Chereads / Bayangan Masalalu / Chapter 72 - Terjebak di Masalalu 4.

Chapter 72 - Terjebak di Masalalu 4.

Vanessa melangkah keluar dari semak semak dan suara itu terdengar oleh Vino dan dengan cepat dia menarik tangan Vanessa.

"Vanessa... syukur lah loe datang, tolong kami..goe ngak mau disini !" kata Vino dan Saepul melihat Vino dan juga Vanessa.

"Eh.. darimana kak cantik ini, kak Rahman ...kak Ali.. ini ada disini kak Vino dapat kakak cantik" kata Saepul membuat Ali dan Rahman berlari menghampiri mereka.

Rahman menatap pakaian yang berbeda dari Vanessa , wajah yang begitu menyentuh isi hatinya dan rambut yang begitu indah membuat dia merasa gugup. Sedangkan Ali dan juga Vino merasa senang.

"Vanessa akhirnya loe datang.. goe senang" ucap Ali menatap Vanessa.

"Kalian saling kenal... " tanya Rahman seakan tak berkutik menatap indah matanya Vanessa, berbeda Vanessa dia merasa sedih dan menahan tangis melihat wajah yang begitu dia cintai.

"Iya...dia teman kami" sahut Ali.

"Rahman..."kata Vanessa ingin memeluk Rahman tapi pemuda itu malah menepis tangan Vanessa.

"Hei.. kamu siapa ! aku baru mengenal mu.."protes Rahman yang tidak ingin disentuh perempuan yang tidak dia kenal.

"Astaga Vanessa.. kamu kan pacar Kodi..masa kamu mau meluk Rahman mentang mentang dia mirip Kodi" kata Vino dan membuat Vanessa salah tingkah begitu juga Ali.

"Pacar Kodi... maksudmu Vino apa.. apakah gadis ini sudah menikah" tanya Rahman penasaran.

"Bukan itu Rahman.. bukan menikah,,,, cuma pacar itu artinya..." sahut Vino dan kata katanya terputus ketika Vanessa menutup mulut Vino.

"Tutup mulut mu Vino.. jika kamu mau keluar dari sini jangan banyak bicara padanya" kata Vanessa dengan kesal.

"Iya ..maaf " kata Vino dan lalu pergi menuju sungai membasuh kakinya bersama Ali.

Kini ada Rahman dan juga Vanessa saling pandang, tatapan Vanessa penuh arti dan cinta meskipun Rahman masih belum mengenal Vanessa tapi jantungnya berdetak dengan kencang.

"Kenapa nona seperti menyembunyikan sesuatu dari ku. Dari tatapan mu kau bukan orang lokal tapi... sepertinya dari rambutmu kau orang belanda" tebak Rahman pada Vanessa.

"Iya .. kamu betul aku orang Belanda. Tujuan ku disini ingin menyelamatkan teman teman ku disini" ucap Vanessa pada Rahman.

"Oh.. jadi mereka teman teman mu.. kalian berpakaian beda dari kami.. darimana mereka berasal" tanya Rahman kembali.

"Hmmm.... jawab tidak ya..aku pengen jawab tapi aku harus butuh sesuatu untuk menjawabnya" jawab Vanessa dengan genit dan mencoba kembali dengan sifat usilnya.

"Gadis aneh.!!.kamu butuh uang ..akan aku berikan asalkan kamu beritahu aku. Soalnya keselamatan warga binua sangat penting saat ini" kata Rahman dengan tegas terhadap Vanessa.

"Aku tidak butuh uang, tapi aku butuh ciuman untuk memberi tahu semuanya" Vanessa berkata sambil senyum senyum.

"Dasar gadis aneh!!! genit !!! cantik cantik kok genit... tidak akan aku sentuh termasuk gadis seperti mu !! apalagi bukan bangsa kami.. dan ingat !! aku akan menyentuh istriku bukan wanita yang tidak aku kenal sepertimu" kata Rahman seakan membuatnya kesal mendegar ucapan Vanessa terhadapnya.

Vanessa seakan ingin menangis ketika Rahman yang begitu dia cintai tak mengenalnya dan bahkan berkata dengan kasar. Tapi dia harus berbesar hati menerima kenyataan , pertemuanya saat ini adalah ruang dimensi yang berbeda jauh saat ini sebelum Rahman mengenal dia saat ini.

Vanessa pun diam dan mengambil sebuah gelang kayu yang di ukir oleh Rahman waktu kecil , dan gelang itu pemberianya sebagai bukti teman waktu masa kecil. Vanessa memakainya dan secara replek Rahman tercengang dan menarik tangan Vanessa.

"Darimana kau mendapat gelang itu" tanya Rahman pada Vanessa.

"Bukan urusan mu... yang pasti ini dari teman masa kecilku" jawab Vanessa kesal.

"Itu gelang satu satunya aku berikan pada teman masa kecil ku." kata Rahman seakan menatap Vanessa begitu dalam.

"Apa peduli mu.. aku tidak mengenalmu" sahut Vanessa dengan sombong.

"Nama asli mu siapa" tanya Rahman dengan menarik tangan Vanesaa dan menatap mata coklat itu.

"Maaf ..aku cape..jadi aku ingin isirahat"kata Vanessa lalu pergi seakan mempermaikan Rahman.

"Dasar gadis aneh" teriak Rahman pada Vanessa dan Vanessa berjalan dengan senyuman.

Air yang jernih begitu indah dipandang mata, tak jauh dari sana ada pesantren kecil yang jumblahnya lumayan tempat mengaji ilmu disana. Tanpaknya Ali dan Vino belajar ilmu agama membuat mereka sedikit kikuk, dan ditertawakan santri disana oleh tindakan mereka yang konyol. Kebetulan Haji Udin lagi libur jualan , jadi dia sendiri membinbing Vino dan juga Ali belajar mengaji.

Vanessa langsung merendam kakinya disungai, dia begitu rindu akan dunia masalalu yang dia impikan. Otaknya berkerja secara bodoh dia ingin tinggal dimasalalu dan ingin mengubah takdirnya untuk menikah dan bahagia bersama Rahman. Jadi intinya dia ingin menyelamat Vino dan juga Ali untuk keluar dari alam yang tak seharusnya mereka huni.

Ali baru keluar dari mengaji sedangkan Vino lagi di bimbing Haji Udin, dia melihat Vanessa tengah merendam kakinya. Rahman yang dari kejauhan mengambil kayu menatap dari kejauhan antara Ali dan Vanessa.

Ali mendekati Vanessa yang tengah duduk disungai sambil duduk dengan santai.

"Vanessa, kamu tau darimana kami disini" tanya Ali pada Vanessa.

"Aku...mempunyai firasat saja bahwa kalian terjebak disini" sahut Vanessa dengan santai.

"Lalu..apakah kau menemukan cara mengeluarkan kami dari sini" tanya Ali pada Vanessa.

"Sebentar.. aku mencoba mengingat semuanya! tapi kau harus janji pada ku jika aku menemukan cara mengeluarkan kalian dari sini, kau harus merahasian dari semua orang" sahut Vanessa pada Ali.

"Aku janji.. asalkan kami dengan Vino bisa kembali pada dunia kami, meskipun aku merasa bahagia karena aku bisa dekat dengan tuhan ku. Tapi aku rindu dengan keluargaku Vanessa" Ali berkata dengan serius pada Vanessa.

"Baik lah... aku akan cari cara untuk bisa bawa kalian keluar dari sini..hanya saja aku akan mencoba untuk bersemedi di pohon sana membuka alam di mensi dunia nyata, dan kalian berdua harus keluar dan bilang sama Kodi jangan mencari ku" ucap Vanessa dengan sedih.

"Kenapa.. kamu ngak ikut kami Vanessa!! kamu kan pacarnya Kodi... atau jangan jangan ini ada hubunganya dengan Rahman?" curiga Ali pada Vanessa.

"Aku tidak bisa melupakan Rahman .. aku sangat mencintainya! dia adalah kekasihku dimasalalu , Ali sampaikan permintaan maaf ku padanya. Malam ini kalian harus menemui ku di pohon besar sana" jawab Vanessa dan Ali begitu mengerti tentang perasaan wanita cantik itu.

"Baiklah...Vanessa aku minta maaf selama ini tentang dirimu yang bukan bukan, ternyata kamu sangat baik, aku berjanji merahasiakan semua tentang mu" sahut Ali.

"Aku harus pergi menuju rumah sana untuk djadikan peristirahatan ku" ucap Vanessa lalu pergi meninggalkan Ali.