Yosep mengantarkan Tari sampai depan rumah. Hari sudah petang. Mereka tidak kembali ke perkebunan lagi.
"Sebaiknya, Mas Yosep segera pulang. Mbak Andini pasti sudah menunggu."
"Tapi, aku masih kangen sama kamu, Sayang. Gimana dong." Dengan nekad, Yosep langsung memeluk Tari.
"Mas, jangan begini Mas, nanti kalau dilihat orang sekampung bagaimana?"
"Bodo amat, Sayang. Bukankah semakin bagus kalau semua warga kampung tahu?"
Tanpa mereka sadari, banyak pasang mata yang sudah mengintai mereka dari berbagai arah. Mereka tampak bersembunyi. Menunggu kedatangan mereka untuk dipantau. Bahkan ada yang sampai merekam mereka.
"Ayo masuk ke rumahmu, Sayang."
"Mas sudah gila ya?"
"Aku enggak gila Tari, aku nafsu. Ayo sekali saja."