Dia curiga kalau Hannah sengaja, tetapi melihatnya terlihat tenang, bahkan dia masih mengupas anggur sambil menonton berita.
Dia menutup matanya dan menelan buah anggur di mulutnya dengan ekspresi tenang.
Setelah beberapa saat, Hannah mengupas anggur lagi dan menyerahkannya ke mulutnya.
Erlangga sebenarnya tidak suka makan buah. Dia melihat anggur besar dan bulat di depannya. Dia ragu-ragu sejenak, dan merasa tidak mungkin rasanya asam, jadi dia menundukkan kepalanya lagi dan memegang anggur di tangannya.
Tanpa diduga …
Rasanya masih asam.
Seluruh mulutnya asam, dan dia tidak bisa menahan cemberut, dan matanya sedikit menyipit.
Kenapa rasanya masih asam?
"Apa semua anggur rasanya asam?" Dia bertanya dengan kedutan di sudut mulutnya, merasakan asam di mulutnya.
"Ini memang asam." Hannah mengangguk, kemudian teringat sesuatu, "Eh? Apakah kamu tidak suka makan yang asam?"
"Ya." Jawab Erlangga jujur.
