnya. Aku tidak bisa meninggalkan Sheisha dalam waktu yang lama." ucap William dengan perasaan sedih.
"Bukankah Tuan William masih bisa bertemu dengan setiap hari di kantor kalau Tuan William menjadi Tuan Prabu?" tanya Bibi Atun dengan tatapan kasihan.
"Walau aku masih bisa bertemu dengan Sheisha sebagai Tuan Prabu, tapi tetap saja aku terasa jauh dari Sheisha, Bibi. Aku tidak bisa menyentuh dan memeluknya seperti yang di lakukan Azam yang sudah menjadi suaminya. Sebagai Tuan Prabu aku hanya bisa melihat dan mengawasinya saja." ucap William dengan tatapan sedih.