"Di saat Tuan William mengamuk lagi, ciumkan saja benda ini ke hidung Tuan William dia akan merasa tenang." ucap Bibi Etin seraya memberikan sebuah benda putih kecil yang berbentuk kotak pipih yang terbuat dari kain putih.
"Baik Bi." ucap Safira tanpa menanyakan apa benda itu pada Bibi Etin selain menurut saja.
"Sekarang pergilah." ucap Bibi Etin masih sedikit marah dengan keteledoran Safira yang mudah panik.
Safira menganggukkan kepalanya kemudian berjalan keluar dari halaman rumah Bibi Etin.
****
Di kamar William....
Sheisha sedang mengobati pergelangan tangan Azam dengan obat merah yang dia minta pada Bibi Atun.
"Jangan pergi lagi." ucap William dengan suara berat sambil menatap wajah Sheisha yang mengobati lukanya.
Sheisha mengangkat wajahnya menatap kedua mata Azam dengan hati bergetar. Seolah-olah tatapan mata Azam tidak asing baginya.