Untuk sesaat, laki-laki berkepala plontos itu mengangkat pandang, memberanikan diri menatap Madam Golda, tapi sejurus kemudian, ia kembali menunduk.
"Dan itu juga ditegaskan ketika ia menembak salah satu anggota kita, gadis itu ikut terkejut dan menjerit. Itu reaksi wajar dari 'gadis biasa' yang baru pertama kali meletuskan senjata api," imbuh Jawan dengan wajah tanpa ekspresi.
Mendengar itu El Thariq tercengang.
"Rachel me-nem-bak?" serunya dalam hati.
"Gadis keras kepala itu berhasil melukai salah satu anak buah Jawan?" tegas El dalam hati.
Kening El berkerut memikirkan itu. Tapi, ia tetap diam mendengarkan percakapan dua orang yang ada di depannya itu.
"Makin hari, gadis itu makin mengejutkan!" komentar El dalam hati.
Jawan sedikit beringsut, ia menghadap tepat ke arah Madam Golda.
"Gadis itu juga gemetar memegang senjata itu, Madam. Seseorang mempunyai kesamaan dengan MI17 tidak akan bersikap seperti itu," ungkap Jawan menambahkan fakta.