Chereads / Aku istrimu Mas!!! / Chapter 6 - Niat Bersenang-senang Malah Berujung Sakit Hati

Chapter 6 - Niat Bersenang-senang Malah Berujung Sakit Hati

Ella duduk sambil meminum segelas teh hangat. Dia memandang ke depan dengan tatapan kosong dan teduh. Beberapa menit yang lalu Ella barusaja mengantar Dave ke terminal bus. Seperti biasa pria itu berangkat bersama teman-teman setimnya.

"kalau kau ikut pasti tidak akan galau seperti ini," ucap Sania teman baik Ella yang duduk di depannya.

"Ya kau benar," sahut Ella dengan santai membuat Sania cemas.

"El kau lebih baik cerita. Gak usah sok kuat seperti ini," seru Sania yang tak tahan dengan sikap sok kuat Ella.

"Maksud kamu?" sahut Ella memandang temannya dengan datar.

Sania mengganggangkat kedua bahu lalu menggeleng. Wanita mana sih yang gak sedih ketika suaminya mendua dengan wanita lain. Apalagi Ella sudah cerita bahwa ternyata Kai tak mencintainya. Sebagai teman Sania merasakan kesedihan yang sama. Namun tak sesedih yang Ella rasakan.

"Makin dipendam gak bagus buat kesehatanmu. Kalau aku di posisimu aku gak mungkin setenang ini."

"Gak usah bahas ini, San. Nanti gue makin gak mood," ujar Ella dengan lemah menyerup teh yang anehnya terasa pahit di tenggorokan. Padahal tadi terasa manis.

Ella meletakkan gelas di meja. Sania mana tahu setiap malam dia selalu menangis karena Kai. Hanya saja air matanya tak pernah kering.

***

Setelah makan dan minum bersama Sania di coffe shop langganan mereka, Sania mengajak Ella untuk belanja. Dia tidak bisa melakukan apapun untuk menghibur Ella. Semoga dengan belanja Ella sedikit membaik. Harap Sania.

"El, bagusan mana?" ucap Sania sambil mengangkat dua buah gaun dan menyesuaikan dengan tubuhnya.

"Dua dua bagus, San. Beli duanya aja."

"Mmm gitu ya. Oke!" Sania menberikan gaun kepada karyawan tokoh. "Dua duanya saya beli." Sania lalu mendekati Ella yang belum menentukan pilihannya.

"Kamu belum nemu yang cocok kan? Sini biar ku bantu," seru Sania mengambil gaun di rak lalu mencocokkan satu persatu kepada Sania.

Ketika sedang memilih gaun mata Sania tak sengaja terarah kepada sosok pria bertubuh tinggi dan tegap yang tak asing di matanya.

Sania memicing berusaha mengingat sosok di hadapannya yang sedang menggandeng tangan sosok wanita cantik dan juga seksi. Karena posisi Ella yang membelakangi objeknya, Ella tak lihat.

Sania melotot ketika menyadari siapa pria yang menarik perhatiannya sejak tadi yang ternyata adalah Kai bersama wanita yang tentu saja adalah kekasihnya.

"El, balik yuk!" ucap Sania sambil menarik tangan Ella.

"Balik?" balas Ella terhadap keputusan mendadak Sania.

"Iya balik! Aku baru ini ingat ada janji sama Kevin." Kevin adalah pacar Sania yang juga berteman baik dengan Ella.

"Ayo, El! Ayo!" Sania menarik tangan Ella. Ia tidak ingin sampai Ella melihat Kai yang sedang bergandeng tangan dengan wanita lain. Ella pasti akan sangat sakit hati. Gagal sudah tujuan untuk menghibur Ella jika itu sampai terjadi.

"Tapi, San. Gaun yang kau pilih tadi... " ucap Ella ingin menatap ke belakang karena Sania telah memilih beberapa gaun untuknya dan telah diberikan kepada karyawan tokoh. Namun dengan cepat Sania menyentuh dagu Ella agar tidak menatap ke belakang.

"Ada apa sih?!" runggut Ella merasa aneh dengan tingkah Sania.

"Ya udah ayo! Keburu Kevin ngambek nanti." Sania tak mempedulikan tanggapan Ella. dia segera menarik Ella untuk menjauh darisana dengan dalih sang pacar.

Ella dan Sania menuju bagian kasir untuk membayar belanjaan mereka. Sania buru-buru mengeluarkan ATM-nya untuk membayar. Pengunjung yang lain sampai menatap Sania dengan julit karena tidak mengantri.

"Gak usah buru-buru napa? kayak orang kesetanan," ucap Ella karena tahu Kevin akan mengerti jika Sania terlambat bertemu dengannya.

Disisi lain Kai dan seorang wanita misterius terlihat melintasi coffe shop dengan membawa belanjaan di masing-masing tangan mereka.

Sania yang menyadari kemunculan Kai semakin gugup. Jantungnya berdebar semakin kencang. Andai Ella melihat suaminya dengan wanita itu, Sania tak bisa membayangkan hancurnya Ella saat itu.

"Ini mbak." Kasir akhirnya kembali memberikan ATM kepada Sania yang segera dimasukkan ke dalam saku.

Sania mengambil belanjaannya dan menatap Ella lalu meraih lengan temannya itu.

"Ayo, El!" ucap Sania yang saat itu juga menghentikan langkahnya dan balik menatap Ella yang terlihat terdiam di tempatnya. Kedua alis Sania melengkung. Kegugupan melandaya menatap Ella yang sedang menatap Kai yang sedang bergandeng tangan dengan seorang wanita.

"San... itu..." ucap Ella terjeda. Matanya berkaca-kaca terhadap yang ia lihat di hadapannya. Kai sedang bergandeng tangan dengan wanita cantik yang tentu saja bukan dirinya. Wanita itu sangat cantik. Matanya bulat dengan bentuk wajah tirus. Wanita dengan tinggi tubuh yang ideal dan kulit yang putih seperti kapas tentu saja akan menarik perhatian pria manapun. Berbeda dengan dirinya yang selalu berpenampilan jauh dari kata modis.

Apakah dia Mawar? Jantung Ella berdebar

kencang. Dadanya menjadi sesak. Belanjaan lepas dari tangan Ella. Tatapan Ella menghunus penuh kecemburuan yang teramat sangat.

"El... " Sania hendak meraih tangan Ella namun dengan cepat Ella menghindarinya.

"Jadi ini yang coba kau sembunyikan dariku ya, San? Kamu hanya diam tidak memberitahuku ketika melihat suamiku berdua dengan wanita lain?" Ucap Ella menyeka air matanya dengan kasar.

"Bukan begitu, El." Sania kembali mencoba meraih tangan Ella. "Aku hanya... "

"Cukup, Sania! Aku gak butuh rasa kasihan darimu!" bentak Ella tanpa melepaskan tatapannya terhadap Kai yang bersama wanita yang diduga adalah Mawar.

"Mas Kai!" Dengan keberanian Ella meneriaki nama Kai dengan lantang hingga beberapa orang menatap ke arahnya tak terkecuali Kai yang terlihat tekejut dan juga wanita di sampingnya.

Kai terlihat terkejut dan juga tertegun untuk beberapa saat. Dia tak menayangka Ella akan memergokinya bersama dengan kekasihnya.

Kai melepaskan genggaman tangannya dengan wanitanya dan berniat mendekati Ella. Sayangnya Ella yang sangat sakit hati tak mampu bertahan lagi.

Ella segera berbalik dan berlari meninggal tempat itu. Diikuti Sania yang segera mengerjarnya.

"El tunggu!" Teriak Sania yang tak dipedulikan oleh Ella. Sania lalu melempar tatapannya kepada Kai.

"Kau benar-benar brengsek!" ucapnya kemudian berlari mengejar Ella yang berlari sambil menangis.