Chereads / Tolong Nikahi Aku / Chapter 26 - Keramahan Yang Luar Biasa

Chapter 26 - Keramahan Yang Luar Biasa

"Tentu saja itu mobil sport. Kakak keempat ku kan sangat kaya, bagaimana mungkin dia membelikanmu sepeda?" Song Yunque hampir terpana oleh senyumnya.

Namun, Gu Li menjadi tenang, "Aku tidak bisa menerimanya tanpa alasan."

"Apa?" Song Yunque tidak menyangka bahwa dia akan menolak, tanpa sadar menatap Tuan Mo.

Pria tua itu membelai janggut abu-abunya lalu berkata sambil tersenyum, "Pir kecil yang baik, aku tidak akan memaksamu menerimanya jika kamu tidak mau menerimanya, biarkan Song Yunque kembalikan mobil itu nanti."

Mata Song Yunque melebar, "Hah?" Apakah dia menjadi robot hari ini?

Kakek Mo terlalu tidak masuk akal, bukan? Diam-diam dia mengeluh dalam hatinya, kemudian suara magnet pria tiba-tiba terdengar, "Biarkan saja di garasi, tidak perlu dikembalikan."

Song Yunque menoleh dengan tiba-tiba, lalu melihat Mo Shiting masuk dengan setelan formal hitam dia terlihat sangat keren.

"Kakak Keempat!" Gu Li mengikuti suara itu kemudian menatap Mo Shiting.

Dia memelototinya dengan marah, lalu memalingkan wajahnya, mengabaikannya.

"Kakek." Mo Shiting melangkah mendekat, membungkuk kemudian menyapa lelaki tua itu.

Kemudian, matanya tertuju pada huruf di baju putih yang bertanda tangan Song Yunque, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat alisnya, matanya semakin dalam.

Takut dia akan merebut pakaiannya, Song Yunque buru-buru melingkarkan lengannya di dadanya dan mengganti topik pembicaraan, "Kakak keempat, bukankah kamu sangat sibuk hari ini? Mengapa kamu tiba-tiba pulang?"

Mo Shiting memelototinya dengan dingin, lalu berkata dengan tenang, "Aku kehilangan 18 juta, jadi aku harus melihatnya."

Kecuali Gu Li, dua orang yang lainnya mengerti apa yang dia maksud, mereka hanya terdiam.

Sebaliknya, perut Gu Li berbunyi pada waktu yang tidak tepat, menarik perhatian mereka.

"Krukkk..."

Gu Li merasa malu dan tertawa datar.

Tuan Mo mengikutinya tertawa kemudian berkata, "Sudah larut, ayo makan malam." Setelah dia selesai berbicara, dia langsung menarik Song Yunque yang berdiri di sampingnya.

Gu Li merentangkan kakinya yang panjang dan hendak mengikuti, tapi siapa yang tahu bahwa Mo Shiting berdiri di sana, dan menghalangi jalan.

"Beri jalan." Dia mengangkat wajahnya untuk menatapnya, nada suaranya tidak ramah.

Mo Shiting tidak bergerak. Gu Li pun tidak punya pilihan selain mengulurkan tangannya untuk mendorongnya sambil mengeluh, "Karena kamu, aku tidak makan malam kemarin, dan aku kelaparan selama 24 jam. Apakah kamu ingin aku mati kelaparan?"

Tidak makan malam kemarin? Mata Mo Shiting berkedip, dia pun terkejut. Namun, dia tidak mengungkapkan permintaan maaf atau kekhawatiran padanya, dan berbalik tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Melihat punggungnya yang tinggi dan acuh tak acuh, Gu Li memarahinya dengan suara rendah, "Kamu pria yang tidak berbudi, aku berharap kamu menikahi b*jingan yang melecehkanmu ribuan kali, tetapi kamu justru memperlakukannya seperti cinta pertamamu. Huh!"

Pendengaran Mo Shiting sangat tajam, dia mendengarkan semua harapannya kemudian mengaitkan bibirnya.

Mereka berempat duduk mengelilingi meja makan yang panjang. Orang tua itu duduk di kursi utama, Mo Shiting dan Gu Li duduk di samping, sedangkan Song Yunque duduk di seberang mereka.

Setelah para pelayan membawa hidangan ke meja, Song Yunque mulai membantu Gu Li menyiapkan hidangan——

 "Kakak ipar keempat, ayam ini enak. Aku akan memberimu kaki ayam yang lezat."

 "Kakak ipar keempat, iga ini juga enak, cobalah."

"Kakak ipar keempat, apakah kamu ingin makan ikan? Aku akan membantumu mengambilnya."

 ...

"Terima kasih, sudah cukup."

Meskipun Gu Li lapar, tapi dia masih sedikit kewalahan dengan tawaran Song Yunque.

"Tidak apa-apa, kamu sangat kurus, kamu perlu makan lebih banyak." Setelah Song Yunque selesai berbicara, dia memberinya sepotong ikan lagi.

Gu Li tidak bisa menolak, jadi dia hanya diam dan menerima semua pemberian Song Yunque.

Pak Tua Mo tetap diam sepanjang waktu, dia diam-diam mengamati reaksi Mo Shiting. Tapi Mo Shiting terus makan perlahan, dan sepertinya tidak terpengaruh sama sekali.

 Apakah anak ini laki-laki? Melihat orang lain begitu perhatian kepada istrinya, bagaimana bisa dia tetap tenang?

Menyedihkan sekali! Pria tua itu menghela nafas tak berdaya, kemudian mengambil beberapa lauk.

Gu Li tiba-tiba berseru kesakitan.