Setelah mengangkat tubuh Alina, David membawa Alina ke dalam mobil dan membaringkan tubuh Alina di pangkuannya, dan pahanya menjadi sandaran Alina. Walaupun sedikit menjijikkan dengan tubuh Alina yang berlumuran darah David tak membiarkan seorang pun menyentuh Alina, kecuali pengawal wanita yang ikut bersamanya. Bahkan darah di kepala Alina mengotori celana David tak ia pedulikan.
'Kau bodoh gadis pembangkang!' seru David dalam hatinya.
Jas serta celana yang dikenakannya kini terkena darah Alina. Mobil yang mereka tumpangi membawa mereka menuju rumah sakit besar yang berada di tengah kota.
"Mom...dad...Alina ikut…" lengguh Alina masih tak sadarkan diri.
David menghembuskan napas kasar. Kemudian ia mendekatkan bibirnya pada telinga Alina.
"Jika kau ikut mati dengan orang tua mu, dengan senang hati aku akan menarikmu dari kematian, membawa serta neraka untukmu," ucapnya pelan namun tajam.