Chereads / Cinta dari Masa Depan / Chapter 37 - Aku Menunggunya Menyenangkanku

Chapter 37 - Aku Menunggunya Menyenangkanku

Bagi Shi Beiyu, ucapan Mu Siyin ini tidak sesuai dengan hatinya. Dia menatap Mu Siyin dengan api kecil di matanya.

Melihat ada yang aneh di matanya, Mu Siyin dengan cepat melepaskannya. Dia berdiri lalu berkata, "Karena pertunangannya sudah dibatalkan, apakah aku bisa pulang sekarang?"

Dia masih harus memberi kakak sepupunya penjelasan.

Ketika Shi Beiyu mendengar bahwa Mu Siyin sedang terburu-buru untuk pergi, wajah tampannya segera berubah menjadi tidak senang, "Untuk apa kamu kembali?"

Mu Siyin berkedip sambil tersenyum, "Aku baru saja lulus, dan masih banyak hal yang harus dilakukan ketika aku kembali!"

Shi Beiyu menatap Mu Siyin selama dua detik. Dia tidak melihat kebohongan di matanya, akhirnya dia mengangguk tak berdaya, "Oke, aku akan menyuruh seseorang mengantarmu kembali."

Mu Siyin buru-buru melambaikan tangannya, "Tidak perlu, tidak perlu. Aku bisa kembali sendiri."

Setelah itu, dia melangkah maju, memegang wajah tampan Shi Beiyu, menciumnya, lalu berbalik dan melarikan diri.

Shi Beiyu yang duduk di sofa, mengangkat tangannya untuk menyentuh tempat Mu Siyin menciumnya. Dia tertawa sambil bergumam, "Dasar penggoda…"

Setelah beberapa saat, Yan Ze masuk dengan hati-hati. Melihat Tuan mudanya duduk di sofa sendirian sambil cekikikan, rahangnya hampir jatuh ke tanah karena terkejut!

Astaganaga!

Dia benar-benar seorang pria yang sedang jatuh cinta!

Tampaknya menyadari bahwa Yan Ze datang, Shi Beiyu segera menahan senyum di wajah tampannya kemudian bertanya tanpa menatapnya, "Apa dia sudah pergi?"

Yan Ze mengangguk, "Ya, Nona memanggil taksi."

Shi Beiyu menganggukkan kepalanya, tak mengatakan apa-apa.

Yan Ze tidak bisa menahan diri untuk bertanya, "Tuan muda, Nona Mu sekarang mencoba mencari cara untuk menyelamatkan Grup Mu. Tidakkah Anda ingin menghentikannya?"

Shi Beiyu menurunkan tatapan matanya, merapikan lengan bajunya lalu berkata dengan lembut, "Jika dia ingin menyelamatkannya, biarkan dia menyelamatkannya."

Yan Ze merasa bingung kemudian berkata, "Tapi, Nyonya ingin menghancurkan Grup Mu. Jika Anda tidak mengambil tindakan, tidak ada yang bisa menyelamatkannya."

Shi Beiyu terkekeh, "Aku menunggunya untuk menyenangkanku."

Yan Ze, "..."

Tak tahu malu!

Sungguh tak tahu malu!

Sebenarnya, dia sangat ingin tahu apa hubungan Tuan mudanya ini dengan Nona Mu!

Mu Siyin langsung menelpon Lu Jingchen setelah dia masuk ke dalam taksi.

Saat ini, Lu Jingchen masih merasa tertekan dengan apa yang terjadi. Ketika dia melihat Mu Siyin menelepon, dia segera menjawab telponnya dan mengeluh, "Yinyin, apa yang sebenarnya kamu lakukan? Aku akhirnya berhasil membujuk presiden Zhang, tapi kamu malah pergi berkencan dengan Shi Beiyu. Aku melakukan semuanya dengan sia-sia."

"Maaf kakak sepupu. Semua ini salahku, oke? Aku tidak tahu bahwa aku akan bertemu dengannya di depan hotel. Dia bersikeras memaksaku untuk menemaninya makan siang, dan aku tidak bisa melakukan apa-apa."

"Ya sudah. Aku sudah memberikan alasan pada presiden Zhang. Dan dia bilang kita bisa bertemu malam ini."

"Malam ini?" Mu Siyin sangat senang.

"Ya."

"Dimana?"

"Ye Mei'er."

Sudut bibir Mu Siyin berkedut tanpa henti. Kenapa lagi-lagi Ye Mei'er? Itu adalah wilayah kekuasaan Shi Beiyu, bagaimana jika dia bertemu dengannya lagi?

"Yinyin, apa ada masalah?" Lu Jingchen bertanya dengan curiga ketika dia tidak mendapatkan jawaban.

"Oh, ti-tidak apa. Kalau begitu kita akan bertemu nanti malam."

"Oke. Jangan biarkan merpati pergi malam ini. Atau aku tidak akan bisa membantumu lagi."

Mu Siyin tertawa hingga matanya menyipit kemudian berkata, "Tenang saja kakak sepupu, aku pasti akan datang tepat waktu."

"Ya."

Setelah menutup telepon, Mu Siyin segera meminta sopir untuk berbalik kemudian membawanya kembali ke villa keluarga Mu.

Saat Mu Siyin kembali, Mu Xingyu sudah ada di rumah.

Sebelum dia melangkah masuk, dia bisa mendengar suara isakan dan tangisan yang datang dari dalam rumah. Itu sangat menyedihkan hinggA membuat orang yang mendengar jadi patah hati…