Rachel yang telah bersiap keluar, dengan cepat bergerak, keluar dari mobil, lalu ia segera menyusup di antara para pekerja yang mengejar speedboat terakhir.
Dalam waktu yang sangat singkat, pengecohan itu membuat Alex lega. Lalu, ia melarikan mobilnya dengan menyusup di antara mobil-mobil yang ada di depan terminal ferry itu sambil berharap para pengejar itu terus membuntuti mobilnya.
Sementara itu, di rumah megah bergaya Eropa klasik milik Madam Golda, El sedang berusaha mencari celah agar memiliki waktu sendiri terlepas dari Jenny dan Sylvia yang sepertinya ingin terus melekat dengannya.
"Maaf, aku harus menerima telepon penting," izinnya begitu telepon genggam dalam saku jasnya bergetar.
"Telepon itu bukan jenis telepon yang bisa di skip ya?" balas Sylvia keberatan.
El tersenyum menyeringai.
"Ini jenis telepon yang harus segera diterima, Sylvia," sahut El Thariq datar.
Salah satu sudut bibir Sylvia tertarik ke samping sejenak, lalu ia mengedikkan bahu.