"Ibu, aku cuma bawain ini untuk Ibu dan Ayah." Ucap Narendra sambil memberikan makanan yang tadi ja beli saat berada di Mall.
"Ya ampun, Ibu dan Ayah mah nggak usah dibeliin apa-apa, Ren!" Ucap Ibu Vita.
"Nggak apa-apa, Bu."
Zoya yang melihat suaminya membelikan makanan untuk kedua orang tuanya, ia merasa terharu. Tak mungkin Narendra memberikannya tanpa ketulusan. Zoya yakin itu adalah sebuah ketulusan, bukan drama. Sesayang itu Narendra pada kedua orang tua Zoya. Ia memang tipe laki-laki penyayang yang sangat menghargai perempuan. Zoya jadi makin cinta padanya.
"Terima kasih ya, Ren." Ucap Ibu Ratna.
"Iya, sama-sama."
"Pada abis potong rambut ya anak-anak Ibu?" Tanya sang ibu.
"Iya, bagus nggak rambut aku?" Tanya Zoya sambil memutar-mutar kepalanya.
"Bagus. Tapi lebih bagus lagi ditutup dengan hijab."
Jlebb!
Zoya lupa akan kewajiban itu, padahal dulu ia berjanji pada dirinya sendiri untuk berhijab saat lulus SMA.
"Iya, kamu lebih cantik kalau berhijab." Ucap Narendra.
