Di dunia kegelapan, para anggota Valkrein melihat Ren Jianying dan Yin Sihanou sedang kecapean karena bertarung melawan Panji maupun kawan-kawan Liyue yang mencoba menggagalkan menguasai daerah Bandung yang merupakan daerah kelahiran Panji. Sang ketua mendengar ucapan tersebut dan berkata,"ternyata, anak itu bukanlah main-main rupanya", ujarnya kepada mereka berdua namun, tiba-tiba ada salah satu anggota yang datang untuk memberikan sebuah berita penting kepada sang ketua dan berkata,"aku punya berita bagus untuk tuan",ujarnya yang membuat sang ketua ingin mendengar ucapan darinya dan berkata lagi,"aku punya berita baik, mereka di tempat sana, mereka mengalami penyakit yang sangat mengerikan",ujarnya
"penyakit apa yang kau dengar?",ujar sang ketua Valkrein kepada seorang laki-laki dengan wajah senang yang telah melihat kejadian aneh di tempat tersebut dan menjawab,"Virus, Virus yang sulit terdeteksi oleh orang lain Ketua tetapi, buruknya jika kita pergi kesana, kita juga akan kena olehnya karena, virus itu bukan berasal dari kita",jawabnya hingga sang ketua menjawab,"Hmmmm, ini aneh, tapi kita sudah tau tentang virus itu yang sangat berbahaya maka dari itu, kita harus menunggu waktu dan kemungkinan besar, mereka mencoba merasakkan virus itu, tenanng saja",ujarnya kepada mereka sambil tersenyum kepada mereka semua yang ada di tempat tersebut.
"jadi, apa yang kita lakukan? membiarkan terkena virus itu yang misterius?",ucap seorang perempuan dengan elemen Anemo kepada sang ketua kemudian, dia menjawab,"iya, aku sudah merasakkannya kemungkinan mereka akan mati oleh virus itu"
"yaaah, apa boleh buat, untuk hari ini kita tidak akan pergi kesana untuk bertarung melawan Bocil Qillin itu",ucap salah seorang laki-laki misterius dengan wajah senang mendengar berita dari seorang laki-laki dengan berelemen pyro.
"tentu, tapi aku akan menemui bocil Qillin itu untuk memberi peringatan kepadanya. Dia pasti akan mati akibat virus itu",ujar sang ketua sambil berdiri dan berkata kepada salah seorang laki-laki dengan berelemen Pyro,"terimakasih, kau telah memberikkan berita itu, aku akan pergi kesana untuk memberikan pesan untuknya",lanjutnya sambil menghilang seketika.
"Haaah, aku butuh istirahat karena, bocil itu bertubi-tubi menyerangku",ucap Ren Jianying yang mencoba untuk pergi istirahat dan meminum air di atas mejanya sementara sang adiknya, Yin Sihanou telah menemukan titik pusat sumber daya alam bumi yang membuatnya senang dan berkata,"Aku telah menemukannya!!!",ujarnya hingga seluruh anggota merasa heran mendengar ucapan tersebut. Bahkan, mereka melihat bola ajaib tersebut yang menunjukkan sebuah pusat sumber daya alam sebagai titik penyerapnya.
"bagus Yin Sihanou, sekarang apa yang kau lakukan? apakah kau punya rencana untuk mengambil lahan sumber daya alam di planet Bumi?",ucap seorang laki-laki misterius kepada Yin Sihanou
"kemungkinan aku punya rencana semuanya",jawab Yin Sihanou kepada mereka sambil melaksanakan tugasnya untuk mengambil berbagai sumber daya alam di muka bumi, membuat mereka tampak senang hingga salah satu anggotanya pun berkata,"bagus kita bisa membalas dendam kepada negeri Teyvat itu jika kita telah menemukannya"
"iya, aku akan membalas dendam masa laluku yang sudah dilupakan oleh mereka",ucap seorang laki-laki kepadanya, Yin Sihanou mendengarnya sambil mencari sumber daya alam planet bumi tersebut.
Menjelang pagi, yang sangat cerah di tepi timur dengan pancaran surya yang indah dengan warna emas tepat di samping, Ganyu membuka kedua mata sambil melihat kedua tangannya memeluk Panji yang sangat erat. Lalu, Ganyu mencoba membangunkan Panji dari tempat tidur,"Panji, Panji, Panji, bangun..... waktunya sekolah sayang",ujar Ganyu yang mencoba membangunkan Panji namun, dia masih tidur dan memeluk tubuh Ganyu yang erat kemudian, dia mencoba lagi sambil melepaskan pelukkannya hingga wajah Panji menghadapnya dan dirinya tersenyum sambil berkata,"Panji, Bangun sayang nanti Kakak kasih ciuman untukmu",ucapnya dan tak lama kemudian, kedua mata Panji yang mendengar ucapan tersebut dan berkata,"Kakak?", ujarnya dengan nada lembut ke arahnya. Ganyu mencium dahi Panji sebagai janjinya dan mendekati kepala Panji sambil mengucapkan sesuatu kepadanya,"waktunya sekolah Panji",ujarnya
"oh, iya Kak, aku mau kesekolah",jawab Panji sambil bangun dan keluar dari tempat tidur hingga pergi ke tempat kamar mandi, setelah itu memakai pakaian seragam sekolah dasar berwarna putih merah, Ganyu melihatnya sambil merapihkannya,"biar Kakak yang merapihkan bajumu ya Panji?",ucapnya
"aah, terimakasih Kak",ucap Panji hingga Ganyu berkata lagi,"jangan lupa pakai pewangi punya Kakak ya?",ujarnya hingga menyemprot di bagian bajunya agar terlihat wangi
"waah, sepertinya pewangi Kakak sangat cocok untuk pakaian seragamku",ujar Panji yang mencium aroma wangi Qinxing, kemudian mereka akan pergi kebawah untuk makan pagi bersamanya, namun Keqing melihat mereka berdua yang sudah bangun sampai melihat Panji sudah memakai seragam sekolah yang sangat wangi memakai pewangi milik Ganyu,"Panji, kenapa nggak pakai pewangi Kakak?",ucap Keqing pura-pura cemburu hingga Panji menjawab,"itu buat nanti Kak, buat besok", jawabnya
Xiang Ling membawakan makanan untuk Panji, Ganyu, dan Keqing, hingga berkata,"waaah, sudah mau sekolah ya Panji?",ucap Xiang Ling kepada Panji bahkan, Panji berkata,"iya, aku bisa bertemu dengan teman-temanku disana"
"hati-hati ya Panji, yuk makan dulu ya?",ucap Ganyu yang lemah lembut kepada Panji hingga mencicipi makanannya di pagi hari. Kemudian, tas pun siap di atas pundak Panji, sepatu yang sudah bersih hingga siap untuk memakai sepeda untuk menggoesnya kedepan hingga sebelum dirinya pergi ke sekolah, Ganyu pun memperhatikan Panji dan Panji melihatnya dan berkata,"Kakak.....",ucapnya sambil menatap Ganyu yang tidak mengeluarkan kata apa-apa kepadanya lalu, Ganyu memegang kedua pundak Panji sambil menatapnya beberapa menit saja. Hingga tak lama kemudian, Ganyu berkata,"Panji, waktunya pergi. Kakak tidak akan melupakanmu, Kakak tetap mengingatkanmu di kantor ya?",ujar Ganyu sambil tersenyum dan mencium dahinya dan kedua pipinya.
"iya Kak, aku akan pergi dulu",ucapnya sambil pamit dan siap untuk bergoes kesekolah, Setengah bergerak dan pelan untuk digerakkan bannya, Panji melewati rumah-rumah hingga melewati pertigaan ketika dirinya belok ke arah kiri. Hingga sampai di kota Bandung,"aaah, terlihat lancar saja bahkan, tidak ada macet di tempat ini",ucap Panji didalam hati sambil melanjutkan menggoeskan sepedanya hingga lampu tersebut berkedip kuning yang membuat Panji kebingungan dan tidak mempedulikannya hanya melanjutkan untuk pergi dengan sepedanya sendiri. Setengah kota lagi, Panji sebentar lagi sampai di tujuan namun, ketika dia mencoba membuka pintu gerbang, pintu tersebut terkunci di bagian bawah yang tidak digembok membuat Panji kebingungan dan berkata,"diman pak satpamnya ya? Mungkin lupa untuk membuka pintu gerbang sekolah ini",ucap Panji sambil membuka pintu gerbangnya dengan cara mengangkat ganggang pintu yang di kunci.
Panji masuk kedalam sekolah bahkan, dia terkejut tidak melihat orang lain disekitarnya bahkan, membuatnya bingung dan berkata,"loh, pada kemana semua orang di sekolahku ini",ujar Panji yang nada bingung melihat kondisi sekolah yang terlihat sepi namun, dia melihat ke arah jam sudah jam tujuh pagi yang membuatnya terburu-buru ke dalam kelas namun, dia tidak melihat kawan-kawan Panji didalam kelas sambil berkata,"waduh, pada kemana semua orang didalam kelas? Halo! Oh iya, coba saja aku ke kantin sana aja deh",ucapnya sambil berjalan ke kantin sendirian hingga tak lama kemudian pintu kantin di tutup karena, penjualnya belum datang dan dirinya berkata,"Haaah? Ibu Kantin tidak ada disini juga? waduh pada kemana semua orang", ujar Panji didalam hati hingga mencoba menghubungi kawan-kawan yang masih ada di rumah namun, tidak ada yang menjawab membuat Panji bingung dan pergi meninggalkan sekolah.
Begitu Panji pergi dengan sepedanya yang sudah mencetang standarnya, tiba-tiba di hadapannya muncul seorang bayangan hitam dengan rauk muka serius di hadapannya, bahkan dia pun mencoba menatapnya dengan tajam walaupun postur tubuhnya di tutup oleh bayangan hitam sehingga, Panji tidak melihat dirinya adalah seorang ketua Valkrein hingga dia berkata,"Bocil Qillin..... Akhirnya kau ketemu juga ya",ujarnya
"siapa kau?",ucap Panji dengan rauk muka marah bercampur serius hingga dia menjawab,"aku ketua dari Valkrein, bocil Qillin",jawabnya dengan lembut serta tajam dengan ucapan hingga membuat Panji kaget mendengarnya dan berkata lagi,"apa?! Apa yang kau lakukan dengan teman-temanku di sekolah ini! Apakah kau membunuh mereka?",ujar Panji dengan tegas kepada ketua Valkrein
Ketua Valkrein pun mengatakan sesuatu kepadanya,"dengar ya Bocil Qillin, itu bukan urusanku hari ini, aku tidak pernah membunuh temanmu sendiri",jawab dengan mulut yang tajam sambil berpura-puru bahwa dirinya menyimpan orang-orang sampai kawan-kawan Panji di bunuh olehnya hingga Panji berkata,"pembohong, kau menyembunyikan sesuatu kan? Jika tidak aku akan membunuhmu",ujar Panji sambil mengeluarkan pemanah dan anak panahnya menghadap sang ketua Valkrein sambil berkata kepada Panji,"ooh, jadi kau ingin membunuhku kan, Bocil Qillin?",ujarnya sambil berpaling kebelakang dimana, dia melihat awan-awan hitam yang mencoba menutupi cahaya matahari yang sangat panas membuat Panji pun marah namun, dia berkata,"hey! awan hitam itu adalah bayanganmu bukan?",ujarnya dengan tegas
Sang Ketua Valkrein tersenyum kemudian, dia berkata,"sudahku bilang Bocil Qillin, dia akan datang untuk menyerangmu, aku tidak pernah menggunakan hal seperti itu, bocil Qillin. Yaaah, selamat tinggal",ucap Ketua Valkrein hingga Panji melihat kebelakang dimana dia pergi dan menghilang begitu saja. Lalu, Panji tidak melihat apa-apa tentang hal yang aneh didepan mata sambil melupakan ucapan tersebut hingga melanjutkan untuk pergi pulang ke rumah tanpa kawan. Ketika sampai di dalam kota, Panji tidak melihat munculnya satu kendaraan pun hanya sepi dan dingin melihatnya hingga berkata,"kemana semua orang itu pergi? Ini aneh aku harus pergi ke arah sana",ucap Panji yang mencoba pergi ke arah kanan untuk melihat kondisi kota Bandung yang mendadak sepi. Hingga dirinya pergi ke Mall besar dimana Panji berbelanja siang kemarin bersama Ganyu dan lainnya ditempat tersebut, namun dia melihat mall tersebut tutup sambilmelihat ke arah jam sepuluh kurang lima menit,"aneh, padahal jam segini harusnya sudah buka tapi, ini masih tutup",ujar Panji dengan rauk muka sedikit kecewa melihat mall tersebut tutup. Lalu, dia pergi untuk pulang. Ketika di perempatan jalan dia melihat lampu lalu lintas berkedip-kedip kuning di atasnya hingga melihat ke arah samping kanan dan kiri serta depan tidak ada siapapun di mana pun berada bahkan, Panji kebingungan dan berkata,"duh pada kemana semua orang ini, apakah aku terperangkap dimensi",ucap Panji dan tiba-tiba saja, terdengar suara sirine ambulan dari arah timur hingga dirinya mencoba untuk menghindar dari mobil ambulnas yang terburu-buru untuk pergi kesuatu tempat yang membuat Panji heran dengan mobil tersebut,"kenapa mboil itu melaju sangat cepat ya? Apakah..... teman-temanku pada disana?",ujar Panji sambil mengikutinya dari belakang dengan sepeda
Panji berusaha mengikuti mobil ambulan dari belakang, dan tiba-tiba saja, sirine ambulans pun mulai bertambah hingga beratus-ratus mobil ambulan terdengar oleh Panji hingga dirinya kaget bahwa rumah sakit didepannya dipenuhi beberapa orang-orang terkena penyakit yang misterius, kemudian dia mencoba untuk masuk kedalam gedung rumah sakit dimana dia melihat lebih dari juta pasien akibat virus yang mematikan dan sulit disembuhkan, membuatnya kebingungan hingga mendengar suara tangisan seorang anak kecil seumur dengannya yang ternyata kawan-kawan Panji yang berada didalam ruangan isolasi membuat Panji kaget melihat mereka yang berada di dalam ruangan tersebut dan rauk muka Panji lemas serta tidak merasakkan sakit apapun ditubuhnya.
"apa yang terjadi sama mereka ya?",ujar Panji sambil menghindar dari pasien yang terkena virus yang misterius, hingga mencoba untuk pergi namun, salah satu perawat mencoba untuk memeriksa kondisi Panji dengan alat tertentu, pendeteksi panas di dahi sampai menyuntik dengan vaksin yang telah tersedia di rumah sakit dan dia berkata kepada Panji,"ingat ya anak muda, kau negatif virus yang mematikkan itu, kawan-kawanmu tenang saja dia akan cepat sembuh dengan vaksin. setelah kau di vaksin cepat pulang ya, jagalah kesehatanmu termasuk makanan yang teratur dan jangan lupa olah raga dan tidur di rumah anak muda",ujar sang perawat dengan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) hingga kepala Panji memangkuknya namun, sang perawat pun memberikan sebuah kertas yang menunjukkan bahwa dirinya sudah disuntik vaksin.
Begitu membawa sepeda dan cepat-cepat pulang kerumah namun, dirinya merasakan tersesat bahkan, kebingungan berada di perempatan,"duh aku lupa kemana aku harus pergi ya, Haah Handphonku sudah kehabisan pulsa",Panji kebingungan dan tiba-tiba saja, dirinya mendengar suara langkah kaki yang sedang berlari ke arah dirinya hingga Panji melihat sosok musuh dengan pakaian zila hitam yang mengerikan dengan mempersenjatai tombak sambil brlari kearahnya. Panji tampak kaget sambil menghindar darinya hingga mengeluarkan panahnya untuk mencegat terjadinya perang dengan mereka,"baiklah kalian ingin melawanku?",ucap Panji dengan tatapan serius ke arah mereka hingga melihat musuh sudah mempersiapkan tombak yang moncong ke arah Panji. lalu, mereka serentak untuk menyodong tombaknya ke arah Panji hingga Panji mengeluarkan satu anak panah kedepan hingga, semua musuh terjebak didalam bekukkan es cryo. Panji melihatnya dan berkata,"Hmmm, hanya segitukah kekuatan kalian? Baiklah, aku akan menyerang kalian",ujar Panji sambil melepaskan satu anak panah ke arah satu musuh dan menyebar berbagai arah dan tewas hingga menghilang membuat Panji kaget melihat kejadian tersebut setelah mengenai musuhnya.
"menghilang? itu tidak mungkin, dan bagaimana bisa mereka menghilang apakah mereka tewas akibat seranganku selain menghindar?",ucap Panji didalam hati sambil melihat kedepan dimana musuh mulai berdatangan lagi dengan memegang senjata jarak dekat berupa tombak dan pedang di tangan mereka masing-masing. Panji melihatnya, sambil mengeluarkan satu serangan dan tampak terjebak bekukkan es yang dikeluarkan anak panah Panji, kemudian dia akan mengeluarkan bunga teratainya dimana seluruh musuh muncul seketika di berbagai arah serta, berada dibelakang musuh yang terjebak didalam beku es hingga mereka terjebak didalamnya oleh serangan Panji.
"mereka bukan dari Valkrein rupanya, tapi dari mana mereka bisa datang ketempat ini?",ucap Panji didalam hati sambil melanjutkan untuk melakukan serangan tiga anak panah ke depan maupun kesamping. Tak lama kemudian, Panji mendengar suara sirine ambulan dari arah belakang hingga dirinya mencoba menghindar dan melihat mobil tersebut menabrak mereka dan menghilang begitu saja dan dirinya berkata,"mungkin mereka tewas dan menghilang begitu saja, baiklah tapi aku harus disini dulu nanti siang,aku akan pergi ke sana untuk melihat kondisi yang tidak mengenakkan, tapi aku harus menghadapinya! Pasti ada Guru disana itu",ujar Panji didalam hati sambil melanjutkan untuk menyerang ke arah depan dimana musuh muncul tiba-tiba dan berusaha untuk menyerangnya. Panji berusaha mengeluarkan anak panah kedepan hingga terjebak didalam bekukkan es, hingga dirinya melanjutkan untuk memanahnya sampai menghilang dengan sendirian.
Sampai menjelang siang, dimana Panji telah sampai di dalam gedung sekolah sambil masuk kedalam ruang kerja Guru walaupun tidak ada seseorang yang ada didalamnya,"hah, mungkin Guru juga kena virus yang misterius rupanya, bahkan, cepat-cepat pulang kerumah agar tidak terkena virus itu yang ada di dalam rumah sakit tadi. Aku bingung, apa nama virus itu?",ucapnya didalam hati dan tiba-tiba saja, muncul sosok bayangan hitam yang aneh dengan tatapan tajam kepadanya yang ternyata sang ketua Valkrein dengan mulutnya mengeluarkan senyumannya yang tajam kepada Panji dan berkata,"bagaimana Bocil Qillin, inilah saatnya kau tidak bisa mengalahkan mereka, mereka mengeluarkan koloninya berkali-kali kepada umat manusia, aku tidak akan menyerangmu, bocil Qillin dan peringatan terakhirku ini kepadamu, kau akan sendirian tanpa mereka",ujarnya dengan senyuman yang tajam dan misterius hingga menghilang.
"hey! Aku belum beres denganmu, bayangan aneh!!!",ujar Panji yang melihat ketua Valkrein menghilang dan tiba-tiba saja, muncul suara gerak-gerik langkah kaki yang sangat cepat dan mampu melompat di atas pagar tembok sekolah Panji yang membuat Panji kaget muncul pasukan zila dengan dilengkapi senjata jarak dekat, pedang dan tombak yang bersiap untuk bertarung melawan Panji sendirian. Beberapa musuh mulai menyerang dengan pedang dan tombak, Panji berusaha mengeluarkan anak panah dan membeku hingga Panji pun beruaha menyerangnya lagi sendirian di luar gedung sekolah, hingga tak lama kemudian kabut hitam mulai menyelimutinya sehingga Panji sulit untuk menyerang mereka dengan cepat, walaupun musuh terjebak didalam bekukkan es. Dia berusaha melepaskan anak panahnya dengan asal-asalan, namun dirinya tidak sadar, kedua mata Panji mampu melihat pergerakkan musuh di dalam kabut hitam yang sangat tebal serta memiliki mutiara Qillin yang telah diajarkan oleh Ganyu.
Panji mulai mengeluarkan mata mutiaranya sehingga mampu melihat dan mendeteksi pergerakkan musuh, dengan pakaian baju zila yang tangguh, bahkan dirinya bersiap melepaskan ke arah salah satu musuh tepat didepannya,"mudah-mudahan ini tidak salah, kalau salah naas dan musuh dapat mendeteksi serangan dariku",ucap Panji didalam hati hingga membidik sebelum melepaskan anak panahnya, dan beberapa saat, anak panah cryo sudah dilepaskan hingga berhasil melukai musuh sebanyak mungkin. Kemudian, dia mencoba maju kedepan sambil melepaskan anak panahnya sampai melemparkan jarum es hingga satu musuh mulai terjebak didalam bekukan es. Lalu, berlari mengelilinginya dengan cepat walaupun bekukkan es sebentar lagi akan hancur, Panji tidak akan pernah diam dan melanjutkan untuk melepaskan anak panahnya agar musuh tewas dan menghilang didalam bekukkan es. Kemudian Panji bersiap mengeluarkan serangan besarnya yang sudah diajarkan oleh Ganyu, Mutiara Qillin hingga cahaya kegelapannya mulai menghilang serta semua musuh di sekelilingnya mulai tidak bisa melawan cahaya tersebut dan menghilang sambil berteriak histeris akibat serangan bongkahan es. Panji mulai merasakan berat saat mengeluarkan mutiara Qillinnya yang hampir sama dengan Ganyu dan berkata,"duh berat sekali, Hah..... ya ampun tapi, kegelapan itu akan berubah drastis jika ada mutiara Qillin ini",ucapnya sambil melihat cahaya dan bola mutiaranya menghilang dengan menambahkan es dari langit setelah hancurnya musuh di suatu tempat.
Panji mulai kewelahan di siang hari, kemudian keringatan dapat dirasakkan olehnya, sambil berdiri ditempat kemudian, memandang langit yang sangat cerah dan panas dan berkata,"ya ampun, disini gerah sekali. Hah, aku harus pulang, disini tidak ada siapa-siapa selain aku",ujarnya sambil membawakan sepedanya dan menggoesnya untuk pergi meninggalkan sekolah bahkan, di tengah jalan melihat para perawat mencoba membawakan beberapa mayat dari dalam ruko hingga beribu pasien terkena virus yang mematikan membuat Panji terkejut melihatnya. Namun, dirinya masih menggunakan kedua mata mutiara Qillinnya, yang mampu melihat pergerakkan musuh yang mencoba menyerang mereka dengan tusukkan pedang dari belakang dan menyebabkannya serangan virus dari belakang, Panji terkejut saat melirik kebelakang, hingga musuh tersebut terjebak didalam bekukkan es hingga warga pasien virus sampai perawat kaget muncul beku es yang memperlihatkan kehadirat musuh yang membawakan virus kepada Panji dan yang lainnya.
"jadi ini pelaku yang mencoba memberikan virus kepada mereka?",ucap Panji kepada para perawat yang kaget melihat bayangan hitam tersebut dengan ciri-ciri musuh tersebut yang membawa virus kepada orang-orang yang tidak bersalah. Lalu, dia akan mencoba mengeluarkan satu jarum ke arah depan lagi, hingga musuh mulai tewas dan menghilang begitu saja sambil pergi meninggalkan tempat kota yang dipenuhi oleh warga pasien yang jumlahnya banyak karena virus, Panji bergegas untuk pergi setelah menyerang musuh yang mencoba untuk mengeluarkan virus yang mematikan,"aku harus pergi dari sini, sebelum aku tertular",ujarnya di dalam hati hingga tak lama kemudian didepannya muncul ketua Valkrein yang mencoba menghadang Panji hingga sepeda Panji berhenti mendadak dan hampir menabraknya,"Hmmm, aku tidak percaya dengan kekuatanmu itu, tapi kau akan binasa",ujarnya
"Hah, jadi menurutku benar, selama ini kau hanya bisa menghujat dengan kekosonganmu itu kepadaku, musuh aneh",ucap Panji dengan merasa dirinya percaya diri bahwa, ketua Valkrein yang mencoba menyebarkan virus yang sangat misterius.
"Kau tidak percaya dengan omonganku ini, bocil Qillin, walaupun kami kalah denganmu, tapi kami berharap virus ditempatmu akan menularmu selamanya",ujar seorang ketua misterius tersebut dan menghilang begitu saja membuat Panji mencoba meredamkan amarahnya karena, dia mendengar ucapan tersebut. Lalu, tak lama kemudian, Panji melihat kedepan dimana musuh mulai beraksi dengan aksi yang mengeluarkan asap hijau yang sangat mengerikan, bahkan dengan mengeluarkan asap seperti flamethrower ke arahnya hingga Panji berusaha menghindar sambil mengeluarkan tiga anak panah sekaligus namun, serangan tersebut dapat digagalkan oleh mereka membuatnya kebingungan,"mereka..... menggunakan senjata asap apa itu? seperti gas beracun menjadi virus",ujarnya didalam hati sambil menjauh hingga pulang kerumah. Namun, Panji bingung karena, mencari arah tujuan kerumah hanya sampai di tengah kota melihat orang-orang sedang membawa pasien yang sangat kritis karena virus tersebut. Kemudian, dia melirik ke belakang, muncul pakaian zila yang sangat besar dan kuat hingga Panji mengeluarkan jarum es di sela-sela tangan kanannya hingga membeku. Kemudian, melihat dua orang perawat yang sedang menenangkan pasien virus, dibelakangnya muncul sebilah pedang untuk membunuhnya hingga Panji terburu-buru mengeluarkan satu anak panah ke arah mereka hingga semua musuh yang ada disekelilingnya membeku hingga pasien dan perawat pun merasa ragu,"ooh, jadi gangguan hantu itu yang menyebabkan semua yang ada disini adalah virus, bahaya juga menurutku tapi..... aku harus menyelamatkan tempat kota kelahiranku ini sebelum, menyebar ke penjuru dunia, ini pasti oleh bayangan hitam itu, ketua Valkrein",ucap Panji didalam hati hingga melanjutkan untuk bertarung melawan musuh dimana mereka akan menyebarkan semua asap hijau yang sangat mengerikan.
Sementara itu, di dunia kegelapan dimana mereka melihat pergerakkan Panji yang sedang bertarung dengan makhluk ganas tersebut,"lihatlah dia sedang bertarung dengan virus yang berbahaya itu, padahal bukan aku yang melakukan hal seperti itu dasar anak muda dan kemungkinan dia menganggap aku pelakunya tapi, bukan aku yang melakukan hal itu. Aku akan menguji bocil Qillin itu",ujarnya dengan lidah yang sangat serius kepada Panji yang sedang bertarung melawan virus yang mematikan.
"Hmmm, kau benar dari lihat orang-orang sana itu, pasti kita akan juga kena karena virus itu kan?",ucap seorang perempuan yang tatapannya tajam melihat orang-orang yang terkena bencana kematian dan masih mencoba untuk menghadapi kesengsaranya penyakit yang menular yang berupa virus yang mematikan,"dasar, umat manusia yang membuat virus itu padahal bukan kami yang mencoba membuat virus itu kepada mereka",ucapnya
"tenanglah, biarkanlah bocil Qillin itu bertarung melawan virus itu, jika aku melawan dia, aku juga akan kena dengan virus itu, karena efeknya sangat kuat jika aku bertarung melawannya",ujar sang ketua Valkrein kepada seorang perempuan yang misterius yang selalu dekat dengannya hingga mereka senang melihat aksi yang dilakukan oleh Panji namun, dia melihat bola tersebut mulai gelap gulita hingga sang perempuan tersebut berkata,"kenapa bola ajaib itu sudah mati?",ujarnya hingga sang laki-laki menjawab,"tenang, kemungkinan bola ajaib telah mengetahui pergerakkan virus maka dari itu, dia sangat sensitive terhadap makhluk dengan pakaian zilla itu", jawabnya kepada perempuan tersebut dengan rauk muka yang seriusnya berubah menjadi tengan kemudian, dia berpaling hingga mengajak sang ketua Valkrein diajak olehnya hingga melihat para anggota sedang menunggu kehadirat sang ketua yang datang untuk makan bersamanya.
Ketika menjelang sorenya, setelah bertarung melawan musuh yang sangat ganas bagi Panji, hingga melihat rumah yang masih utuh dan dirinya berkata,"duh, cape sekali, aku habis menyerang makhluk aneh itu. Tapi, makhluk hijau itu apa ya? Aku bingung, apakah Ketua Valkrein itu membuat virus itu kah? Tapi, jangan menyalahkannya, menurut dia tidak melakukan hal itu",ujar Panji sambil berjalan sambil membuka pintu gerbang rumah Panji walaupun pakaian sekolahnya compang-camping akibat penyerangan sesuatu. Namun, ketika mencoba membuka pintu rumah, dia mendengar suara tangisan seorang Ibunda Panji, Rossa hingga Panji khawatir. Xiang Ling mendengar suara langkah kaki sambil mengucapkan salam ketika masuk kedalam rumah hingga melihat Panji yang membuatnya kaget dan berkata,"hey! Panji sudah pulang!",ujarnya
Mendengar berita dari Xiang Ling, membuat sang Ibunda Panji terkejut sambil menemuinya di tempat tersebut dan melihat kondisinya serba kotor dan berkata,"Panji, kau tidak apa-apa kan?",ucapnya sambil berusaha untuk menjauh darinya
"Mamah, kenapa tidak mendekati aku?",ucap Panji dengan wajah bingung melihat Rossa, sang Ibunda Panji sedih melihat kondisi Panji dan berkata,"Panji, apakah kau melarikan diri dari rumah sakit?",ucapnya membuat Panji kaget dan menjawab,"tidak Mah, aku hanya melihat kawan-kawanku didalam ruangan isolasi karena, virus"
"Hmmm, tapi kau sehat kan Panji?",ucapnya sambil memeriksa kondisi Panji dengan alat termometernya dengan mengeluarkan cahaya bintik merah di atas dahi Panji sambil menunjukkan bahwa Panji negatif virus tersebut yang membuatnya merasa aman bagi Rossa termasuk Ganyu yang sedih mendengar kondisi daerah Panji yang banyak virus yang misterius. Rossa menyuruh Panji membawakan bajunya ke tempat cucian karena kotor bahkan, menyuruhnya untuk mandi agar menghilangkan virus dari luar rumah.
Panji telah memakai pakaian tidur namun, Ganyu menemui Panji dengan rauk muka senyum kepadanya,"Panji, habis dari mana sampai sore begini?",ujarnya sambil mengajak Panji ke tempat gunung Tianheng."ceritanya panjang Kakak",jawab Panji dengan lemas karena, habis bertempur di kota kemudian, Ganyu berusaha merayunya agar tidak gelisah ataupun capek dalam menjalankan tugas di mana Panji berada hingga mendengar cerita Panji yang sebenarnya terjadi membuatnya sedikit serius dan tenang sambil memeluk Panji sambil melihat bulan purnama yang sedang bercahaya dimalam hari. Kemudian, kelembutan mulai terasa dimalam hari dengan kesejukkannya sebagai nada yang indah di Liyue,"aku belum pernah menikmati dengan hawa yang indah ditempat ini Kak",ujarnya yang membuat Ganyu senang sambil berkata,"Hmmm, kau baru tau tempat kabut putih yang lembut membawa kau kelembutan yang lebih mendalam ditempat ini, Panji",ujarnya
"iya, aku merasakkan nada-nada seperti ini Kak, seperti ingin tidur bersama Kakak",jawab Panji membuat Ganyu mencoba bercanda kepada Panji dan berkata,"aaah, kau ini tiada habisnya sama aku",ucap Ganyu yang sedang memeluk Panji dari belakang sambil melihat pemandangan indah didepan mata dimana bulan purnama bercahaya putih dan diselimuti asap putih dengan sejuknya dimalam hari. Di tengah malam, mobil truk dengan membawa pasukan dengan seragam pelengkap APD menuju rumah Panji, dimana dia yang berhasil menyembuhkan virus yang ada di rumah sakit bahkan, menemukan pelaku yang melakukan penyebaran virus yang berbahaya dan bisa menular kesemua orang. Hingga tak lama kemudian, mereka sampai di rumah Panji sambil membuka pintu gerbang, lalu Xiang Ling terkejut melihat orang-orang dengan pakaian dokter dari salah satu rumah sakit di Bandung sambil berkata kepada Xiang Ling,"Nona muda, apakah..... ini..... rumah Panji?",ucap dengan nada tegak sambil menghadap Xiang Ling sambil menjawab sati kata,"iya".
Rossa mendengar percakapan kecil dari ruang tamu, hingga terkejut melihat sang dokter sedang mengunjunginya dan ditemanin oleh orang-orang yang memakai seragam APD,"kau orang tuanya Panji?",ucapnya kepada Rossa sambil menjawab,"iya, ada apa Pak?"
Sang Dokter duduk di atas kursi sofa hingga Xiang Ling menyiapkan teh kepada sang dokter yang sedang melihat Xiang Ling yang sopan kepada dirinya, lalu dia berkata kepada Rossa,"jadi, ini rumah Panji. Dimana Panji?",ucap sang Dokter ingin bertemu dengan Panji namun, seketika dia melihat Panji turun kebawah dan berkata,"iya? ada apa?"
Sang Dokter berdiri sambil mencoba membuang angin dari mulutnya dan lubang hidungnya sambil berkata,"apakah kau saudara Panji Purnama Syahputra?",ucapnya dengan melengkapi nama asli Panji dan diai menjawab,"iya, aku sendiri"
"dengan ini, aku memanggil anda kesini, ada sesuatu hal yang penting",ujar sang dokter kepada Panji yang membuat Rossa serius mendengar ucapan tersebut,"apa maksudmu Dokter? apakah, puteraku terkena virus?",ucap Rossa kepada sang Dokter kemudian, dia menjawab,"anak Ibu harus ikut ke rumah sakit, karena seluruh pasien virus sudah sembuh dengan obat yang digunaan oleh puteramu. Dan satu hal lagi, musuh yang kau bertarung itu, ternyata ada",ujar sang dokter hingga menjelaskannya lebih mendetail, membuat Panji lemas karena, harus berpisah seorang diri untuk bertugas dalam menangani virus yang mematikkan bahkan, musuh-musuh yang mencoba menular virus tersebut kesuatu tempat atau sekitaran daerah Bandung.
".... jadi, aku membawa putramu ke rumah sakit PaBirNas (Palang Biru Nasional), untuk melawan para musuh serta obat yang digunakan dalam menangani virus tersebut dengan obat parfum yang kau gunakan, Panji",ucap sang dokter kemudian, Ganyu berkata,"itu.... pewangi biasa, bukan obat penyembuh virus",ujarnya
"tapi, dari sampel yang aku dapatkan dengan pewangi yang misterius alhasil, sangat cocok untuk menangani virus yang ada di kota Bandung ini, Nona muda",jawab Dokter kepada Ganyu,"yaaah, hanya kau yang bisa menyembuhkan pasien dan musuh-musuh yang tak terlihat di suatu tempat, Nona sekalian. Maka dari itu, saudara Panji wajib ikut serta dalam menangani virus yang mematikkan ini, bahkan jika tidak semua virus akan tertular keseluruh daerah Bandung maupun diluar kota Bandung",tambahnya
Rossa tidak mengeluarkan apa-apa sambil kecewa dimana Panji akan diperintah untuk ikut menangani virus tersebut namun, Keqing berusaha membela sambil mengatakkan sesuatu kepada sang dokter,"jika kau membawa Panji pergi, kau membolehkanku dan Ganyu ikut kesana!!!",ujarnya dengan tegas
"maaf Nona muda, hanya Panji saja yang bisa ikut melawan virus tersebut, atas surat perintah dari pemerintahan dinas kesehatan, atas nama Panji Purnama Syahputra wajib untuk ikut dalam tugas ini, sampai virus mereda di kota Bandung",ucap sang dokter kepada Panji sambil pergi setelah memberikan Surat Perintah kepada Panji dan lainnya sambil membacanya,"ternyata untuk panggilan tugas penangani virus seperti ini, hari senin depan. kau harus siap melaksanakan tugasmu Panji",ucap Rossa kepada Panji sambil menjawab,"iya Mah, ini salahku seharusnya aku pergi dibandingkan memerangi para virus itu",ucapnya kepada sang Ibunda Panji yang rauk muka sedih karena Panji, pergi bertugas sendirian.
Ganyu terkejut melihat isi surat tersebut bahwa, dia disuruh membawakan sebuah pewangi yang digunakannya, Qinxing untuk menyembuhkan para virus tersebut,"baiklah, aku menerimanya tapi",ujar Ganyu dengan rauknya rasa khawatir kepadanya. Kemudian, wajah Panji pun ikhlas untuk menerima tugas dari atasannya atau organisasi PaBirNas di Bandung. Kemudian, dia mengikuti Ganyu dimana dia membawakan bunga Qinxing sebagai penawarnya dalam penyembuhan virus tersebut,"ini, Kakak bawakan banyak bunga Qinxing untuk mereka",ujarnya kepada Panji yang sangat senang bercampur sedih karena, dirinya berpisah bersama Ganyu. Ganyu pun mencoba menenangkannya dan berkata,"tidak apa-apa Panji, jangan sedih ya? Walaupun ini pemerintahan dari atasan, kau harus menerimanya, Panji",ujarnya
"iya, Ganyu benar Panji, Mamah ikhlaskanmu untuk pergi karena ini, dari pemerintah Bandung Panji",ucap Rossa, sang Ibunda Panji kepada Panji yang mencoba membawakan bunga Qinxing dan nectar sebagai tambahan pewangi kuat untuknya. Kemudian, Panji akan mengumpulkannya didalam kantong keresek hitam untuk senin depan. dari hari ke hari, dimana Panji telah menyiapkan pakaian sampai pakaian cadangan didalam koper besarnya,"Panji hati-hati ya",ucap Rossa yang sedih untuk meninggalkan Panji dalam melaksanakan tugas tersebut. namun, mesin truk mulai datang untuk membawakan Panji kedalam kolbaknya, kemudian seluruh perawat dengan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) membawa koper milik Panji kedalam truk. Lalu, Panji membuang nafas dengan pelan sambil berpaling kebelakang, dimana dia melihat Ganyu yang telah menjaga sampai dipanggil tugas untuk dilaksanakan tugas tersebut ke medan tempur maupun menghadapi pasien yang terkena virus dengan mengeluarkan obatnya kepada mereka berupa obat pewangi.
Sebelum pergi, Panji pamit bersama mereka termasuk Ganyu yang sudah banyak belajar darinya,"Kakak, do'ain aku ya? Aku nanti cepat pulang dan bisa berkumpul lagi bersama Kakak",ujarnya dengan senang melihat wajahnya hingga dia menjawab,"iya Panji, hati-hati ya?",jawaban Ganyu sudah terjawab sambil melihat Panji pergi meninggalkan mereka sambil melambaikan tangan kepada mereka termasuk Ganyu yang mencoba membalasnya sebagai perpisahan terakhirnya dimana Panji pergi untuk bertugas menangani virus yang sudah menguasai kota Bandung.
***