Chereads / GENSHIN IMPACT: SENJA DI JEMBATAN KOTA MALAM / Chapter 44 - 44. CATATAN SANG PELAUT MISTERIUS

Chapter 44 - 44. CATATAN SANG PELAUT MISTERIUS

Siang hari yang cerah, di sebuah kota Liyue yang kecil, dimana Zhong li melihat ke depan terdapat ruko yang sudah tua beberapa tahun yang lalu, kemudian dia mengingat seorang pelaut yang taat kepada dirinya bahkan, meninggalkan untuk berlabuh sampai ke daerah pulau Inazuma. Kemudian, dia tidak mendapat kabarnya lagi yang membuat Zhongli kebingungan sambil berkata didalam hati,"kemana dia pergi? Dia selalu taat kepadaku jika dia menemuiku di suatu tempat", Zhongli pun tidak pernah lepas darinya kemudian, dia pergi meninggalkan tanah kelahirannya dan bersiap untuk berlayar ke arah pulau Inazuma untuk mengirim upeti untuk Raiden Ei maupun para pembeli lainnya yang ingin membeli barang sesuatu dari Liyue. Kemudian, Zhongli menyadari hal tersebut kemudian, dia pergi meninggalkan rumah tersebut dan pergi ke suatu penyimpanan buku catatan yang sudah terbuang namun, penting untuknya, hingga tiba-tiba saja, Zhongli menemukan sebuah buku catatan milik seseorang yang sudah kusam namun, huruf-huruf masih bisa terlihat olehnya dan berkata,"buku catatan ini milik..... dia pasti",ujarnya didalam hati sambil membacanya didalam hati, bahkan dia mendengar suara langkah kaki yang akan masuk kedalam ruangan yang ternyata, Panji bersama Keqing yang sedang melihat Panji membawa satu kotak yang berisikan laporan yang sudah lama tidak digunakan lagi, hingga Zhongli melihatnya dan berkata,"oh, penyimpanan dokumen ya? Simpan di sana ya Panji?"ucap Zhongli yang sedang menghadap ke arah kanan hingga Panji melihatnya bahkan mencoba untuk menyimpannya di atas meja belajar kosong. Kemudian, Panji pergi lagi bersama Keqing namun, dia melihat buku catatan yang dibaca oleh Zhongli dan berkata,"aaah, Paman buku..... apa itu?",ujarnya

"ini? Buku catatan sang pelaut milik kapten Zhou Hang, Panji",jawab Zhongli sambil melanjutkannya untuk membaca hingga Panji berkata,"Zhou Hang? Apa benar Paman? Aku mendengarnya tentang dia, Dia menghilang bukan sejak beberapa tahun yang lalu",tambahnya yang membuat Zhongli terkejut mendengarnya dan berkata,"kau tau dari mana dia menghilang?"

"itu.... dari buku catatan milik Zhou Hang, Zhongli",jawab Keqing dengan merasa kaku melihat rauk muka Zhongli yang serius melihatnya dan mendengarnya hingga berkata,"hmmm, dimana buku itu? Itu sangat penting bagiku, Keqing?",ucapnya

Panji pun membawanya dari kamar hingga beberapa menit kemudian, dia bersama Hu Tao datang untuk menemuinya, Keqing terkejut melihat Hu Tao yang ingin sekali ikut dengannya dan berkata,"duuuh, pasti ini petualang yang menegangkan, mungkin catatan itu berisiskan sebuah saksi hidup seorang pelaut Zhongli",ucapnya sambil merayu Panji walaupun Panji tidak suka dengannya.

Zhongli membacanya didalam hati dan memahami tentang isi laporan maupun catatan yang dibuat olehnya sambil berkata,"Hmmm, ternyata iya..... didalam catatan ini sepertinya..... berupa tentang kapten kapal Zhou Hang, yang hilang bagaimana kau bisa menemukan buku seperti ini Panji",ujar Zhongli yang telah melihat catatan milik sang kapten kapal yang ditinggal didalam ruko tua, lalu Panji menjawab,"catatan itu.... didalam ruko tua Paman",jawab Panji

"Ruko.... tua.....? Oh, kau pergi kesana?",Zhongli mulai serius dengan tatapannya, kemudian, Panji berkata lagi,"iya, itu kemarin sama aku menemukan buku itu",jawabnya sambil gemetar melihat mata tajam ala Morax, atau Archon Geo Liyue. Kemudian, dia berkata lagi sambil mengembalikan buku catatan tersebut dan berkata,"aaah, hanya kau yang bisa memecahkannya Panji",ujar Zhongli yang melihat wajah Panji terkejut mendengar ucapan Zhongli bahkan, dia menambahkan lagi ucapannya kepadanya,"jangan sampai musuh menyerang Liyue tapi, aku yang akan tanggung jawab dalam hal kerusakkan Panji",ujarnya hingga Panji memangkuk kepala kearahnya sambil pergi bersama Keqing dan Hu Tao.

"aaah, tidak ada petunjuk lagi Panji",ujar Hu Tao yang telah mendengar ucapan Zhongli yang memberi tau kepadanya kemudian, Panji berkata,"sudahlah, mungkin kita tidak bisa untuk pergi mencari kapal kapten Zhou Hang, tapi kita harus awasi dengan pergerakkan musuh itu, ular putih",ujar Panji dengan tatapan serius hingga Hu Tao berkata,"ooh, kau pasti takut sama ular kan, Panji? Aku dengar-dengar, kau memang takut pada ular rupanya jadi, kau memintaku tetapa siaga dari serangan ular putih dan kau bersembunyi dan lari dari musuh, iya kan?",ujarnya sambil tersenyum ke arah Panji yang sudah mengetahui kelemahan Panji, takut sama ular dan membuatnya kaget dengan gaya lucu sambil berkata,"aahahahahaha, tidak! tidak! tidak! tidak begitu Kakak Hu Tao, aku hanya..... hanya tidak bisa fokus menyerang dia",namun, wajah Hu Tao mendekati Panji sambil berbisik,"oh ayolah, kau kan berani melawan ular putih bukan yang ada dibuku catatan itu",ujarnya sambil menjauh dan membuat Panji merasa geli mendengarnya,"iihihihihihihihi, aku tidak bisa melawannya Kakak Hu Tao! Bagaimana mungkin aku harus menghadapi dia, ihiihihihihi, geli ular putih itu",ujarnya

"ayolah, kalau kau tidak mau menyerang dari depan",ucap Hu Tao lagi didalam telinga Panji,"aku akan berteriak bahwa kau akan menikah, mencium, dan memeluk Ganyu dihadapan warga sekitar, woooiiii! aku punya gosip nih",ujar Hu Tao yang membuat lelucon yang berlebihan tentang hubungan Panji dengan Ganyu, bahkan, Panji berusaha menutup mulut Hu Tao hingga berkata,"eeeh! itu rahasia antara aku dengan dia, baiklah! tapi, jangan kasih tau ya Kakak",ujarnya hingga Hu Tao langsung menjawab,"iya Panji", sambil tersenyum kepada Panji yang sedang membuka buku catatan milik sang kapten, bahkan dia melihat sebuah catatan misteri milik sang kapten Zhou Hang yang berisikan,"sebuah upeti yang tertinggal didalam ruko ku, disana aku menyimpan berbagai barang-barang berharga berupa benda-benda yang bisa dipecahkan. waaah, sungguh serius kalau begitu, kita kesana lagi",ucap Panji sambil jalan kedepan namun, Hu Tao mencoba memegang baju Panji dan menariknya sambil berkata,"jangan ninggalin aku Panji!",ucap Hu Tao marah hingga berkata lagi,"kan sudahku bilang jangan membuat aku sedih dan hal yang lainnya kepada lagi",ujarnya hingga Panji menjawab,"iya! iya! iya! Aku janji Kak, aku tidak akan meninggalkanmu lagi!"

"bagus, baiklah sekarang kita akan pergi kemana hari ini, Panji?",ucap Hu Tao yang melihat Panji sedang membaca buku catatan milik seorang pelaut yang menghilang, bahkan Panji berkata,"kita akan pergi ke dalam rumah itu lagi Kak",jawabnya hingga Hu Tao berkata,"baik yuk tunggu apalagi",ujarnya sambil berjalan biasa bersama Panji

Akhirnya, mereka masuk kedalam ruko tersebut, kemudian, mereka akan mencari lemari kecil untuk menemukan sebuah harta karun yang penting bagi Panji, lalu tak lama kemudian Hu Tao menemukannya sambil berkata,"oi Panji! Kesini, Kakak menemukannya!",ujarnya yang melihat Panji pergi ke arah kotak berukuran besar tersebut dan berkata,"nah itu dia! Kotaknya!",ujarnya sambil senang melihatnya

"baik, kotak ini tidak dikunci rapat rupanya, yuk kita buka apa isi kotak ini",ucapnya hingga mereka menahan rasa beratnya kotak kayu yang besar dan misteri, hingga tak lama kemudian mereka berhasil menemukan sebuah penyimpanan beberapa pakaian sampai buku berukuran besar yang sangat misterius yang ada di paling bawahnya kemudian, Panji berkata,"baiklah kita harus mencarinya didalam kotak ini sekarang",ujarnya

Akhirnya seluruh pakaian maupun barang-barang lainnya di bongkar hingga sampai ke bawah dan menggali lebih dalam sampai menemukan sebuah buku catatan yang berukuran besar, namun ketika buku tersebut dibuka yang isinya penyimpanan kunci yang misterius membuat Panji dan Hu Tao terkejut dan berkata,"kunci apa ini?",ujarnya

"entahlah, tapi di dalam kertas ini mengatakan kunci tersebut yang merupakan kunci peti persegi panjang milik dirinya",jawab Panji yang menemukan sebuah sepucuk surat di atas kotak peti tersebut,"emangnya..... dia menyimpan kotak peti itu dimana Panji",ucapnya

"kemungkinan besar, disimpan di lantai bawah deh Kak",jawab Panji yang ngasal lihat peti tersebut walaupun Hu Tao percaya dengan omongan Panji dan bergegas pergi kebawah untuk mencarinyahingga tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah kotak tersebut yang ucapan Panji menjadi kenyataan. Lalu, Panji dan Hu Tao berusaha membuka kotak misterius dan tak lama kemudian, mereka melihat isinya berupa penyimpanan barang-barang berharga yang sudah kusam dan lama. Panji membongkarnya dan menemukan sebuah catatan laporan pengiriman barang-barang yang akan siap singgah ke Inazuma maupun pulau lainnya, lalu Panji berkata,"laporan ini... tentang pengiriman barang? Tapi, kenapa tidak ada petunjuk didalam buku ini",ujarnya didalam hati sambil membuka lembaran kertas dengan cepat hingga membosankan.

"Panji, kau terlalu cepat untuk membacanya",ucap Hu Tao yang melihat Panji bosan dan bahkan, tidak menemukan sebuah petunjuk tentang keberadaan Zhou Hang, bahkan Hu Tao akan membantunya untuk mencari dan membaca satu demi satu kata hingga beberapa kata pun mampu untuk diingat."eeh, Panji sepertinya ada isi catatan yang aneh di halaman ini",ucapnya hingga Panji melihat isi catatan tersebut dan membacanya,"sebuah, makhluk ular putih di..... Liyue bagian barat laut? Apa-apaan ini?",ucapnya hingga Hu Tao menjawab,"oh iya, aku tau beberapa tahun yang lalu, aku dengar makhluk ular putih itu mencoba menyerang desa Qince Panji, lalu Morax telah berhasil mengusirnya bersama Guazhou, kami bersama Ganyu, yaaah hanya bisa melihat tempat kejadian perkara dimana musuh berada namun, musuh itu menghilang kedasar laut Liyue secara misterius",ujarnya

"begitu ya? aku baru tau tentang itu Kak Hu Tao",ujar Panji yang telah mendengar cerita dari Hu Tao yang melihat musuh yang sedang bertarung dengan Morax atau Zhongli beberapa tahun yang lalu. kemudian, melanjutkan untuk membuka beberapa lembaran halaman dengan sedikit lambat dan menemukan isi tulisan yang dilakukan Zhou Hang, sang ular putih muncul beberapa kali saat menyeberang dari laut Liyue menuju kepulauan Inazuma, bahkan disambut dia dengan cara sembunyi-sembunyi. Lalu, sang ular bersiap menyerangnya, para penjaga sudah menyiapkan meriam ke arah ular tersebut hingga berhasil mengusirnya dari kapal yang akan menimpanya. Bahkan, Zhou Hang memerintahkan nakhodanya tetap melanjutkan bergerak ke arah pulau Inazuma, dan menyambut dengan hangat kepada orang-orang yang ada disana, itulah isi catatan tersebut yang dijadikan sebagai pengalaman dia yang telah menjelajah hingga menghadapi rintangan yang besar di lautan. Hu Tao melihatnya dan terkejut bahkan, dirinya berkata,"dia berani melewati musuh yang sedang menyerangnya, Panji"

"iya, dia berusaha untuk menyerang ular putih yang mengerikan bahkan, dia pernah mengalami hal yang sama dengan kejadian tentang ular putih itu, untuk dilawan",ujar Panji yang melihat isi halamannya sama dengan tentang perlawanan ular putih bahkan, Panji berkata lagi,"ternyata iya selema ini Zhou Hang telah bertarung melawan ular tersebut dan pergi dari serangannya",ucapnya berkali-kali hingga Hu Tao bosan sambil memukul kepala Panji hingga sakit,"duh, kenapa Kakak?"

"Kau ini, aku sudah tau tentang itu Panji, sekarang kita harus memecahkan tentang dia dan ular putih itu",ucap Hu Tao yang sudah bosan ucapan Panji berkali-kali hingga Panji berkata,"iya aku minta maaf, baiklah sekarang..... Kakak menemukan petunjuk tidak?",ujarnya sambil membuka halaman disebelahnya dan tiba-tiba, Hu Tao mendapat petunjuk lagi sambil berkata,"Panji, sepertinya aku menemukan kata-kata lain deh",ujarnya sambil melihat Panji terkejut dan melihat isi catatan sang pelaut.

"mana Kak? Di paragraph mana?",ujarnya yang ingin tau tentang isi catatan tersebut yang merupakan petunjuk hingga melihat telunjuk Hu Tao ke arah jajaran paragraph ke lima sambil berkata,"ini, Panji dia bilang dia pergi ke Mondstadt dan ternyata iya, dia membawa beberapa barang untuk Mondsatadt",ujarnya sambil melihat Panji melanjutkan untuk membacanya didalam hati dan berkata,"disini bilang, ada harta karun yang aneh di Mondstadt Kak Hu Tao, tapi harta karun itu isinya kosong itu menurut dia Kak",ucapnya

"Haaaah, padahal kita hampir mendapatkannya disekitaran daerah ini",ucapnya sambil menutup buku tersebut dan melanjutkan pencarian kembali bahkan, Panji menemukan lipatan kertas persegi yang membuatnya ingin membongkarnya yang ternyata sebuah peta yang menuju desa Qince hingga dia berkata,"Kakak..... aku menemukan sebuah peta desa Qince",ujarnya hingga melihatnya dan memegang peta tersebut sambil berkata,"waaah, bagus Panji kita dapat uang mora lebih banyak, yuk..... tak perlu lama lagi kita akan membongkar seluruh harta karun itu",ucapnya yang penuh semangat dibandingkan dengan Panji yang terdiam dungu melihatnya,"heeeh, dasar Kakak Hu Tao, kalau ada harta karun dia pasti semangat untuk menemukannya",ujarnya didalam hati.

Begitu mereka pergi, di tengah perjalanan menuju kota, Chongyun bersama Xingqiu sedang melihat dirinya pergi bersama Hu Tao bahkan, mereka berdua pun berkata,"kalian mau kemana?",ujar Chongyun yang ingin tau kepada Panji dan Hu Tao yang ingin pergi ke desa Qince hingga menjawab,"kami..... pergi ke sana..... ke.....",ujar Panji hingga Hu Tao melanjutkannya,"kami pergi ke sana dulu bersama Panji, Chongyun, daaaah",ucap Hu Tao sambil melanjutkan untuk pergi namun, Panji berhenti sambil melirik kebelakang dimana melihat Chongyun dan Xinqiu sedang tersinggung mendengar jawabannya dari Hu Tao sambil berkata kepadanya,"Kak Hu Tao, jangan begitu kasihan mungkin mereka itu butuh cuan, lihat mereka... mereka ingin ikut bersama kita untuk mencari harta karun",ucapnya namun, Hu Tao menariknya sambil berkata,"biarin, itu urusan mereka sendiri!!",ujarnya sambil menarik Panji untuk ikut bersamanya ke desa Qince untuk mencari harta karun yang membuatnya senang ingin mendapatkan harta karun dari Zhou Hang.

Menjelang sore, ketika mereka sampai di desa Qince, akhirnya Hu Tao mencari di sudut rumah desa Qince, sementara Panji hanya menyapa sambil bercerita tentang hal-hal yang ada di daerahnya bahkan, semua orang terheran dengan cerita tersebut hingga salah satu anak yang sebayanya pun berkata,"waaah, jadi disana ada..... ke.... kea pa ya?"

"kereta, yang sangat cepat dan lincah seperti ruba",jawab Panji yang mengeluarkan kata makna kepada warga desa Qince lalu, seluruh anak-anak sebayanya ingin menceritakan kembali tentang daerah Panji yang membuat Panji senang mendengarnya hingga melanjutkan dan menceritakan kembali dan sebagainya. Namun, Hu Tao kesal melihat tingkah laku tersebut dan berusaha menepak pipi Panji hingga memerah sambil berkata,"bodoh kamu! Kenapa kau tidak membantu aku mencari harta karun di desa Qince hah?!",ucap Hu Tao yang wajahnya marah kepada Panji sambil menarik baju dari belakang untuk segera mencari harta karun peninggalan Zhou Hang.

"eeeh bentar! bentar! Kita kan di desa Qince, Kak Hu Tao coba tanyakan kepada anak-anak pasti sudah mengenal yang bernama Zhou Hang",ujar Panji yang membuat Hu Tao terkejut mendengarnya sambil berkata,"apa kau yakin Panji?"

"iya, mereka bilang dia lahir ditempat ini, dan sering menyapa kepada anak-anak Kak",jawab Panji hingga Hu Tao berusaha mendekati anak desa Qince yang selalu dekat dengan Zhou Hang. Kemudian, dia pun bertanya tentang harta karun hingga salah satu anak laki-laki yang sebaya dengan Panji menjawab,"dia membawa upeti yang sangat banyak Kak Hu Tao",ujarnya hingga Hu Tao terkejut sambil tersenyum ke salah satu anak laki-laki tersebut hingga berkata,"kalau begitu, dimana harta karun itu anak kecil, nanti Kakak ajak kamu makan atau memberi sesuatu yang mahal jika kau benar-benar menemukannya",ucapnya hingga anak laki-laki tersebut berkata,"aku ingin..... mencium Kakak",jawabnya yang membuat Hu Tao terkejut mendengarnya hingga pipinya memerah sambil berkata,"oooh..... kau ingin mendapat ciumanku, anak kecil?",ujarnya yang melihat kepala anak kecil tersebut memangkuknya dan tersenyum kepadanya.

Panji pun melihat wajah Hu Tao begitu mendatar karena, anak laki-laki tersebut hingga akhirnya dia membawanya untuk mencari harta karun yang berharga di desa Qince, namun tak lama kemudian Hu Tao melihat telunjuk sang anak kecil tersebut ke arah samping kiri dan berkata,"nah, disana itu rumahnya Paman Zhou Hang, tapi sudah lama hilang beberapa tahun yang lalu, Kakak manis",ucapnya yang membuat Hu Tao kaget mendengarnya sambil melihat kedalam peta lagi, yang ternyata peta dan petunjuk seorang anak laki-laki tersebut benar hingga Hu Tao membalasnya,"terimakasih, anak kecil",ujarnya sambil mencium anak laki-laki tersebut sambil melembutkannya dengan menggesek pipinya hingga anak tersebut mulai menyukainya dan melepaskannya sambil berkata,"sampai jumpa..... Kakak Hu Tao dan Kak Panji!",ucapnya sambil melambaikan tangannya kepada mereka

"aaah, akhirnya kita menemukannya Panji, banyak sekali harta karunnya",ucap Hu Tao yang memegang genggam kotak harta karun tersebut bahkan, Panji menjawab,"iya Kak, walaupun ini berharga tapi, koin emas ini dapat dari mana?",ujarnya

"mungkin..... dia menabung Panji oh, jangan-jangan dia menemukan koin emas ini dari Chasm sana",jawab Hu Tao dengan jawaban ngasal. Sesampainya di depan kantor kerja Ganyu, Ganyu melihat mereka sedang membawakan sebuah kotak besar hingga membuatnya terkejut dan berkata,"kotak dari mana Hu Tao?"

"ini..... dari..... desa Qince Ganyu, eehehehehe ternyata kotak harta karun ini besar rupanya",jawab Hu Tao sambil mengangkat kotak tersebut di atas meja Ganyu yang membuat Ganyu marah kepada Hu Tao,"oi! kenapa kotak ini ada di atas meja kerjaku!",ujarnya

"aaah, daripada menyimpan dibawah, mendingan aku menyimpannya di atas sini aja deh, ehehehe",jawab Hu Tao yang tersenyum kepada Ganyu yang mencoba menahan amarahnya hingga Panji berusaha menenangkannya agar Ganyu tidak cepat sakit,"Haaaah, dasar..... ya udah mari kita buka apa isi didalam kotak besar ini, ihihihihihihi",ucapnya sambil membuka bersama-sama membuat Hu Tao tidak sabar menunggu untuk mendapatkan harta karun, namun begitu dibuka hingga muncul cahaya emas gemilang yang ternyata, sebuah pewangi cairan nectar membuat Hu Tao kaget melihat isi kotak tersebut. Sementara itu, Ganyu memegang salah satu benda penyimpanan cairan nectar pewangi hingga berkata,"cairan ini...",ujarnya sambil membuka di bagian ujungnya hingga mencium wanginya nectar tersebut.

Panji kebingungan melihat Ganyu senang mencium aroma wangi yang cocok dipakai oleh pewangi yang tajam dan lembut, kemudian dia berkata kepada Hu Tao,"terimakasih, jadi isinya cairan nectar yang langka rupanya, ada disini",ujarnya

"Hmmmm, padahal aku ingin koin Mora kenapa mendapat nectar yang aneh itu...?",Hu Tao marah dan cemburu hingga berpaling ke belakang, Panji melihatnya dan berkata,"sudahlah Kak, namanya juga harta karun, selain koin emas mora saja, benda-benda itu memang seperti benda antik Kak",ujarnya

Hu Tao pun melihat reaksi Ganyu yang sedang asyik melihat cairan wangi tersebut yang sangat langkah dan cocok untuk dicampur dengan bunga Qinxing, bahkan digunakan untuk memakai wangi yang khas baginya hingga membawanya ke kamar Panji,"Panji, yuk ikut bersama Kakak",ujarnya

"tapi Kak, aku mulai curiga dengan kotak ini",ujar Panji yang sedang membongkar seluruh kotak, lalu begitu Panji namun, Ganyu pun menunggu sambil membantu Panji untuk mencari sesuatu didalam kotak tersebut. Hu Tao pun melihat mereka sedang mencarikan sebuah petunjuk hingga, mereka pun menemukan sebuah kertas lembar yang misterius bahkan, tak lama kemudian, dia menemukan sebuah laporan yang mengkagetkan Panji maupun Ganyu sambil berkata,"ini... catatan ini....",ujarnya hingga disambungkan oleh Ganyu dan berkata,"penyerangan, akan dimulai? hari ini?",ucapnya hingga Ningguan melihat rauk muka Panji dan Ganyu yang kaget melihatnya dan berkata,"kalian melihat apa?",ucapnya sambil melihat isi catatan misteri ditangan Ganyu dan berkata,"ini? catatan... pelaut...?",ucapnya yang terkejut melihatnya. Kemudian, datanglah Zhongli yang berlari kedepan untuk memeberi tau tentang berita yang sama dengan isi catatan yang ada di dalamnya, Zhongli terkejut membacanya dan berkata,"catatan seperti ini, mirip sekali dengan ucapanku",ujarnya.

"yang benar Zhongli? Apakah..... dia akan datang malam hari dan kau tau dari mana?",ujar Ningguan yang terkejut melihat atau mendengar ucapan tersebut, kemudian dia pergi untuk menemui pasukan untuk berjaga-jaga dimalam hari, Panji melihatnya dan Ganyu berkata,"mereka membawa pasukan, untuk berjaga malam kan?",ucapnya

"iya Ganyu, ular putih..... dia akan kembali saat menjelang malam tiba, kau sama Panji pergi ketempat yang aman nanti malam ya? Biar aku dan Zhongli bahkan, Xiao dan Shenhe yang akan melawannya",ucapnya

"tapi, Tante... kita bersama-sama untuk membasminya bahkan, dia pasti punya kelemahannya di setiap perut",ujarnya hingga Ganyu berkata,"Panji, kau tidak takut sama ular? dia itu ular, kau pasti tidak bisa menyerangnya kan?",ucap Ganyu dengan wajah sayunya bahkan, khawatir untuk bertarung dengannya hingga Panji percaya dengan omongan tersebut. Bahkan, dia melihat Ningguan sedang mengambil sebuah cairan nectar pewangi dan berkata,"pewangi nectar? dari.... dia kan?",ucapnya hingga Panji menjawab,"iya Tante, dari Zhou Hang Tante"

"Hmmmm, sebaiknya kalian simpan harta karun ini, agar tidak rusak oleh mereka, lalu kalian pergi ke kamar untuk berlindung, termasuk kau Keqing",ucap Ningguan yang membuat Keqing terkejut mendengarnya,"apa?!"

"ini perintah, nanti malam kalian harus pergi ketempat amana, ke kamar Panji mengerti?",ujar Ningguan yang wajah serius kepadanya hingga pergi dengan berlari untuk memanggil pasukan

"Haah, ya sudah nanti malam kita ke kamar Panji",ucap Keqing yang tersenyum ke arah mereka bahkan, Panji memangkuk kepalanya sedikit sambil melihat Hu Tao yang terburu-buru setelah melihat Ningguan pergi terburu-buru kesuatu tempat dan berkata,"apa yang terjadi Ningguan pergi?',ujarnya

"musuh ular putih datang kembali, Hu Tao",jawab Ganyu kepada Hu Tao

"jadi, kali ini kita harus berlindung gitu? kenapa tidak melawan dia?",ucap Hu Tao yang gaya yang tidak takut kepada musuh lamanya, Yin Shianaou

"kau tidak tau ya, kita akan di kurung olehnya kau ingat itu Hu Tao",ucap Keqing marah kepadanya,"kau selalu pergi dan santai dan kau hampir mati olehnya! Maka dari itu Guizhong mencoba menyelamatkanmu, kau ingat itu?",ucap Keqing kepada Hu Tao

"iya, aku mengerti sekarang, Keqing",ujar Hu Tao sambil melihat Panji yang sedang bersama Ganyu dan berusaha untuk mendekatinya sambil memeluknya dan berkata,"aaah, kau juga ikut bersamaku kan Panji?! Aku akan tidur disampingmu selain Ganyu saja",ucap Hu Tao yang senang ingin tidur bersamanya yang membuat Panji kaget mendengarnya bahkan, dia menjawab,"aaah..... aku..... tidak tau Kak",ujar Panji yang sulit untuk mengatakannya kepada Hu Tao hingga berusaha mendekatinya lewat wajah yang tersenyum manis bernada hallowen membuat Panji malu dengan wajah memerahnya dan berkata,"iya! iya! iya! nanti, kalai udah beres atau tidak ada musuh lagi...",ucapnya hingga dipotong oleh Hu Tao dan berkata,"aaah, sama aja Panji, aku dibelakang dan kau didepan dan didepannya lagi Ganyu yang menghadap...",ujarnya hingga Keqing menonjol kepala Hu Tao dan berkata,"tak boleh! kau tidur aja di desa Qince karena, seluruh ruangannya sudah banyak di gunakan",ucapnya sambil memperlihatkan wajah cemburunya ke arah Hu Tao namun, dia tidak mau menyerah dan berkata,"oh iya, di kamar sebelah ada tidak?",ucapnya hingga Panji berkata,"oh iya, ada di samping kamarku juga boleh, Mamah telah menyediakan kamar untuk Kakak jadi, kalau mau tidur dikamarku..... tidak apa-apa disana aja Kak",jawab Panji dimana, Panji mendengar suara rekonstruksi ingin membangun rumah yang berlantai tiga untuk mereka, sehingga Hu Tao tampak senang mendengarnya dan berkata,"bagus, tapi kapan-kapan Aku akan kesini lagi, karena aku senang mendengar hal itu, sampai jumpa",ucap Hu Tao yang senang mendengar ucapan Panji hingga Panji berkata,"haaaaah, dasar, dia selalu berbuat begitu kepadaku",ucapnya

"sudahlah, dia memang begitu sikapnya Panji",ucap Keqing yang telah melihat sikap Hu Tao hingga Panji berkata,"lalu, kita akan diam disini kita bersama?",ujarnya

"iya",jawab Keqing dengan satu kata kearah Panji dan berkata lagi,"lebih baik kita bertiga disini, di kamar tidur Panji",ujarnya ingin menyentuh Panji bahkan, Keqing pun tersenyum kepadanya hingga Panji membalas wajah yang polos dengan kebingungan melihat dia,"Kakak, kenapa tersenyum?"

"oh, kau tidak tau?",ucap Keqing yang kaget mendengar ucapan Panji hingga berkata,"sekarang, aku dan kau sama seperti kau dengan dia",ujarnya yang melirik ke arah Ganyu yang tersenyum kepadanya membuat Panji heran dengan sikapnya namun, Ganyu berkata lain,"dari pada senyum-senyum saja, lebih baik.... kita pergi ke belakang halaman rumah saja, yuk Panji",ujarnya melihat Panji berlari kecil ke arah dirinya dan memegang tangan kirinya membuat Keqing cemburu dan mengikutinya dari belakang.

Begitu mereka berada dibelakang halaman rumah Panji, tiba-tiba terdengar suara adu pedang di tempat tersebut, mereka melihat Eula dan Aether sedang bertarung melawan serigala hitam hingga Panji terkejut melihatnya dan berkata,"waah, ada musuh disana!!!",ujarnya

"hei kalian! Kenapa diam saja? tolong aku?",ucap Aether yang berusaha menahan serangan cakram milik serigala yang akan menyerang bahkan Panji bersiap mengeluarkan satu anak panah dan sang serigala terjebak didalam bekukan es. Kemudian, Aether melihatnya dan berusaha berdiri hingga membunuhnya dengan satu pedang hingga hancur seketika sementara Eula mengeluarkan bayangan sambitan biru ke arah musuh hingga es dan tubuh serigala terbelah dan menghilang.

Keqing dan Ganyu tidak diam saja, mereka maju dan mengeluarkan elemen masing-masing lalu, Keqing akan mengeluarkan serangan bayangan electronya ke arah musuh yang mulai mendekat, Ganyu mengeluarkan permata Qilinnya dimana, serigala hitam pun muncul dari dalam hutan belantara secara cepat bahkan, mampu berjalan di atas air sungai tersebut, Panji melihatnya dan mulai membeku dan menimpa batu-batu es di dalam Qillin. Eula melihatnya sambil memecahkan bekukkan es cryo Ganyu, kemudian dia maju sendirian kedepan untuk mencari keberadaan musuh yang sedang mundur, Aether ikut dari belakang bersama Panji, Ganyu, dan Keqing setelah berhasil membunuh serigala hitam.

"mereka ada banyak Aether! Dan Panji! Ternyata mereka datang dari hutan belantara ini rupanya",ucap Eula yang telah mengetahuinya sambil mencari komplotan serigala hitam muncul. Tiba-tiba, muncul suara aungan serigala yang sangat besar, bahkan mereka pun siap siaga dari serangan tersebut.

"mereka akan muncul seketika, Panji! Semuanya! Tetap waspada mereka akan menyerang kita dengan jumlah serigalanya sangat banyak dibandingkan tadi",ucap Eula yang bernada serius karena, sudah merasakkan lingkungan yang sangat gelap gulita tersebut hingga tak lama kemudian, Aether mendengar suara pergerakkan langkah kaki yang sangat cepat, hingga muncul serigala yang siap menyerang mereka. Panji telah mengeluarkan satu anak panah dan berhasil membekukkan pergerakkan mereka sehingga Eula, Aether, dan Keqing muda untuk membunuh mereka lalu, Ganyu mencoba mengeluarkan satu anak panah walaupun mereka terjebak didalam bekukkan es dan hancur seketika.

"mereka..... sangat garang rupanya, Panji..... kau harus berhati-hati dengan mereka jangan sampai kau terkena serangan cakramnya karena, bisa terkena racun",ucap Eula yang menjelaskan tentang senjata yang digunakan serigala. Panji memangkuknya sambil mengeluarkan satu anak panah ke depan hingga membekukkan perlawanan musuh kemudian, dia akan maju bersama mereka dan tibalah di tengah hutan,"sekarang kita berada ditengah hutan semuanya",ucap Aether yang sudah merasakkannya

Panji mulai serius dan bersiap-siap untuk mengeluarkan satu anak panah kedepan jika muncul musuh di suatu tempat, dan tiba-tiba saja, serigala mulai bergerak dengan cepat hingga Panji mengeluarkan anak panahnya namun, Ganyu berkata lain,"biar sama Kakak saja Panji", ucapnya sambil mengeluarkan serangan mutiara Qillin biru yang membuat musuh mulai ragu untuk maju hingga mereka terjebak didalamnya, membuat Eula dan Aether senang melihat hal tersebut sambil maju kedepan bersama-sama termasuk Keqing yang ada dibelakangnya. Panji dan Ganyu berusaha melepaskan anak panahnya kedepan dan berhasil membekukkan pergerakkan mereka, Eula bersama Keqing dan Aether maju kedepan sambil mengeluarkan serangan dengan kekuatan elemen masing-masing, kemudian mereka telah menghancurkan bongkahan es, sehingga musuh tewas dan menghilang.

Sampai menjelang malam, mereka telah berhasil mengusir serigala tersebut didalam hutan yang membuat Aether merasa senang bisa membantu, dalam kondisi yan tidak enak di tempat tersebut kemudian, Panji pun berkata,"hah, untung ada kalian berdua ditempat ini",ujarnya yang merasa lega dari ancaman musuh

"iya, Panji",jawab Eula yang mengeluarkan kesangan dari kepala sambil membersihkannya,"Haah, semua serigala itu, datang dari mana. Apakah kau tau Aether?",tambahnya sambil melirik Aether yang serius dan menjawab,"iya, mereka berasal dari perampok yang kau perangi, Panji"

"Hah? Jangan-jangan...",ujar Panji hingga ucapan tersebut diteruskan oleh Aether dan berkata,"iya, dialah bekas-bekas anak buah mereka mungkin mereka sudah mulai takut ditempat ini",ujarnya

"apakah mereka akan kesini lagi?",ujar Panji menanyakan sang serigala milik seorang perampok tersebut

"kemungkinan tidak Panji, mungkin mereka kalah tanpa atasan",jawab Aether sambil berpaling dan pergi ke Liyue,"baik, aku akan pergi lagi menemui mereka disana ya, sampai nanti",ujarnya

"tunggu dulu Kak, disana sedang bahaya",ucap Panji yang hampir dia ikut perang di Liyue,"jangan kesana Kak",tambahnya

"kenapa Panji? Disana aman-aman saja",jawab Aether yang percaya diri untuk pergi ke Liyue sambil berjalan sendirian ditempat tersebut dan tiba-tiba saja, terdengar ledakkan dahsyat di kejauhan membuatnya heran saat berada di kota Liyue hingga tiba-tiba saja, muncul serangan besar yang dilakukan sang ular putih yang muncul di perairan sungai Liyue, lalu melihat Zhongli bersama Ningguan yang sedang bertarung bersama-sama hingga Aether terkejut melihat atau berusaha membantu mereka namun, serangan tersebut mengenainya membuatnya terluka parah dan terlempar ke belakang. Ningguan kaget melihat Aether terluka parah karenanya hingga berkata,"hey! Cepat minggir Aether kau akan mati olehnya!",ujar Ningguan dengan keras kepada Aether namun, dirinya berkata,"tidak, aku bisa membantu kalian",ucapan tersebut berhenti saat sang ular putih telah mengenainya dan terlempar kebelakang ke arah kantor kerja Ganyu hingga merobohkan atap-atap kantor hingga mendarat di atas lantai berkayu lantai satu.

Panji, Ganyu, dan Keqing melihat dia yang sedang tidak sadar dan Panji berkata,"Kak Aether! Kau tidak apa-apa kan?",ucapnya hingga Aether berkata,"ada apa ini..... tadi..... diserang oleh ular Putih",ucapnya yang lemas kepadanya

"Kak Aether bertahanlah, Kakak sebaiknya kita tidak boleh ikut bertarung dengannya",ujar Panji yang berusaha membawa dia ketempat yang aman, namun muncul serangan paling berbahaya, membuat mereka berusaha menghindar, Panji pun menggendong Aether yang terluka namun, dia berkata,"aku tidak apa-apa Panji, kau saja yang lari, biar aku yang akan lawan!",ucap Aether yang tidak peduli dengan kondisi dirinya yang mulai lemah sambil menajauhi Panji dan siap untuk bertarung dengan sang ular putih besar.

"Kak Aether! Jangan!!!!!",ucap Panji berteriak hingga serangan tersebut mengenai dia, hingga terlempar kecil kebelakang bahkan, dia tidak bisa bangun karenanya. Panji berusaha menolongnya dengan mengeluarkan perisainya dari serangan mengerikan sang ular tersebut. Kemudian, Panji akan membawanya ketempat yang aman, Aether tidak bisa berbuat apa-apa hanya melihat kejadian yang tak terduga dan berkata,"Panji, biarkan..... aku.....",ucapan tersebut dipotong oleh Panji dan menjawab,"tidak Kakak tidak boleh ikut bertempur dengannya, karena, dia memiliki kekuatan yang lebih dari Kakak",ucapnya

"tidak Panji, aku bisa bertarung dengannya, Panji jadi kau yang harus mundur dari situ",ucapnya bahkan Panji berkata,"keras kepala! kau sudah tidak bisa berbuat apa-apa apalagi kau tidak bisa bergerak di bagian lengan dan kaki samping kanan, Kakak. Jangan dipaksakan",jawab Panji kepada Aether, lalu dia mulai merasakkan sakitnya tersebut dan membawanya ke kamar untuk diistirahatkan

Aether mulai lemas sambil melihat Ganyu, Keqing, dan Eula bertarung melawannya, Panji hanya melihat saja, kemudian Aether pun tidur di atas tempat tidur Panji yang empuk lalu, Aether berkata,"Panji, kau mau kemana?",ucapnya sambil melihat Panji yang ingin pergi membantu Ganyu dan lainnya,"aku akan ikut bersamanya, Kakak disini aja",ujarnya dan pergi untuk membantu mereka

Panji melihat Ganyu bersama Keqing dan Eula berada didalam perisai milik Zhongli kemudian, Panji melihat sang ular ganas tersebut yang membuatnya gugup karena, ingat masa lalunya bahkan, sang ular tersebut akan memakan Panji. Panji kaget dan mulai takut sambil mengeluarkan anak panahnya hingga terlepas dan tak lama kemudian, berhasil membekukkannya. Anak panah cryo miliknya masuk kedalam mulut sehingga, sang ular putih mulai membeku didalam tubuhnya yang membuatnya hampir dimakan olehnya. Namun, ketika sang ular tersebut beku, tiba-tiba saja muncul seorang perempuan di atas kepalanya dan melompat ke bawah dengan tatapan seriusnya pandangannya, Panji mulai serius sebagai balasannya dan dia berkata,"bagus sekali bocil Qillin, sekarang kau dan aku siap melawan", ucap Yin Shianou kearah Panji

"hentikkan perangmu Tante, sekarang hewan peliharaanmu sudah tewas",ucap Panji yang serius sambil mengeluarkan anak panahnya di dalam panahannya namun, Yin Shianou berkata dengan percaya dirinya,"dengar Bocil Qillin, hewanku..... tidak akan pernah mati lihatlah",ujarnya sambil memperlihatkan sang ular putih muncul dengan mengeluarkan asap-asap putinya di belakang punggung sang musuh dan ular tersebut menghadap Panji yang membuatnya kaget,"lihat, dia masih ada disampingku bocil Qillin",ujarnya yang membuatnya marah dan berusaha untuk menahan dari rasa takutnya akan diserang oleh sang ular,"Hmmm, kau mulai takut, bocil Qillin Adeptus? Sekarang, kau yang akan dilawan",ujarnya sambil memerintahkan ular putih mengejarnya.

"gawat! Aku benci ular! Tapi, aku harus menghadapinya dengan dia",ujar Panji didalam hati dan berusaha menghindar darinya, Yin Shianou hanya tenang dan melihat Panji yang sedang menghindar darinya. Lalu, sang ular berusaha menubruknya agar Panji terjatuh dan tidak sadar hingga memakannya. Panji sudah mengetahui rencana yang dibuat olehnya, Ganyu bersama yang lainnya melihat Panji di samping dimana, mereka berada serta melihat Panji sedang menghindar dari sang pemangsa ular yang membuat Ganyu khawatir dan berusaha menolongnya, namun ketika Yin Shaonou melihat Ganyu berlari dan bersiap memanah sang ular, tiba-tiba saja dia akan mengeluarkan kabut-kabut hitamnya pun dikeluarkan ke arah Panji maupun ular putih yang sedang bertarung, kemudian Panji melihat asap hitam tersebut akan membawanya ke dunia lain sama seperti kejadian sebelumnya.

Panji mulai terjebak di puasran lingkaran kegelapan yang mengerikkan, Ganyu yang melihatnya dimana Panji akan dimakan oleh sang ular putih,"Panji... dia..... dia ditangkap",ucapnya hingga lemas dan tidak berdaya untuk menolongnya

"Ganyu!",ucap Ningguan yang mencoba mendekatinya hingga Zhongli berkata,"dimana Panji?",ucapnya hingga melihat air mata Ganyu keluar air mata dan berkata dengan lemah lembut,"dia..... ditangkap",jawabnya hingga semua orang kaget mendengarnya hingga Xiao berkata,"ini..... tidak mungkin..."

Sementara itu. Eula melihat air sungai Liyue yang awalnya biru jernih berubah menjadi hitam dan dirinya berkata,"air kotor? apakah... dia melupakan sesuatu?",ujarnya namun, tiba-tiba saja, dia mendengar suara Panji yang berada didalamnya. Kemudian, Eula akan berenang didalam sungai Liyue hingga mereka mendengar suara percikkan air sungai Liyue di sampingnya,"siapa yang melemparkan batu kedalam sungai itu?",ucap sang penjaga yang melihatnya kemudian, Zhongli melihat mereka dan berkata,"sudahlah, jangan memikirkan itu, mari... kita cabut",ucapnya namun, Ganyu melihat Zhongli tidak mempedulikan Panji bahkan, dia kebingungan untuk mencarinya hingga melihat air sungai Liyue berwarna hitam mencolok dan berkata,"kenapa..... air sungai ini hitam?",ucapnya

Di tempat lain, Panji sedang mengeluarkan anak panahnya ke arah sang ular putih yang berusaha menghindar dan membalas serangannya, Yin Shianou melihat dia sedang menghindar dengan cepat dan lincah hingga berkata,"Hah, pertunjukkan ini menarik sekali, apakah kau lelah Bocil Qillin?",ucapnya,"jika kau memberi tau tentang daerahmu, aku tidak akan pernah dimakan oleh ularku ini, tapi sebaliknya, kau rasakkan hewan buas dariku untukmu, didalam ring ini seperti pertunjukkan sirkus",tambahnya

"duh, aku harus cepat-cepat kembali",ujarnya didalam hati sambil mencari jalan keluar dari kandang pertunjukkan namun, tidak ada jalan keluar hingga melihat perempuan tersebut dibelakang ular putih yang akan mencoba menyerang dirinya, hingga Panji berhasil menghindar namun, dia mulai kecapean untuk menghindar maka dari itu, dirinya bersiap untuk melepaskan anak panahnya ke arah sang ular tersebut, namun ketika dilepaskan sang ular berhasil menghindar namun, dia melihat makhluk tersebut mundur dan berada disamping Yin Shianou dan mengeluarkan ucapannya kepada Panji,"dengar Bocil Qillin, aku punya waktu sebelum kau tewas oleh ular ini, jadi, dimana kekuatan seluruh archon ini, dan aku tidak akan...",ucapan tersebut terpotong oleh seorang laki-laki misteri yang mengatakan,"kenapa kau tidak membunuh bocah Qillin itu, Yin Shianou?",ucapnya muncul Ren Jianying yang berada dibelakang dan disamping sambil melihat Panji kewelahan bertarung,"ooh, ternyata perkiraanku benar, dia ada disini",tambahnya

"sial, dia bersamanya",ucapnya dan tiba-tiba saja muncul seorang laki-laki lagi yang berparas tinggi dan tua untuk diucapkan dan berkata,"hei! hei! Kenapa tidak langsung saja menyerang dia, Yin Shianou",ucapnya hingga muncul seorang laki-laki dengan postur tinggi badannya, dengan pakaian hitam mantel jaket yang tebal dengan wajah slavia menghadap Panji yang membuang nafas karena lelah bertarung,"dia masih anak-anak dan..."

"diam kau ini bagianku!",ujar Yin Shianou yang marah terhadap mereka hingga sang laki-laki misteri tersebut berkata,"ooh, kau yang ada di Qillin rupanya dan.... yaaah, ucapanmu benar, Ren Jianying",ujarnya namun, muncul seorang perempuan dan berkata,"siapa yang ada disana?"

"aaah, ada lagi",ujarnya yang terkejut melihat seorang perempuan muncul seketika dengan membawa buku seperti kekuatan catalyst yang misterius dan dia berkata,"oh, kau membawa anak itu ketempat ini. Lebih baik serang saja dibandingkan kau diam saja dengan tatapan kosongmu itu terhadap anak itu, Yin Shianou",ujarnya dengan lidah pahitnya kepada Panji

"yaaah, ucapanmu benar, sebaiknya bunuh aja daripada diam, Yin Shianou",ucap seorang perempuan yang datang hingga menatap Panji lagi, namun Panji melihat delapan orang yang merupakan organisasi Valkrie hitam. Hingga membuatnya gugup untuk melawan mereka sendirian,"kalian?"

"ya, kami disini di dunia kegelapan sekarang, kau tidak bisa lari kemana-mana, maka dari itu Yin Shianou, kau harus menyuruh ular putihmu memakannya",ucap Ren Jianying yang tersenyum ingin menyuruh Yin Shianou untuk menyerang Panji dengan ular putihnya hingga Yin Shianou berkata,"baiklah, kalau begitu serang dia",ujarnya hingga Panji melihat ular putih mulai mendekati Panji dan siap disantap, namun tiba-tiba, muncul pedang berukuran besar dan berhasil membunuh sang ular putih milik Yin Shianou yang membuatnya kaget. Panji melihat Eula yang akan menyelamatkan dirinya dari dunia kegelapan,"Kakak..... Eula?",ujarnya yang terkejut melihatnya hingga berpaling kebelakang melihat musuh yang akan menyerang Panji,"ooh, jadi kau yang membunuh ularku hah?",ucap Yin Shianou

"dia siapa?",ucap salah satu laki-laki yang terkejut melihat wajah Eula yang mencoba menyelamatkan Panji hingga Ren Jianying berkata,"hey, jangan ikut campur urusan kami"

"Hah, aku tidak akan membiarkan adikku terjebak didalam kegelapan ini, semuanya",ujar Eula sambil bersiap untuk bertarung dengan pedang, bahkan Panji berada disamping kanannya dan berkata,"terimakasih Kakak Eula, tapi aku bisa mengeluarkan bunga teratai untuk mereka",ujarnya

"Hmmm, baiklah kalau begitu, aku lawan dia Panji",Eula pun bersiap untuk menggibas pedangnya ke arah mereka lalu, Panji bersiap mengeluarkan cahaya bunga teratai tersebut dan memulainya. mereka terkejut melihat cahaya tersebut kemudian, muncul cahaya dan serangan jarum es ke arah mereka yang membuatnya terkejut dan berusaha untuk menghindar. Sementara Panji berusaha mundur bersama Eula, dimana Eula telah menemukan jalan keluar dari jebakkan milik musuh, kemudian cahaya putih mulai redup dan mereka tidak melihat Panji maupun Eula hingga Yin Shianou marah sambil berkata,"sial! Ini semua gara-gara perempuan itu!",ucapnya

"tenanglah, kita pasti akan kembali lagi untuk bertarung, dia hanya sendirian dan dia hanya yang tau tentangku dan kita semua disini",ucap Ren Jianying kepada Yin Shianou namun, salah satu pemimpin mulai berkata,"tidak! tidak hanya satu orang saja, kalian tidak mengerti"

"apa maksudmu tuan?",ucap Ren Jianying sambil melihat wajah tersebut dengan wajah serius ke arah depan kemudian, dia berkata,"selain dia, mereka ada dimana-mana bahkan, kita harus waspada karena negeri Teyvat sudah mempunyai kekuatan masing-masing, maka dari itu kita akan menguasai planet ini, yang indah tiada taranya",ucapnya hingga melihat planet tersebut, planet bumi hingga salah satu perempuan pun berkata,"yaa, aku sudah tau itu"

"hey, Shianou, apakah kau telah menemukan sumber daya alam di planet ini kah yang bernama bumi?",ucap laki-laki misteri dengan tatapan sedikit serius hingga melihat kepalanya mangkuk sedikit dan laki-laki tersebut mengatakkannya,"bagus, kau harus mencari sumber daya alam di tempat ini, jangan sampai kita tidak boleh ketahuan oleh orang lain yang melihat kita bahwa kita mencurigakkan paham?"

"iya aku paham tuan",jawab Ren Jianying yang berpengalaman tentang menyelidikki keberadaan planet bumi hingga laki-laki misterius pun berpaling dan berkata,"biarkanlah dia pergi walaupun kita punya tujuan untuk mengambil sumber daya alam kita dari planet itu dan kita akan menambahkan kekuatan kita dan bisa menguasai dunia sampai negeri yang kita injak, Teyvat",ujarnya sambil tertawa mengerikkan didalam kegelapan dan pergi.

Sementara itu, Panji sadar dan melihat gelap gulita sambil mencari Eula pun tidak ada,"Kakak Eula! Kau dimana! Kakak...",ujarnya dan tiba-tiba muncul arwah seorang kapten kapal, Zhou hang dan berkata,"kau telah bertarung dengan mereka, anak muda",ujar Zhou Hang yang melihat Panji yang wajahnya tersinggung dan kaget,"Zhou Hang, dimana dia?",ucapnya

"kau sudah berhasil mengetahui musuh itu anak muda, dan kau berhati-hati dengan mereka. Karena mereka, bisa bersembunyi dengan cara apapun",ujar Zhou Hang,"yaaah, saatnya, kau bertarung dengannya dan aku bukan peramal, tetapi aku sudah merasakkan dimana mereka akan siap mencari di planetmu"

"sumber daya alam?",jawab Panji

"iya,mereka inginkan itu maka dari itu, jangan sampai melarikkan diri",ujar Zhou Hang dan wajahnya mulai berubah dan berkata,"tapi, aku tidak bisa membantumu sekarang, karena tugasku selesai dan kau telah menemukan harta karun bersama anak nakal itu, anak muda. Saatnya aku pergi sampai jumpa",ucapnya sambil mengeluarkan cahaya putih dan diselimutike arah Panji hingga membawanya ke tempat lain. kedua mata Panji mulai terbuka walaupun masih blur, hingga menutup mata lagi dengan cepat dan membuka lagi dengan jelas, melihat kesamping dimana Ganyu sedih melihat dirinya tidak sadar hingga Panji membangunkannya,"Kakak..... Ganyu?",ucapnya dan Ganyu senang sambil menghapus air matanya dan memeluknya,"Panji, aaah, syukurlah kau tidak apa-apa sekarang. Hah, Kakak khawatir dengan kamu Panji, siapa lagi tanpamu dan membuat Kakak khawatir dan cemas",ujarnya dan memeluk Panji dengan erat

"aaah, syukurlah dia masih hidup",ucap Eula yang baru datang dari dalam lemari Panji

"Kakak Eula?",ujar Panji yang kaget melihatnya dan Eula pun memeluk Panji setelah melepaskan pelukkan Panji dan berkata,"hah, Kakak juga khawatir dengan kamu, untung kau tidak apa-apa saat kau bertarung sendirian dengan delapan orang itu",ucapnya

"apa?! Tunggu, kalian berdua bertarung dengan organisasi Valkrie, iiih, seremnya",ujar Hu Tao yang takut pada organisasi Valkrie lalu, muncul Paimon, Lumine, Aether, dan Amber datang kemari menengok Panji. Lalu, Paimon berkata,"jadi, kau melihat organisasi Valkrie Panji?"

"iya Paimon, mereka ada delapan orang Paimon",jawab Panji yang sudah mengetahui jumlah anggota organisasi Valkrie

"ini sangat berbahaya! Mereka, bukan dari pembentuknya organisasi saja, melainkan dari para partisan yang sangat anti terhadap negeri kita",ujar Lumine yang sudah mengetahui tentang organisasi tersebut,"tapi, mereka sangat pandai menyembunyikan identitas mereka dan mereka sangat kuat untuk dilawan",tambahnya

"Valkrie merupakan organisasi hitam, bahkan mereka incarkan adalah tempat tinggalmu dan planet ini, Panji",ujar Eula kepada mereka

"Hmmm, iya, Hah, aku tau dari seorang pelaut tentang salah satu penyusup itu, Yin Shianou. Apakah ada yang kenal sama dia?",ujar Panji

"iya..... aku rasa, dia terkenal dari perampok di laut Liyue Panji",jawab Ningguan dari belakang Lumine sambil menengok Panji,"kau tidak apa-apa kan Panji?",ujarnya

"iya, aku baik-baik saja, untung ada Kak Eula menyelamatkanku dari mereka yang mencoba memakanku dengan ular putih",ujar Panji

"Haaah, syukurlah kalau begitu",ucapnya sambil lemas dan berfikir hingga pergi meninggalkan Panji dan lainnya

"Kakak, aku lapar nih",ujar Panji kepada Ganyu sambil tersenyum dan menjawab,"ooh, iya, nanti Xiang Ling masak sesuatu untukmu",ujar Ganyu yang sudah disiapkan masakkan kesukaan Panji

"baiklah, walaupun kau tidak apa-apa Panji, aku percaya dengan ucapanmu tapi, satu hal yang membuatku marah ya, jangan panggil aku es krim terbang lagi!!!",ujar Paimon yang cemburu yang memanggil dirinya es krim terbang

"iya! iyalah! kau kan mirip eskrim, Paimon makanya aku selalu memanggilmu eskrim terbang",ujar Hu Tao yang selalu bercanda kepada Paimon yang membuatnya marah sambil berkata,"aaaah, jangan memanggil nama itu!!!!",ujarnya sambil marah besar kepada Hu Tao

"hey, sudah-sudah! Jangan begitu ya kepada Paimon, dia sensitive orangnya",ucap Panji tertawa sedikit mendengarnya

***