Chereads / Raison D'etre : The Revenant / Chapter 4 - Chapter The Truth

Chapter 4 - Chapter The Truth

Kaget mendengar perkataan yang di lontarkan oleh Theresa , aku hanya bisa menatap nya dan Theresa hanya memasang senyuman kecil , sepertinya hal ini tak bisa di elakan bahwa portal kegelapan sendiri memiliki jumlah yang banyak , sepertinya teori itu akan ku tanyakan langsung .

" Theresa ....jika ingatan ku belum kembali , berarti keberadaan portal kegelapan masih ada? ," Tanya ku

" Benar sekali , maaf kan saya karena tidak memberitahu anda wahai ksatria " kata Theresa

" Jikalau begitu , perjalanan ku masih belum selesai lalu apa yang terjadi selama aku pingsan? "

" Anda hanya tertidur , selama 3 hari , disaat anda sudah menghancurkan portal tubuh anda melemah dan jatuh pingsan , " jelas Theresa

Setelah mendengar penjelasannya , aku menyadari alasan kenapa kepala ku rasanya pusing , aku jatuh pingsan setelah pertarungan melawan ksatria itu , entah aku panggil apa tapi ksatria raksasa cocok untuk ku pakai sebagai sebutannya

" Penyebabnya sendiri adalah , karena anda terlalu memaksakan diri sehingga luka yang ada di tubuh anda jauh lebih dalam dan mengeluarkan cukup banyak darah , saya tahu apa yang anda lakukan ....itu memang sesuatu yang mengejutkan "

" Maksud mu disaat aku tertusuk sedalam itu , lalu melemparnya sekuat tenaga? "

" Bukan itu saja , anda juga menggunakan kekuatan incantation pedang anda yang membuat tubuh anda semakin melemah , apakah kamu menyadari sesuatu ketika bangun pertama kali ?, " Tanya Theresa

" ...yang aku rasakan hanyalah pusing dan tubuh ku sedikit pegal pegal , itu saja , " jawab ku

" Ya itulah efek sampingnya , usahakan agar anda tidak melukai diri Anda sendiri dengan luka yang cukup parah , terlebih lagi jika tangan , dan kaki anda tertebas dan copot dari tubuh anda "

" ....apakah aku tidak bisa merasakan rasa sakit? Dan bila begitu apakah aku mempunyai kekuatan regenerasi ?, " Tanya ku

" Iya tentu , anda memang memiliki kekuatan regenerasi yang cukup kuat dan luar biasa , tapi ganjaran yang harus anda bayar adalah--- ingatan anda terkikis layaknya kristal--, seperti itulah "

Aku kaget mendengar perkataan Theresa , aku membayangkan bahwa otak atau isi dari kepala ku adalah sebuah kristal yang rusak dan hanya tersisa sedikit layaknya kristal yang hancur lalu bagian bagiannya pecah kemana mana

" ... seperti itu ya , baiklah jika begitu aku harus melanjutkan perjalanan untuk menyelesaikan misi yang kamu berikan ,Theresa "

" Kumohon wahai ksatria ku , berhati hati lah jangan lukai dirimu dengan begitu parah aku tidak mau usaha mu sia sia untuk mengumpulkan ingatan mu , " resah Theresa

" Akan ku ingat hal itu , dan aku pasti akan jauh lebih berhati hati ....baiklah saatnya aku pergi "

" Semoga dewi memberkati mu "

Theresa kembali menghilang dan , cahaya dari kristal pun mengarahkan ku ke arah kanan ku entah itu barat , selatan , utara , maupun tenggara . Aku mengikuti kembali arah cahaya itu yang semakin lama membawa ku ke sebuah hutan yang cukup lebat .

Tidak kusangka aku akan segera kembali masuk ke area hutan , aku pergi ke hutan itu hanya dengan jalan kaki karena jaraknya yang cukup dekat dan sepertinya aku tidak ingin menggunakan kuda ku terlebih dahulu , aku ingin memanas kan tubuh ku karena pegal pegal dan sedikit kaku .

Aku mulai memasuki area hutan yang begitu gelap dengan sedikit cahaya remang remang dari matahari , hutan yang begitu lebat dengan pepohonan akibat lebatnya pohon hutan ini memiliki aura mengerikan yang kurasakan disaat pertama kali aku terbangun . Disaat berjalan menelusuri hutan serta mengikuti arah cahaya , aku menemukan sebuah api unggun yang masih menyala di samping api unggun ada kayu yang sudah di potong dan di pahat membentuk kursi duduk panjang , tidak ada siapa pun di api unggun itu hanya ada api yang menyala dan beberapa daun yang gugur disekitar kursi kecil . Hari berganti gelap dan terpaksa aku harus bermalam di perapian ini , kupikir hari yang cerah akan menemani perjalanan ku namun waktu nya sendiri pendek

Aku duduk dan memandangi api unggun yang tak usai mati dari sejak awal ku temukan , aku tidak bisa tertidur tubuh ku sendiri tidak merasakan lelah sama sekali , tapi anda pasti bertanya kenapa saya butuh istirahat jika saya tidak merasa lelah ? Ini hanyalah insting manusia ku , itu saja . Disaat aku terlelap di dalam lamunan seseorang tiba tiba datang dengan derap kaki yang lambat seperti mengendap ngendap , aku balik badan dan melihat arah suara itu berasal dan tidak ada orang , aku tahu dia pasti bersembunyi

" ....assasin huh? , " Gumam ku , aku pun berjalan ke arah suara itu tadi ku dengar dan suara jejak kaki itu kembali ku dengar dan sekarang berpindah ke arah didekat api unggun , dia tepat ada di belakang ku . Aku memegang pedang yang berada di pinggang sabuk ku , dan secara perlahan mengeluarkan pedang satu tangan yang biasa ku gunakan

Dan aku pun berbalik dengan cepat , dua pedang pun beradu dan benar dugaan ku , bahwa yang menyerang ku adalah seorang assasin ...tapi aku merasakan , bahwa dia bukanlah undead atau orang orang yang sering ku temui entah ksatria yang kubantai maupun para warga desa , siapa dia sebenarnya ?

" Hey ..siapa kamu? Apakah kamu salah satu dari para dark hollow atau kamu seorang undead ? , " Tanya orang misterius itu , suaranya menyerupai seorang wanita , engga dia benar benar seorang wanita

" Sepertinya tidak perlu ada pertumpahan darah disini ," kata ku " baiklah , apa yang kamu lakukan disini wahai perempuan assasin? "

Wanita itu memasukan pisaunya ke sarung nya dan , mulai tenang ketika aku mengatakan hal itu dia nampak mencurigai ku . Iya benar . Masih mencurigai diri ku , sepertinya dengan sedikit pembicaraan dia bisa menjadi teman ku , itulah pikir ku

" ...siapa dirimu ? , " Tanya wanita itu "Aneh sekali bila aku bertemu dengan seorang ksatria yang masih hidup dan punya kesadaran yang stabil " dia pun pergi duduk di kursi kayu kecil dekat api unggun

" Aku adalah ksatria yang hanya ingin menyelesaikan misi ku , " jawab ku " tugas dari misi ku adalah menutup seluruh portal kegelapan yang ada di negri ini "

" Heh ..kau yakin dengan ucapan mu ? " Cemooh wanita itu " kau sepertinya hanya becanda saja ya , bagaimana seorang ksatria yang hanya seorang saja bisa menghancurkan portal kegelapan , jangan ngayal deh "

Sepertinya dia tidak percaya dengan ucapan ku , begitu juga dengan ku untuk saat ini memiliki rekan adalah sebuah beban . Aku berpikir untuk melanjutkan perjalanan ku mengikuti arah cahaya , tapi entah kenapa rasanya aku malah ingin berbicara dengan wanita misterius ini , dan aku pun duduk di depannya , kami berdua duduk secara berhadap hadapan dengan api unggun sebagai pembatas

" Baiklah , terserah kamu, jika kamu tidak percaya dengan ucapan ku maka itu tidak masalah , kamu mau percaya atau tidak itu tidak berefek apapun dengan ku ," ucap ku " jadi siapa nama mu ? "

" Nama ku adalah Giselle , dan bagaimana dengan mu ? "

" Aku tidak begitu ingat dengan nama ku "

" Begitu ya ...."

Giselle pun membuka jubah yang sedari tadi ia kenakan dan melepasnya , seorang wanita yang tubuhnya cukup atletis dan cantik , dia memanglah seorang assasin , tujuan dia kesini itu masih misteri tapi lebih baik aku menanyakannya

" Hmm , apa tujuan mu pergi ke hutan ini ? , " Tanya ku

" Aku pergi ke hutan ini untuk mencari tempat yang aman , namun itu mustahil , negri ini sendiri sudah tidak aman diseluruh penjuru dari negara ini di isi oleh monster monster yang mengerikan , dan ....aku muak dengan semua itu , " jawabnya " aku ingin pergi dan tinggal di negeri lain dan hidup menjadi seorang yang biasa lalu meninggalkan semuanya "

" .... Aku bisa membantu mu , aku hanya perlu mengantar mu ke perbatasan negeri ini dengan negeri lain , dengan begitu kamu bisa pergi dari sini , " jelas ku

" Gak ...aku gak bisa pergi dari sini , " rengek giselle

" Kenapa? "

" Satu satunya jalan keluar yang aman sendiri di jaga oleh portal kegelapan dan seekor naga yang mengerikan "

Portal huh? , Akan menjadi sesuatu hal yang menarik jika aku mengantar Giselle menuju kesana , pikir ku . Tapi arah cahaya mengarahkan ku ke portal lain aku sendiri tidak yakin harus pergi ke sana dan membunuh naga itu , tidak ada cara lain .

Aku harus membawa dia bersama ku , untuk sementara waktu .

[ Bersambung ]