Mereka kembali menuju kekerajaan Erada dengan membawa tawanan iblis yang baru saja di tangkap Yüuzail, mereka kembali ke kerajaan dengan portal yang tadi Yüuzail gunakan.
Portal teleportasi itu langsung menuju ke markas tentara bayaran, mereka tiba di aula markas. Dan ada Icarus yang menunggu di aula markas "Kalian menjalankan misi bunuh diri dengan waktu yang cepat ya.." ucap Icarus.
Mereka yang telah menjalankam misi bunuh diri di beri bayaran yang setimpal apa yang misi di jalankan, tapi Yüuzail menolak bayaran itu untuk dirinya. Kerena Yüuzail tidak mengharapkan bayaran untuk misi kali ini, Yüuzail hanya menikmati misi yang di jalankannya.
Keesokan pagi, Yüuzail mengambil misi lagi, saat ia mau mengambil misi, ia bertemu dengan Immanuel dan mengajaknya mengambil misi. Immanuel menerima ajakannya Yüuzail, dan mereka melihat papan misi yang ada di aula markas. Mereka melihat ada misi untuk mengobservasi sebuah reruntuhan yang baru di temukan perserikatan petualang, dan Yüuzail pun mengambil misi itu dengan di temani Immanuel.
Mereka bersiap-siap sejenak, dan berangkat ke reruntuhan baru yang di temukan perserikatan petualang. Sesampainya di depan reruntuhan mereka melihat 2 pohon besar yang ada di dekat pintu reruntuhan, di salah satu pohon ada sebuah tulisan yang tidak bisa di baca oleh Immanuel, tetapi Yüuzail bisa membaca tulisan itu dan memberitahu ke Immanuel bahwa tulisan itu adalah tulisan bangsa Aurum yang arti tulisan itu adalah "sayap api".
Yüuzail tidak tahu maksud dari tulisan itu, dan ia langsung masuk ke dalam reruntuhan bersama Immanuel. Saat di dalam reruntuhan, terlintas sebuah pemikiran untuk menamai reruntuhan itu dengan nama "Sayap Api" itulah nama reruntuhan yang di berikan Yüuzail, Immanuel menanyakan ke Yüuzail "kenapa nama reruntuhannya Sayap Api?".
Yüuzail menyimpulkan tulisan yang ada di pohon tadi itu adalah nama reruntuhan ini. Saat di sebuah ruangan besar mereka melihat ada 3 pintu di ruangan itu, tapi pintu itu bukanlah pintu seperti biasanya, melainkan pintu energi.
"Pintu yang menarik.." ucap Yüuzail sambil mendekati pintu yang ada di tengah, saat sampai pintu tersebut, ia memegang pintu itu dan merasakan bahwa pintu energi itu di buat bangsa Aurum yang pernah mendatanginya.
Yüuzail mencoba membuka pintu itu, namun pintu itu tidak menerimanya. Dan Yüuzail teringat sesuatu, ia akan menggunakan kekuatan bangsa Aurum yang ada di dalam dirinya. Saat mencoba membuka pintu itu dengan kekuatan bangsa Aurum yang membuat tangannya Yüuzail berapi, maka terbukalah pintu itu. Tak hanya 1 pintu yang Yüuzail buka, melainkan 2 pintu lainnya.
Yüuzail dan Immanuel masuk ke dalam pintu yang berada di sebelah kanan ruangan itu dan di dalam pintu itu adalah ruangan persenjataan biasa milik bangsa Aurum. Yüuzail berniat membawa semua senjata itu dengan menyimpannya di dalam box sihir tak terbatas yang baru ia buat. Immanuel juga di berikan 1 tombak milik bangsa Aurum oleh Yüuzail sebagai kenangan mereka berdua, setelah mengecek ruang senjata tersebut.
Mereka memasuki pintu yang ada di sebelah kiri ruangan besar tersebut, dan mereka menemukan bola energi bercahaya emas di ruangan tersebut. Yüuzail yang mengetahui bahwa bola itu berbahaya meminta Immanuel untuk menggambungkan kekuatan sucinya dengan kekuatan celestial milik Yüuzail untuk menyegel bolah itu, setelah itu mereka keluar dari ruangan itu.
"Hanya segini saja reruntuhannya?" Ucap Immanuel dengan bertolak pinggang.
"Jangan remehkan reruntuhan ini.." ucap Yüuzail dengan tangan yang bersinar, lalu ia mengangkat tangannya ke langit-langit hingga membuat ruangan itu terang.
"Ternyata masih ada 4 pintu lagi, namun pintunya sudah terbuka.." ucap Immanuel
"Misi kali ini sampai di sini saja. Kau boleh kembali duluan Immanuel, aku akan mengecek pintu yang ada di tengah ini. Jika kau membuntuti ku, aku akan langsung mengirim mu ke aula markas.." ucap Yüuzail sambil melihat pintu yang ada di tengah ruangan besar itu.
Immanuel lebih milih kembali ke ibu kota untuk melaporkan hasil Observasi ke Icarus, kerena ia tidak ingin mengganggu Yüuzail. Dan Yüuzail masuk terlebih dulu, lalu Immanuel pergi dari reruntuhan Sayap Api.
Yüuzail memasuki pintu itu dan berjalan lurus ke depan, dan ia melihat pintu lagi lalu ia membukanya dengan menghancurkan pintu itu dengan energi celestial miliknya. Saat memasuki pintu yang telah di hancurkan itu, ia melihat monster yang terlihat ganas.
"Kau boleh juga untuk menghalangi ku.." ucap Yüuzail sambil memasang kuda-kuda cosmic dance yaitu ilmu bela diri yang pernah ia pelajari saat berusia 89.000 tahun.
Dan Yüuzail pun melesat sambil memusatkan pukulannya ke wajah monster yang menghalanginya, dan monster itu terhempas, namun monster itu mampu bangkit dan menyerang Yüuzail dengan tembakan leser dari matanya. "Percuma.."ucap Yüuzail yang menangkis serang monster itu dengan tangan kosong.
Yüuzail menghampiri monster itu lalu menendangnya dari bawah, lalu ia berpindah ke atas kepala monster, dan melakukan tendangan berputar seperti putaran galaxy yang di arahkan ke atas kepala monster itu. Hingga monster itu terengah-engah, Yüuzail mengakhir hidup monster itu dengan mengurungnya dengan bola emas lalu mengecilkan bola itu, hingga monster itu lenyap.
Ia mulai membuka pintu yang ada di hadapannya dengan menendangnya, dan ia tiba di sebuah labirin yang merumitkan. Namun Yüuzail yang malas, menghancurkan labirin yang ada di depannya hingga menjadi puing-puing. Dan ia menemukan pintu ketiga, lalu ia membukanya dengan santai. Dan terlihatlah burung besar api yang sedang di rantai.
"Phoenix kah?" Tanya Yüuzail dengan wajah yang berfikir.
"Iya aku adalah Phoenix.." jawab burung itu.
"Malang sekali nasib mu burung legendaris.." ucap Yüuzail dengan memotong rantai yang mengikat Phoenix, dan Phoenix pun terbebas lalu membuk sayapnya yang membentang hingga menghancurkan sebagian reruntuhan.
"Kau telah membebaskan ku. Siapa nama mu nak?" Ucap dan tanya Phoenix, dan Yüuzail memberitahu namanya yang di sertai nama keluargany. Seketika Phoenix terkejut, bahwa Yüuzail keturunan keluarga Amethyst "Apakah kau cucuknya Yaüzail Amethyst?" Tanya Phoenix dengan wajah yang sangat terkejut dan di penuhi pertanyaan.
"Iya, dia adalah kakek ku yang hebat dan tak terkalahkan oleh seluruh susunan cosmic!" Seru Yüuzail. Phoenix puas dengan apa yang di beritahu Yüuzail.
"Aku akan mengabdi dan mempersembahkan jiwa dan raga ku untuk mu cucuknya Yaüzail, Amethyst Yüuzail!!" Seru Phoenix, dan mereka pun menyatu. Proses penyatuan mereka berlangsung selama 10 menit, setelah Yüuzail dan Phoenix menyatu, Yüuzail memperoleh ingatan masa lalu Phoenix. Ia juga mengingat bahwa Phoenix di rantau oleh seseorang dari bangsa Aurum.
Setelah mendapatkan ingatannya Phoenix, Yüuzail menuju ke ruangan yang terdapat bola energi bercahaya emas. Ia menghancurkan segel yang menyegel bola itu, dan ia menyerap bola energi bercahaya emas itu secara perlahan. Setelah ia selesai menyerap bola energi itu, ia merasa kekuatan yang ada di dalam tubuhnya bergejolak-jolak hingga ingin mengeluarkan kekutannya.
Tetapi ia menahannya hingga ia terbang ke langit untuk mengeluarkan kekuatan yang bergejolak-jolak di dalam tubuhnya, saat ia mengeluarkan kekuatannya, langit terbelah. Langit yang terbelah itu di lihat oleh banyak orang yang ada di kerajaan Erada. Dan ia mendapatkan ingatan baru lagi, bahwa bola energi bercahaya emas itu adalah kunci pemicu kekuatan sang legenda Phoenix.
Di suatu tempat, yaitu di sebuah istana besar. Ada seseorang sedang berdiri di balkon istana dn berkata, "Kekuatan legenda akan mendominasi planet ini" ucap orang itu. Namun Icarus di atap markas, Carhisto di taman istananya, Ariea di taman ibukota, dan beberapa orang lainnya berkata demikian di tempat mereka berada.
"Aku Firan, akan mencari orang yang membangkitkan kekuatan legenda Phoenix.." ucap orang yang tadi berada di balkon istananya, namun bukan Firan saja yang akan mencari Yüuzail, tapi Lucifer raja iblis agung, dan seseorang yang menggunakan jubah berwarna biru gelap dengan hiasan bintang di jubahnya dan menggunakan tudung juga akan mencari Yüuzail yang telah membangkitkan kekuatan legenda Phoenix.
Yüuzail yang mengetahui dirinya sedang di cari 3 orang yang tak di kenalnya, membentangkan sayap yang di perolehnya dari hasil penyatuan dengan Phoenix pun terbang menuju kutub selatan.