"Karena kamu sangat tidak menyukainya, lebih baik jangan memakannya." Selesai berbicara, Mo Shiting merebut mangkok mie itu tanpa ragu, berbalik dan berjalan menuju pintu keluar.
Ini .…
Bulu mata lentik Gu Li berkedip sesaat dan merasa sedikit terkejut.
Melihat bahwa Mo Shiting benar-benar akan pergi, Gu Li akhirnya sadar dan bergegas mengejarnya sambil memegang sumpit, "Hei, Kak Ting. Aku salah …."
Pada akhirnya, makan malam Gu Li diselesaikan di ruang makan lantai bawah.
Makanannya masih semangkuk mie yang dimasak Mo Shiting.
Tentu saja, demi semangkuk mie ini, Gu Li mengerahkan semua kekuatan merayunya untuk meredakan emosi Mo Shiting, dan akhirnya berhasil menenangkan badai kecil ini.
Akhirnya GU Li belajar menjadi penurut, selanjutnya lebih baik sedikit mengkritik, banyak memberi pujian.
Karena pria ini hanya bisa mendengarkan kata-kata pujian.
———
