Manik mata Sylvia melihat ke arah kiri atas, sedang bibirnya sedikit monyong. Kemudian, ia menggeleng pelan.
"Nggak juga, hanya sebatas dikenalkan ayah. Tapi, kulihat dia laki-laki yang baik. Em ... gimana ya, dia nggak seperti anggota-anggota baru yang lain atau orang-orang yang berkerja dengan ayah. Agak ... sweet gitu, Kamu tahu 'kan model cowok-cowok kayak gitu?" jelas Sylvia datar.
El mengangguk.
"Ah! Sweet itu! Mungkin itu yang membuat Rachel menyukainya. Sweet ... sweet ... cowok manis yang terlihat baik ... dan itu yang nggak aku punya," renung El Thariq dalam hati, cemburunya terusik.
"Em," gumam Sylvia pelan dengan ekspresi wajah seolah terlihat sedang berpikir.