El Thariq tersenyum puas.
"Hem ... aku tahu itu akan mengusik posisi Rachel di hatimu, tapi itu yang sangat kubutuhkan, menjauhkan Kamu sejauh-jauhnya dari istriku itu.
Hiroshi sedikit terkejut.
"Hei, dengar! Sylvia, Alex! Aku nggak menyangka tamu kita sependapat denganku," celetuk Hiroshi dengan puas.
"Hihh!" seru Sylvia dengan kekesalah yang meningkat.
Tapi, Hiroshi mengabaikan penolakan anak gadisnya, ia memfokuskan pandangan pada Alex.
"Gimana menurutmu, Alex?" tanya Hiroshi dengan wajah serius.
Alex tak bisa menutupi kerisauannya.
"Ss- sa-ya saya-"
El tertawa dalam hati.
"Mampuslah!" umpat El dengan rasa puas dalam hatinya.
"Aku tahu sekali seperti apa rasanya itu," lanjutnya dalam hati.
El pura-pura tak tahu, laki-laki tinggi tegap itu mengalihkan pandangan ke luar jendela, menatap pemandangan jalanan di bawah bangunan tiga lantai Sakura Spot itu.
"Aku menunggu jawabanmu, Alex," desak Hiroshi dengan penuh penekanan.
