Selesai KKN Ratna di sibukkan dengan kegiatan skripsi yang sudah di depan mata dengan bahan KKN di desa Cilaka yang masih belum bisa hilang bayangannya itu. Ratna bukan anak yang manja apa apa minta bantuan keluarganya namun terkadang meminta bantuan oleh temannya atau sahabatnya . Karena Ratna di pisahkan oleh Furi sahabatnya baru hari ini Ratna bertemu dengan Furi di kampus.
Karena sudah tidak ada kelas hanya ada bimbingan Skripsi dan revisi yang ada membuatnya menunggu Furi di depan ruang dosen sambil melihat foto fotonya bersama Kak Rendi. Hingga Ratna tak sadar Furi sudah datang dari tadi melihat isi yang di buka Ratna
" Duuh kak Rendi mengapa masih terbayang olehmu dan pak Kades" ucap lirih Ratna yang menutup ponselnya dengan tangannya
ekm ekm " Cie cie yang kecantol pria desa di sana hayoo ngaku kamu suka ya sama kak di foto itu " goda Furi yang beranjak duduk di samping Ratna
dengan tersipu malunya Ratna " E... Enggak kok cuma sebatas kaka saja kan aku udah ada Candra masa mau di embat juga kak Rendi laah Fuu!" jawab Ratna bergeser duduk menjauh dari Furi
Beberapa mahasiswa/i mulai masuk ruangan pembimbing hanya ada dosen pembimbing di sana yang menerangkan materi dan struktur yang harus di kerjakan. 3 jam di dalam membuat perut Ratna laper
hingga terdengar oleh Furi
" Laper mba ??? itu cacing udah demo loo. Ayo makam laah aku juga laper belum sarapan " ajak Furi tang menggandeng Ratna
Sesampainya di kantin Ratna dan Furi bingung mencari tempat duduk karena penuh masih dengan keasyikan mereka yang masih makan atau hanya minum minum santai. Padahal makanan dan minuman sudah di tangan masih belum ada yang bangkit dari tempat duduk . Hingga Didi dan Radit melambai ke arah Ratna dan Furi membuatnya mendekat
" Sini kalian duduk kita udah selesai kok" kata Radit yang beranjak bangun dari duduknya
" Kalian mau kemanana " tanya Furi yang meletakan makanan di meja
" Kita mau ke perpus mencari bahan tambahan buat besok kan mulai minggu ini mulai ada revisi ya barang kali ada gitu " jawab Rendi yang merangkul Didi
Setelah selesai makan Ratna dan Furi menuju outlet wi-fi gratis yang ada di luar kampus biasa anak kampus maunya yang gratis . Sampailah Ratna dan Furi pada sebuah taman yang banyak Wi-Finya dan memilih tempat yang bisa di gunakan untuk istirahat tak lupa Furi membawa makanan yang di belinya di parkiran montor tadi
" ehmmmm aaaaahh.... enak sekali rebahan di sini ya Fuu. Udah sepi, rindang, bersih, nyaman pula " ucap Ratna yang merangkan ke dua tangannya
" Emang enak tuh di sini. Tidak ada yang biaa ganggu kita kan jadi bisa fokus. Huust jangan berisik di belakang kita ada orang tidur " Jawab Furi menyuruh Ratna jangan berisik
Ratna dan Furi mulai mengerjakan tugasnya masing masing beda jurusan jadi gak bisa saling tanya. Furi mengambil PGSD sedangkan Ratna mengambil Administrasi negara pas sama sama bingung hanya pandang padangan dan tertawa terbahak bersama higga membangunkan orang tang tidur di belakangnya
" Bisa bisanya ya Rat " ucap Furi yang menahat tawanya
" Heeeei!! sedang apa kalian mengganggu tidurku saja " teriak Candra yang belum sempurna bangun
" Kak Candra ngapain kak tidur disini kaya gak ada tempat lain " tanya Ratna dang menghampirinya
" Eeh Ratna maaf ya.,. Aku lagi malas berangkat kerja bosku terlalu overprotektif membuatku malas kerja. Kalian ngapain di sini " jawab Candra
" Kita ngerjain Skripsi kak. tapi lagi sama sama bingung malah ketawa bareng jadi bangunin kak Candra " sahut Furi uang beranjak memghampiri Ratna
" ooooh gak papa santai aja. sinih aku bantu saja kalian dari pada aku kerja " jawab Candra yang mengambil laptop Ratna
Setelah Candra membantunya dan mengantarkan pulang Ratna . Sesampainya di rumah Ratna Candra bertemu dengan kaka dan Mamanya membuatnya menemui keluarga Ratna dengan tak enak hati
" Ayo masuk kak. Cicipi deh masakan mama " Ajak Ratna pada Candra
Tiba saja Dewa keluar mendengar orang bicara begitu keras
Creeeek
" Ajak masuk dong Rat! masa tamu berdiir di luar " tanya Kak Dewa yang mmebuka di pintu
" Kak Candra nya aja yang gak mau kak. Tuh dengar kan Kak Dewa aja welcome sama kak Candra. Ayo makannya masuk iih kak " jawab Ratna yang mencubit tangan Candra
Cubitan Ratna menurut Candra tak begitu di rasanya membuatnya biasa saja . Candra dan Dewa menuju meja makan yang sudah ada beberapa makanan yang masih hangat di meja. Ratna mengambilkan semua makanan yang ada di meja untuk diri sendiri dan untuk semuanya hingga di akir setelah makan baru bercanda canda dengan keluarga Ratna
" Tante , makasih looh atas jamuannya enak loooh " ucap Candra memandang mama Ratna
mama Ratna hanya sersenyum tersipu malu
" Oo ya udah jam segini Om kol belum pulang tante?" tanya Candra
" Papa udah gak ada, Can kecelakaan mengenggutnya beberapa tahun lalu " jawab Dewa yang sambil meletakkan gelas
" oooo maaf sekali aku gak tau Wa. Ratna yang kuat ya kak Candra ada untukmu kalau mau cerita apa pun siap mendengarkan dan siap di cubit oleh mu " jawab Candra yang tak enak hati
" Oooh tak masalah kak. " jawab Ratna
" Kalau boleh tahu kenapa ?" tanya Candra yang penasaran
" Jadi begini papa meninggal karena kecelakaan beruntun di depan mall di ujung sana saat itu hujan lebat ada pengendara montor menyalib dan jatuh karena lubang besar membuat mobil di belakangnya mengerem mendadak dan hingga beruntut cukup panjang mayoritas luka dan beberapa yang meninggal karena terhimpit. Waktu itu kalau gak salah Ratna masih di kampus buatnya syook " jawab Dewa menjelaskannya sedetail mungkin
" Pengendara montor bertanggung jawab apa kabur Wa " tanya Candra lagi
" Tanpa Etika sampai sekarang entah di mana sekarang dia. Andai ku bertemu ingin ku bertanya mengapa dia kabur begitu saja " Jawab Dewa
" Sama dengan mamaku ya berada di sana Wa. dengan berat hati ingin mengusut kasus ini tapi apalah daya hanya orang biasa yang tak punya bukti kuat. Udah malem Tante Candra pulang dulu ya lain waktu main lagi kesini" Ucap Candra yang beranjak pergi mengambil tasnya
Hingga Candra pulang Ratna masih terbayang dengan kebersamaan dengan papanya dan pamannya yang bersama papa saat itu
" Ooh indahnya saat itu namun apalah daya kini papa dan paman udah bahagia di sana. " Jawab Ratna bersuara lirih
" Udah jangan bersedih sayang do'a kan saja papa di sana ya semoga kita bisa bertemu di syurga Nya " ucap Kak Dewa
" iya kak Semoga saja. Daah laah mau tidur di kamar mama " jawab Ratna yang menggandeng mamanya