Qiao Qiao dan aku merunduk pada saat yang bersamaan. Saat ada orang-orang baik yang lewat di luar datang untuk menghentikan mereka, barulah kami akhirnya bisa lolos dari bencana.
Saat polisi datang, dia menahan semua orang.
Qiao Qiao dan aku tidak terluka, tetapi karena kami melukai salah satu preman, kami ditahan sementara. Seseorang harus membayar untuk mengeluarkan kami.
Qi Min datang terburu-buru setelah menerima kabar itu. Qiao Qiao langsung berubah menjadi seorang wanita kecil, seketika melemparkan dirinya ke pelukan pacarnya. Sementara aku hanya bisa menonton dari pinggir dengan iri.
"Sayang, apakah kamu terluka? Apa yang terjadi? Aku khawatir setengah mati! Jika sesuatu terjadi padamu, aku tak akan bisa hidup!" Qi Min berkata penuh drama.
Aku terdiam dan menyuruh mereka pergi dengan cepat.
Qiao Qiao enggan berpisah dariku, tetapi pada akhirnya dia melepaskan persaudaraan dan memilih cinta.
Aku memikirkannya selama bebarapa lama. Karena aku tidak mungkin meminta bantuanpada keluarga Jiang, jadi aku memberanikan diri menelpon Fu Hansheng.
Insiden itu disebabkan oleh kekasih kecilnya, dan aku adalah korbannya.
Telepon terhubung, tetapi aku merasa malu. Setelah berpikir selama beberapa saat aku akhirnya berbicara.
"Tuan Fu, kekasih kecilmu, Su Li, membayar orang untuk mengejarku dan membunuhku malam ini. Untungnya aku berhasil membalikkan keadaan. Aku ada di kantor polisi sekarang, apa kamu bisa menjaminku untuk keluar?"
Sebisa mungkin aku menunjukkan sisi menyedihkanku.
Setelah beberapa lama, dia hanya mengatakan tiga kata dengan dingin, "Pantas kamu dapatkan!"
Si*lan!
Aku tergagap sebentar, kemudian berkata, "Fu Hansheng, kamu tidak memiliki hati nurani. Aku sudah hampir mati, tetapi kamu tidak mau membantuku…"
'Tut tut—'
Sebelum aku berkata lebih lanjut, Fu Hansheng sudah mematikan panggilan telepon itu.
Dia benar-benar tidak punya hati!
Polisi di depan menatapku, "Nona, tidak ada orang disini yang menjaminmu. Jadi aku menyuruhmu untuk tidur disini malam ini."
Aku ingin menangis tapi tak ada air mata yang keluar.
Tepat ketika aku bersiap-siap untuk tinggal di kantor polisi, ada suara ribut di luar. Ketika aku melihat lebih seksama, ternyata itu Fu Hansheng yang datang dengan dikelilingi oleh beberapa orang.
Fu Hansheng telah menempati sampul majalah keuangan selama beberapa saat, dan sulit bagi orang untuk tidak mengenalinya.
Auranya dingin dan tajam. Setiap langkah yang dia ambil bagai seorang kaisar yang menguasai dunia.
"Jiang Ran!"
Setelah melihatnya, aku langsung bergegas ke arahnya lalu berdiri di sampingnya dengan patuh.
Fu Hansheng berbicara beberapa kata dengan polisi, akhirnya aku sudah boleh pergi.
Yang tidak aku sangka adalah Su Li tiba-tiba mendorongku. Tubuhku terbanting ke samping dan pinggangku terbentur sudut meja kantor polisi. Rasa sakit yang tajam melanda tubuhku.
Dia bergegas lalu memeluk Fu Hansheng dengan erat.
Ekspresi Fu Hansheng dingin dan tegas. Dia mencoba mendorong Su Li pergi, tapi dia tidak menyangka kekuatan Su Li begitu besar. Dia menangis tersedu-sedu menumpahkan kerinduannya.
"Lepaskan!"
Dia sudah menyentuh batasan Fu Hansheng, pria itu memperingatinya dengan dingin.
Mendengar suara itu, Su Li mengangkat mata merahnya sambil terisak, "Kak Hansheng, anak itu bukan anak pria lain. Aku sebenarnya tidak hamil sama sekali. Aku hanya mengatakan itu karena aku ingin mengikatmu di sisiku!"
Dia menangis tersedu-sedu lalu mengarahkan tangannya padaku.
"Jika bukan karena Jiang Ran menggodamu, aku tak akan melakukan semua ini. Semua kebohonganku hanya karena aku mencintaimu. Tolong jangan tinggalkan aku, oke?"
Akting Su Li membuat orang yang hadir tercengang.
Aku melihatnya merendahkan dirinya sendiri di hadapan semua orang hanya agar Fu Hansheng kembali padanya. Keberaniannya patut diacungi jempol.
Su Li menangis dengan menyedihkan. Aku hanya memegang pinggangku dan duduk di bangku sebelah, menunggu adegan ini berakhir.
Sementara itu, mata hitam Fu Hansheng sudah penuh dengan amarah.
Su Li sungguh mencari mati.
Mengetahui bahwa permohonannya tidak berpengaruh, Su Li memutuskan untuk melakukan segala yang dia bisa, lalu berkata dengan tegas, "Jika kamu tidak kembali denganku, aku benar-benar akan mati di depanmu saat ini!"
Semuanya terjadi begitu cepat. Su Li melihat barang selundupan yang disita di atas meja dengan mata tajamnya. Tiba-tiba dia mengambilnya lalu menebas pergelangan tangannya!
Pisau buah yang tajam itu jatuh ke tanah dengan keras. Darah menyembur keluar, tidak bisa berhenti.
Aku menatap Fu Hansheng lalu berteriak, "Kenapa masih diam saja? Cepat bawa dia ke rumah sakit!"
Dia menekan bibirnya, melirikku dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, kemudian menggendong Su Li lalu pergi. Aku menatap genangan darah di tanah. Itu tampak sangat mencolok.
Malam hari di Villa Hanshan.
Aku terus berbolak-balik, tidak bisa tertidur. Pikiranku kacau, aku pun belum makan hari ini. Aku bangun lalu berjalan ke bawah.
Mie telur sederhana yang aku buat baru saja selesai, ketika ada suara gemerisik dari pintu. Aku memegang sumpitku lalu pergi untuk memeriksanya. Tiba-tiba aku melihat sosok Fu Hansheng.
Aku melompat karena terkejut. Seharusnya dia belum kembali saat ini.
Su Li melukai dirinya demi cinta. Bagaimana bisa dia dengan kejam meninggalkannya?
Aku dengan sengaja mengingatkannya, "Kenapa kamu sudah kembali? Su Li membutuhkan perhatianmu, kamu harusnya ada di sampingnya saat ini."
Tatapannya dingin, tapi tak ada ekspresi di dalamnya.