di pagi hari biasanya orang orang akan mengawali hari dengan suasana yang lebih cerah dan menggembirakan, maka berbeda dengan yang terjadi di kediaman milik jendral cantik itu yang tak lain adalah Anes, wanita itu sangat bersemangat mengawali hidup barunya tapi berbeda dengan yang dirasakan oleh pelayan dan pengawal yang berada disitu, mereka merasa nyawa mereka tidak akan bertahan lebih lama lagi mereka berpikir bahwa mereka berbuat salah dengan masakan dihari sebelumnya yang membuat nyonya mereka merasa tidak senang.alasan mereka berpikir seperti itu sebab, nyonya mereka tidak pernah memasuki dapur sedikitpun dan sekarang yang mereka lihat adalah suatu keajaiban melihat nyonya mereka berkutat dengan peralatan dapur sudah dari pagi pagi buta seperti ini.
disaat para pelayan memandang dengan cemas dan kagum apa yang dilakukan oleh nyonya mereka, disisi Anes dia sedang berkreasi masakan yang akan dia sajikan dimeja makan yang mampu membuat anaknya bahagia melihatnya nanti.
dimulai dari makanan yang tidak terlalu berat tapi mengenyangkan, susu yang dia campur dengan sari buah, dan cemilan cemilan yang menyegarkan lainnya untuk memulai awal pagi yang cerah.
disaat masakan yang dia buat sudah jadi dia memanggil pelayan pelayan tersebut untuk menata makanan itu di atas meja, sedangkan dia akan membersihkan dirinya dahulu lalu membangunkan anak tampannya itu.
setelah kepergian nyonya mereka untuk membersihkan diri, para pelayan dibuat takjub dengan apa yang mereka lihat yang telah dibuat oleh nyonya mereka. Mereka tidak menyangka makanan yang di campur campur dengan buah akan menjadi hidangan mahakarya yang sangat menyilaukan mata seolah olah memanggil untuk cepat di santap, bahkan para koki mulai berebut merasakan masakan nyonya mereka yang berada di tempat yang berbeda dari makanan yang tadi.
hal yang dirasakan oleh koki yang menyicipi masakan nyonyanya yang mereka rasa adalah unik apalagi bahan utama nya adalah gandum tapi di berikan campuran buah buahan di dalamnya di tambah beberapa jenis kacang kacangan dan sedikit buah kering, menambah cita rasa segar dari ciri buah buah tersebut.
pada umumnya mereka menyajikan gandum beserta susu saja tanpa adanya campuran dari bahan bahan lain, karena mereka takut akan mengacaukan masakan dan rasa yang dihasilkan tidak akan maksimal dan mengakibatkan mereka harus memilih antara angkat kaki dari castil ini tanpa bisa bekerja lagi atau bekerja tetapi dikenai hukuman cambuk 15 kali.
"bisakah aku merasakan sedikit masakan nyonya? sungguh aku sangat ingin merasakannnya walaupun sedikit saja." ucap pelayan kecil yang memegang wadah dengan berserta sendoknya.
"sini kita bagi biar semua bisa merasakannya, sungguh ini masakan ter enak yang pernah ku makan sebelumnya, aku bahkan tidak pernah terfikirkan membuat hidangan sperti ini." ucap sang kepala koki
"yaa bahkan aku berencana untuk meminta resepnya dari nyonya jika nyonya mau memberikannya." ucap salah satu asisten koki
"sudah sudah cepat lah kalian kembali bekerja setelah memakan itu." ucap kepala pelayan
"baik kepala pelayan." ucap mereka serempak
"ah dan yah beberapa orang dari kalian, tolong ikut aku kalian akan membersihkan kamar yang akan digunakan tuan muda yang baru yang berada berhadapan dengan kamar nyonya dan juga kita akan memindahkan barang barangnya yang masih layak pakai, ini perintah dari nyonya." ucap kepala pelayan lagi.
setelah mendengar perintah arahan dari sang kepala pelayan mereka pun bergegas mengerjakannya. Karena mereka masih menyayangi nyawa mereka, jika nyonya mereka tau mereka tidak bekerja dengan baik bisa bisa kepala mereka berbeda tempat nantinya.
setelah membersihkan dirinya Anes pun pergi untuk membangunkan anaknya yang tampan itu. Setibanya ia di depan pintu kamar milik anaknya Anes membuka pintunya dengan perlahan lahan, dia melihat pria kecilnya sedang tidur dengan manisnya.
Anes berjalan membuka tirai yang menghalangi cahaya masuk, dan setelahnya dia menyibak selimut anaknya dengan lembut. Dia mengelus rambut anaknya dengan sayang sambil memperhatikan wajahnya yang manis itu.
euhhhhh
terdengar lenguhan dari bibir mungil, bersamaan dengan mata indahnya yang mengerjap untuk melihat siapa yang mengelus kepalanya.
"ibu? ibu disini?" ucapnya dengan memandang ibunya dengan binar mata indahnya
"ibu memari untuk membangunkanmu, ayo sekarang bersiap siaplah bersihkan dirimu lebih dahulu lalu kita akan pergi sarapan di meja makan bersama." ucap Anes dengan lembutnya
"baiklah ibu aku akan cepat bersiap" ucapnya
setelah melihat anaknya masuk kedalam ruang mandi, dia pun mempersiapkan baju yang akan dikenakan oleh anaknya.
tak lama kemudian keluarlah anak tampannya dengan jubah mandinya.
'ternyata mereka sudah mempersiapkan barang barang Geonard dengan cepat, oke aku suka cara kerja mereka.' ucap batin Anes
"sini sayang pakailah pakaian ini lalu ibu akan menyisir rambutmu." ucap Anes
"baik buu" ucap anak tampan itu
setelah Geonard selesai bersiap siap mereka pun pergi ke meja makan untuk sarapan, saat tiba di depan meja makan mereka pun duduk dan bersiap untuk sarapan.
"nak apakah sarapannya enak?" tanya Anes
"iya bu sayangat enak apakah paman koki membuat resep baru?" tanyanya
"bukan tuan muda ini yang memasak adalah nyonya sendiri, nyonya lah yang membuat hidangan istimewa pagi ini." ucap sang koki
setelah mendengar ucapan sang koki yiba tiba badan anak itu menegang, dia ingat dengan apa yang di ucapkan oleh para pelayan dulu, bahwa apa yang dia makan pasti diberi racun oleh ibunya itu, tapi dia tidak percaya dia berpikir untuk apa ibunya melakukan permainan yang kecil seperti itu, jika mau ibunya bisa langsung menebas kepalanya jika pun benar diapun tidak perduli yang terpenting kebahagiaan ibunya.
Anes yang melihat ketegangan yang di berikan anaknya itupun tau apa yang terjadi dia berpikir untuk menyingkirkan pelayan pelayan yang tidak berguna itu dan menggantinya dengan yang baru.
"makanlah nak apa yang kau pikirkan itu tidak akan terjadi kau taukan ibumu ini seperti apa jika memang ingin membunuh hama." ucap Anes
"iya ibu " balasnya
"setelah sarapan pergilah belajar bersama guru barumu, ibu akan bekerja lagi menyingkirkan beberapa pengganggu di dalam castil ini, karna menyebabkan kastil menjadi berdebu jika hanya di isi oleh orang orang bodoh sepertj itu." ucap Anes
"baik ibu aku belajar dengan baik." ucap Geonard
setelah sarapan Geonard pun beranjak menuju ruang belajarnya untuk mengikuti pelajaran dari guru barunya, sedangkan sang ibu dia sedang menyingkkirkan beberapa hama yang membuat beban saja di castilnya ini
"kumpulkan semua pelayan di halaman belakang sekarang" ucap Anes pada Kepala pelayan
Anes berpikir hukuman manis apa yang akan dia berikan pada mereka.