Laki-laki yang menodongkan senjata itu meletakkan telunjuknya ke pelatuk pistol.
"Karena kami bisa membuat jantungmu malas berdetak," ancam laki-laki itu dengan penuh penekanan.
Tiba-tiba seoarang laki-laki dari tim pengejar yang berada di belakang laki-laki yang tengah menodong pengemudi mobil itu menempelkan jarinya di alat dengar yang terselip di telinganya. Lalu, sesaat kemudian, ia menganggukkan kepala.
Laki-laki itu mendekat, lalu menepuk bahu dan terlihat membisikkan beberapa kata pada laki-laki yang hendak meletupkan pistol itu.
Dengan bisikan itu, ia segera menarik pistolnya dari dada laki-laki muda itu. Lalu, mereka kembali ke mobil masing-masing, meninggalkan laki-laki muda itu tak tersentuh.
"Terima kasih atas salam sapa kalian di tengah jalan ini!" seru laki-laki muda itu dengan riang.
El mengepalkan tangan, otot-otot di wajahnya bermunculan karena ia menahan kemarahan.