Zoya sedang berpamitan pada teman-temannya, kali ini ia harus benar-benar pulang karena hari sudah mulai gelap. Setelah saling berpamitan, Zoya dan Dhafin pun berjalan menuju ke tempat parkir motor.
"Antar aku sampai dekat rumah aja ya, jangan sampai depan rumah." Ucap Zoya.
"Iya, kamu kan udah bilang."
"He ... He ... He ... Takutnya kamu lupa."
Zoya pun naik ke atas motor Dhafin, lalu ia berpegangan pada jaket kekasihnya itu. Dhafin pun mengandarai kendaraan roda duanya itu menuju ke alamat rumah Zoya.
"Sayang, kayaknya hari ini kamu senang banget ya?!" Ucap Dhafin.
"Iya, aku senang banget. Karena udah lama nggak ketemu teman-teman, aku kangen banget sama mereka."
"Iya, akupun senang hari ini. Jadi teringat masa-masa SMA!"
"Bener banget, akupun begitu. Masa dimana yang aku takutkan hanya PR matematika. Bukannya ujian hidup yang lain." Tutur Zoya.
"Memangnya ujian hidup apa sih yang kamu hadapi? Kamu kan enak udah kerja. Udah nggak jadi beban orang tua?!"