Willy juga penuh dengan kerinduan akan awal karir kuliahnya. Willy datang ke Kamar 202. Pintu Kamar 202 sudah terbuka. Dua teman sekelas seusia Willy sedang sibuk membersihkan kamar.
"Halo, aku baru saja ditempatkan di sini. Namaku Willy, dari Kota Sindai."
"Nama aku Yohan Peto, dari Kaltim." Pria dengan sapu itu sibuk meletakkan peralatan di tangannya, dan menyapa Willy dengan antusias.
"Halo Willy, namaku Kris Paladin, dan aku berasal dari Banten." Teman sekelas yang memegang pengki tampak kaku dan tampak malu untuk berbicara. Jelas, dibandingkan dengan Yohan, dia jarang bersosialisasi...
Lingkungan dapat membentuk dan mengubah karakter seseorang, melalui salam sederhana ini, Willy diam-diam memahami bahwa kondisi keluarga Yohan dari Kaltim seharusnya jauh lebih baik daripada Kris.