***
POV Madinah Almayra
Besok pagi Mae akan meninggalkan kampung halamannya untuk menuju ke ibukota melanjutkan pendidikannya. Di kamar Mae merenung dan melamun tentang dirinya sendiri.
"aku benar-benar telah melakukan kesalahan bisa-bisanya aku melakukan hal sekecil itu padahal bapak dan ibu tidak pernah mengajarkan aku hal demikian."
"Berbohong, malas-malasan, mengumbar aurat didepan umum dan mabuk-mabukan telah ku lakukan semuanya," ucap Mae sambil menitihkan air mata.
"Aku akan memperbaiki segalanya dan aku akan meninggalkan perbuatan dan tindakan ku yang tak layak itu. Aku tak mau mengecewakan bapak dan ibu dan aku akan tetap berusaha untuk mewujudkan cita-cita aku," ucap Mae.
Jam dinding di kamar Mae terus berjalan tiada henti. Sekarang sudah menunjukkan pukul 11.00 malam, sedangkan pak herman dan ibu ranti kini telah terlelap. Mae sudah mencoba untuk menutup matanya namun pikirannya masih terus melayang hingga dirinya merasa sulit untuk tidur.
"Ting, Ting, Ting," suara handphone Mae menandakan masuk sebuah pesan.
Mae mengambil handphonenya kemudian dibukanya pesan tersebut.
"Loe kapan balik sih?," Isi pesan dari Sarah temannya.
Setelah membaca pesan itu, Mae menutup pesannya dan melempar handphonenya ke sudut kasur. Mae merasa kesal karena dengan menjadikan sarah sebagai teman dekatnya ia melakukan tindakan-tindakan yang tak pantas dilakukannya.
Meskipun demikian Mae juga tidak sepenuhnya menyalahkan Sarah temannya itu tetapi juga ada pada dirinya sendiri kenapa iya tidak mengontrol dirinya sendiri dan membatasi pergaulannya selama di ibukota.
"Aku merasa lelah, Maafkan hamba pendosa ini Tuhan," ucap Mae sembari melihat langit-langit kamarnya.
Mae mulai memejamkan matanya kembali, kini Ia merasa kelopak matanya begitu berat. Bantal di kasurnya memiliki daya tarik sehingga Mae bergegas untuk tidur setelah menyesali segala tindakannya.
Malam begitu syahdu dan terasa tenang. Hanya suara jangkrik dan katak yang terdengar.
Tiba-tiba saja pintu kamar Mae terbuka dan yang membuka pintu tersebut tak lain adalah Ibu Ratih ibunya sendiri.
Ibu Ratih menghampiri putrinya yang sedang tertidur pulas. Ditatapnya wajah Mae begitu dalam dan mengusap kepala anaknya.
"Besok engkau akan pergi lagi nak, meskipun rasa rindu ibu belum tuntas sepenuhnya," ucap Ibu Ratih dan mengusap air mata yang ada di pipinya.
Ibu Ratih merasa sedih karena besok Mae akan meninggalkannya lagi.
Ibu Ratih berjalan meninggalkan kamar Mae dan tak lupa menutup kembali pintu kamar putrinya. Ibu Ratih kembali ke kamarnya dengan perasaan sedih namun harus ikhlas pula karena kepergian putrinya untuk menuntut ilmu.
***
POV Baim Devandra Widyanto
"Baim sayang," teriak Ibu Megawati dibalik pintu kamar Baim.
"Bangun hei. Kamu nggak lupa kan janji kamu ke Mama. Cepat sayang, bangun."
Baim yang masih berada di kasurnya merasa sedikit kesal dengan ulah ibunya. Baim pun mengambil handphone dan mengecek pesan yang masuk. Pesan tersebut datang dari sahabatnya Angga.
"Bro, loo dimana?" Isi pesan Angga yang dikirim dari kemarin malam.
Usai membaca pesan dari sahabatnya, Baim membuka sosial medianya dan melihat beberapa postingan dari temannya. Salah satu postingan datang dari akun bernama "Mae_abc" membuat Baim terkesima dengan caption pada postingan tersebut. Foto dan caption begitu menarik bagi Baim.
Pemilik akun "Mae_abc" tak lain adalah milik Madinah Almayra.
Pada postingan itu, Mae memfoto dirinya dari belakang sehingga wajah Mae tak tampak. Pemandangan di kampung halamannya menjadi background yang begitu indah untuk dinikmati.
Baim membuka akun "Mae_abc" dan melihat postingannya yang lain. Baim sangat tertarik pada setiap postingannya. Baim pun memfollow akun Instagram Mae. Belum selesai aktivitasnya mengkepoi akun Mae, teriakan dari Ibu Megawati kembali terdengar ditelinga Baim.
Baim beranjak dari tempat tidurnya dan berlalu menuju toilet untuk segera mandi. Setelah selesai, Baim turun menuju meja makan bergabung dengan orang tuanya dan adiknya Bobby.
"Pagi ma, pa, Bob," sapa Baim.
"Pagi Abang gue yang jomblo," jawab Bobby.
Mendengar perkataan Bobby, Baim hanya menghiraukannya. Di meja makan kini tersedia beberapa jenis makanan, diantaranya nasi goreng, roti tawar beserta selainya dan berbagai jenis minuman lainnya.
Namun pilihan Baim tertuju pada nasi goreng menjadi sarapannya karena sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil. Ibu Megawati, Pak Widyanto, Baim dan Bobby pun menyantap sarapan yang telah terhidang.
Selesai sarapan, Ibu Megawati langsung mengajak putranya Baim untuk mengantarnya ke tempat ia maksud sejak kemarin.
"Pa, Bobby, Mama dan Baim berangkat yah menjemput Tante Salma di Terminal," Pamit Ibu Megawati.
"Iya Ma. Hati-hati Baim nyetirnya sayang," jawab Pak Widyanto.
Sementara Bobby melemparkan senyum dan lambaian tangan pada Ibu dan Kakaknya.
***
POV Madinah Almayra
"Mama, Papa Mae berangkat yah," pamit Mae kepada kedua orangtuanya disertai tetesan air mata.
Mae memeluk erat Ibunya dan memberi tahukan untuk selalu menjaga kesehatannya. Setelah pamit kepada ibunya, Mae kini memeluk Ayahnya Pak Rahman. Pelukan dilakukan hingga beberapa menit, tetesan air mata dan perasaan berat meninggalkannya.
"Kamu hati-hati yah sayang. Jaga diri. Jangan lupa kabari kami kalau sudah sampai," Nasihat ibu Ratih kepada putrinya Madinah Almayra.
Mobil yang akan digunakan Mae menuju terminal kini tiba tepat didepan rumahnya. Mae kemudian diantar menuju teras rumah.
"Hati hati sayang," ucap pak Rahman sembari melambaikan tangannya.
Mobil tersebut kini meninggalkan halaman rumah Mae dan melaju dengan cepat. Di mobil selalu terngiang-ngiang wajah Pak Rahman dan Ibu Ratih. Perasaannya masih campur aduk, karena kondisi orangtuanya belum benar-benar stabil. Akan tetapi, Mae harus tetap melanjutkan perjalanannya.
"Aku harus benar-benar serius melanjutkan pendidikan ku," ucap Mae pada dirinya sendiri.
Mae merogoh tasnya dan mengambil handphonenya. Dibukanya Instagram miliknya dan ia melihat terdapat notifikasi seseorang telah meminta pertemanan padanya.
Pemilik akun "baim_dvnr" meminta pertemanan pada Mae. Kemudian Mae segera mengecek pemilik akun tersebut. Dibukanya akun tersebut, namun tidak terdapat satupun postingan membuat pemilik akun tampak misterius.
Setelah itu, Mae hanya mengabaikan permintaan pertemanan di Instagram karena Mae merasa sosok tersebut sangatlah misterius baginya.
Mobil melaju dengan cepat. Diperjalanan Mae mendengarkan musik mengenakan Headset dan memutar lagu kesukaannya kali ini yakni "Kisah Sempurna- Mahalini." Lagu tersebut kini menjadi andalan dari Mae karena baginya selain wajah penyanyi yang begitu cantik namun juga suara yang begitu indah dan merdu membuat pendengarnya begitu menikmatinya.
Setelah mendengar lagu kesukaannya, Mae kini memotret pemandangan di perjalanan. Kemudian mempostingnya dengan memberikan caption "See you Mah, Pah. Jaga kesehatan kalian," tulis Mae pada Instagram Storynya.
Beberapa menit setelah mengunggahnya, pemilik akun "baim_dvnr" memberikan like pada Ig story' Mae.
Mae melihatnya dan mengernyitkan dahinya karena merasa heran dengan akun tersebut. Akun yang baru saja ia stalking, kini mengomentari dengan memberikan like pada postingannya kali ini.
"alah, paling akun iseng nih," Ucap Mae dan langsung mengabaikannya kemudian fokus pada perjalanannya yang sebentar lagi akan tiba di Terminal.