"Xiaomi, apa menurutmu dia tampan?"
Ibu Mi menunjukkan sebuah foto di ponselnya kepada Xiaomi.
Begitu Xiaomi meliriknya, seluruh tubuhnya langsung membeku.
Bukankah ini adalah pria yang ia paksa malam itu? Yang telah menjadi ayah biologis dari ketiga bayinya?
"Tampan sekali kan? Saat aku melihatnya hari ini, aku berpikir, jika dia bisa menjadi ayah dari anakmu, maka kualitas gen Keluarga Mi kita pasti akan sangat meningkat. Hehehe~" kata Ibu Mi penuh harap.
"..."
Mi Xiaomi mendadak tidak tahu harus berkata apa. Diam-diam dia tersenyum pahit melihat kebetulan yang ada di dunia ini.
"Siapa dia?"
Mi Xiaomi masih agak penasaran dengan identitas pria ini. Kalau-kalau nanti anak-anak ingin bertemu ayahnya, setidaknya dia sudah tahu siapa pria itu.
"Ye Xiao, orang terkaya dan terkuat di Jiangcheng dari keluarga Ye. Dia juga dikenal sebagai Ye Siye. Dia sangat tegas dan cekatan, layaknya seorang kaisar yang memimpin dunia."
Ibu Mi membayangkan Ye Xiao dengan ekspresi mendamba di wajahnya.
Ye Xiao?
Pria yang kata Qin Yuanyuan--sahabatnya, tidak pernah dekat dengan seorang wanita. Yang akan langsung merasa begitu menderita saat wanita mendekatinya, dan dicurigai memiliki kecenderungan penyimpangan orientasi seksual?
Dia benar-benar menidurinya?
'Errr, kudengar bahwa penderita homoseksual sangat mudah terkena AIDS?'
Dia tidak terinfeksi, kan?
Memikirkan ini, Mi Xiaomi tiba-tiba merinding.
***
"Tuan Siye, di depan ada seorang wanita yang jatuh di atas jalan. Sepertinya dia seorang wanita hamil. Apa kita harus berhenti dan memeriksanya?"
Sang sopir menyadari bahwa ada seorang wanita hamil yang sedang berjalan di trotoar depan, dan tiba-tiba jatuh tanpa ada satu orang pun di dekatnya, jadi dia buru-buru memperlambat laju mobil dan bertanya pada Ye Xiao.
"Huh?"
Ye Xiao yang sedang memeriksa dokumen pun mendongakkan kepalanya.
Dia adalah pria dingin yang tidak pernah ingin ikut campur urusan orang lain, namun ketika dia melihat wanita hamil yang tergeletak di jalan itu, entah kenapa dia tiba-tiba merasa kasihan. Dia berkata pada sang sopir, "Hentikan mobilnya dan periksa."
"Baik."
Sang sopir bergegas menghentikan mobil dan turun.
"Tuan Siye, dia pingsan dan berkeringat dingin. Sepertinya dia harus dibawa ke rumah sakit. Bagaimana?"
Sopir tersebut memegang wanita hamil yang tengah pingsan itu. Wajahnya pucat dan seluruh tubuhnya berkeringat dingin. Dia bertanya dengan cemas kepada Ye Xiao.
Wanita hamil ini tidak lain adalah Mi Xiaomi yang sedang mengandung bayi kembar tiga.
Kini usia kandungannya sudah menginjak 3 bulan. Namun karena ada tiga janin di dalamnya, dia terlihat seperti tengah hamil 5 atau 6 bulan.
"Bawa dia ke mobil. Ayo antar ke rumah sakit."
Ujar Ye Xiao.
Sebagai manusia, tidak peduli seberapa dingin dan tidak berperasaannya dirinya, dia tidak mungkin bisa mengabaikan wanita hamil yang lemah dan tidak sadarkan diri.
Sang sopir berusaha mengangkat Mi Xiaomi, namun dia merasa tidak kuat. Dia tersenyum masam, dan berkata pada Ye Xiao, "Tuan Siye, saya tidak kuat menggendongnya. Bisakah Anda membantu saya?"
"Dasar tidak berguna!"
Ye Xiao merutuk namun tetap keluar dari mobil dan berjalan mendekati Mi Xiaomi. Hati kecilnya terenyuh. Rasa iba langsung muncul dalam hatinya begitu melihat wanita hamil yang berwajah pucat dengan rambut acak-acakan, dan tubuh yang basah oleh keringat.
Dia membungkuk dan menggendong Mi Xiaomi dengan mudah.
"Tuan Siye, Anda sangat hebat."
Sopir itu memandang kagum pada sosok Ye Xiao yang tinggi dan kuat. Seperti memegang seekor burung, dia dengan mudah mengangkat wanita hamil yang setidaknya berbobot 60 kg di depannya.
Ketika Ye Xiao menggendong Mi Xiaomi, wangi wanita itu seketika menghantamnya, mengingatkannya pada malam sekitar 3 bulan yang lalu.
Hanya saja…
Ye Xiao memandang perut buncit Mi Xiaomi yang ia perkirakan berusia 6 bulan, lalu menggelengkan kepalanya sedikit.