Setelah pertarungan singkat itu, Nathan kembali ke dimensi asli. Yang terjadi pada orang-orang di sana, mereka hanya kebingungan dengan apa yang terjadi. Mereka beberapa saat yang lalu seperti bermimpi kalau di pesawat itu ada seorang perampok. Tapi, mereka tak melihatnya, para penumpang itu hanya kebingungan dengan apa yang mereka alami beberapa saat yang lalu.
Setiap penumpang saling bertanya akan hal itu, tapi tidak ada yang tau apa yang sebenarnya terjadi. Nathan juga sudah duduk di kursinya lagi, dia kembali bersandar dengan satu tangannya.
' hah~ kenapa juga, nenek tua itu ingin aku menghadiri akademi awakener. Padahal aku hanya berharap untuk bermalas-malasan setelah seluruh tugas ku selesai... Yah, bodoamat lah. Mulai saat ini, aku akan hidup dengan santai saja dan menikmatinya sebisa mungkin.'
***
Di salah satu bandara internasional yang berada di Prancis. Pesawat yang ditumpangi oleh Nathan telah sampai ke tujuannya.
Setelah dia menyelesaikan semua urusan di bandara, Nathan langsung pergi ke alamat yang tertera di ponselnya.
Di sepanjang jalan, Nathan selalu mampir ke berbagai toko yang menjual makanan. Dia sebisa mungkin untuk menikmati hari-harinya. Kehidupannya kali ini adalah kehidupan yang didambakan olehnya sedari lama. Tentunya, menikmati makanan jalanan adalah salah satunya.
Nathan mampir ke sebuah toko yang terlihat sangat mewah. Dia memasukinya dengan santai dan memesan semua makanan yang paling populer di sana.
" Semua makana ini sangat enak! Tapi.. kenapa porsinya sangat sedikit..."
Ketika dia sedang menikmati makanannya, dia didatangi oleh satu satu pelayang di sana. Para pelayan di sana sudah memperhatikan Nathan sedari tadi, dan mereka sedikit khawatir kalau Nathan tidak akan mampu membayar makanan yang telah dipesannya.
" Permisi tapi... Apa anda memang bisa membayar semua ini..?"
Pelayan itu sedikit cemas dengan itu. Dia melihat kalau Nathan hanya memakai pakaian biasa. Nathan hanya memakai sebuah jaket hitam dengan celana panjang. Terlebih Nathan juga masih muda. Pelayan itu cemas mungkin saja Nathan hanya anak muda yang nakal saja.
Nathan yang mendengarkan itu. Dia membuka ponselnya dan memperlihatkan isi tabungan yang tertulis di ponselnya.
"..??!!!"
Pelayan itu hanya tersenyum gemetaran. Dia tak menyangka dengan apa yang dilihatnya. Matanya benar-benar hampir keluar ketika dia melihat jumlah angka nol yang sangat banyak di belakang nominalnya.
' ada berapa nol itu?! Dia masih muda tapi dia mempunyai uang sebanyak itu!! Siapa orang ini?! Aku harus membuatnya memesan lebih banyak lagi!'
Bukan tanpa alasan Nathan memiliki begitu banyak uang. Uang yang dimilikinya adalah hasil dari apa yang dikerjakannya selama ini. Apa yang membuat awakener tertarik dengan menyelamatkan bumi adalah karena hadiah yang akan mereka dapatkan sangatlah banyak.
Para awakener biasanya akan mengerjakan misi yang diberikan oleh suatu negara untuk membunuh monster yang muncul dan sebagai imbalannya mereka akan menerima uang atau hadiah lainnya. Tidak hanya itu, jasad dari monster yang dibunuh bisa menjadi suatu material yang mahal. Dan ya, itu adalah salah satu alasan besar seorang awakener ingin menyelamatkan dunia dan membunuh monster. Meskipun nyawa taruhannya tapi imbalan yang didapatkan setimpal dengan itu.
Dan untuk Nathan yang telah menerima banyak misi dan membunuh para monster, tentunya tidak heran dia memiliki jumlah uang yang sangat banyak. Nominal yang tertulis di ponselnya hanya sebagian dari apa yang dimilikinya.
" Hey tolong bungkus semua makanan yang tersisa. Aku akan memakannya nanti."
" Eh?? Dibungkus??"
" Ya tolong. Banyak orang di negara ku melakukan itu, jadi aku juga ingin mencobanya. Bungkuskan untuk ku semuanya."
" Ba-baiklah..."
Beberapa saat berlalu, Nathan telah sampai di alamat yang tertera. Dia berdiri di depan sebuah gedung bertingkat. Gedung itu tak begitu tinggi, malahan lebih pendek dari gedung yang lainnya. Dan gedung itu juga terlihat sudah agak tua.
" Meskipun cukup lama untuk menemukannya, tapi akhirnya aku sampai..."
Nathan tak bingung dengan apa yang dilihatnya. Meskipun gedung itu tak terlihat seperti sebuah akademi tapi dia tau, kalau akademi awakener ada di depannya. Dia langsung melangkahkan kakinya dan memasuki gedung itu.
Ketika dia sudah masuk, seluruh pemandangan didalamnya berbeda dari apa yang terlihat di luarnya. Meskipun diluar terlihat hanya sebuah gedung tua, tapi pemandangan yang dilihatnya Nathan sekarang adalah daratan yang begitu luas.
" .... Teleportasi kah... Dan ini berbeda dari dimensi nyata dan dimensi kaca. Ini sama seperti dimensi yang ada di dunia monster... Jadi begitu, ini dimensi buatan."
Nathan sedikit terkagum dengan itu. Dia tak menyangka ada seseorang yang bisa membuat sebuah dimensi buatan. Padahal membuat dimensi buatan itu sangatlah susah dan menguras banyak tenaga. Tidak hanya itu, tidak semua awakener bisa membuat dimensi buatan karena untuk membuatnya, setidaknya awakener itu harus memiliki simbol yang berhubungan dengan ruang dan waktu. Dan dari apa yang dilihatnya, dimensi ini sangatlah luas.
Nathan terkagum dengan pemandangan yang dilihatnya. Daratan hijau membentang sejauh mata memandang. Tapi tidak jauh dari pandangannya, di sana ada berbagai bangunan yang berdiri.
" Jadi di sana kah aku akan memulai kehidupan santai ku.. tidak mungkin saja, kehidupan yang membosankan. Tapi yah, terserahlah. Aku hanya akan menikmatinya saja."
Nathan melangkah kakinya lagi. Dia pergi untuk menuju tempat tinggal saat ini.
Di sepanjang perjalanannya, banyak juga orang yang baru memasuki dimensi buatan itu. Sama halnya dengan Nathan, mereka juga terkagum-kagum dengan pemandangannya. Apalagi, kebanyakan orang yang memasukinya adalah awakener pemula yang baru pertama kali memasuki dimensi lain. Mereka benar-benar terkagum dan tidak menyangka dengan apa yang dilihatnya. Kebanyakan dari mereka adalah para awakener yang baru memulai untuk belajar di akademi awakener ini.
Didirikannya akademi awakener bertujuan untuk membimbing para pemula untuk bisa bertarung dan melindungi dunia. Bukan hanya itu saja, tujuannya didirikan juga supaya para pemula tidak tersesat ke jalan yang salah.
Para petinggi dunia memutuskan untuk mendirikan akademi awakener supaya para awakener tidak menjadi ancaman bagi bumi. Meskipun tugas dari seorang awakener itu untuk melindungi dunia, tapi ada beberapa kelompok yang memilih untuk mengabaikannya dan menggunakan kekuatan mereka sesuka hatinya. Dan malahan ada kelompok yang menginginkan kehancuran dunia. Agar para pemula tidak bertindak seperti mereka, para petinggi dunia memutuskan untuk membuat suatu pendidikan yang memfokuskan mereka untuk melindunginya dunia. Dan ya, mereka mendirikan akademi awakener ini.
Juga, imbalan atau hadiah setelah mengalahkan monster adalah salah satu cara agar para awakener melindungi bumi. Seorang awakener akan dengan mudah menjadi kaya bila mereka menerima misi untuk membunuh monster.