El Thariq mengarahkan ke meja makan dan melihat sepasang laki-laki dan perempuan yang beberapa tahun lebih muda dari Madam Golda.
Nex yang baru saja mendekat, menabrakkan bahunya ke bahu Malino.
"Siapa lagi dua orang itu? Kolega baru Madam Golda?" celetuk Nex tak acuh.
Malino menghela napas dalam.
"Mereka kedua orang tua Ayana," jawab Malino dengan suara yang dalam.
"Ooh," sahut Nex pelan.
"Artinya ...," lanjut Nex lirih.
"Bencana mendekat," gumam Malino parau.
Madam Golda menoleh ke arah ketiganya.
"Kalian lebih suka berdiri di situ?" tegur Madam Golda nyaring.
Mendengar itu ketiga laki-laki muda itu bergerak mendekat ke arah meja makan.
Madam Golda langsung memperkenalkan El Thariq dan Nex pada kedua orang tua Ayana.
Lalu, Madam Golda bercengkerama dengan kedua orang tua Ayana, sementara yang lain hanya sesekali menimpali pembicaraan itu.
"Menurut kalian berdua, gimana jika rencana pernikahan Ayana dan Malino dipercepat?" celetuk Madam Golda dalam satu kesempatan.