Anyelir menepuk lutut Rachel.
"Hei! Sudah jangan khawatir! Aku yakin mereka akan terus memfokuskan pencariannya padaku. Jadi, jangan terlalu dipikirkan terlalu dalam seperti itu!" saran Anyelir lembut.
Rachel mencoba senyum, walaupun senyum itu terlihat kaku.
Pembicaraan kedua gadis itu disela oleh kedatangan pegawai restoran yang membawakan pesanan mereka.
Mereka berdua segera standby di meja tanpa kaki itu untuk menikmati menu yang mereka pesan. Terutama Rachel yang terlihat sudah sangat butuh asupan makan.
Kedua gadis fokus pada apa yang terjadi di meja.
"Eh!"
Tiba-tiba Rachel meletakkan gelas yang baru saja ia minum.
"Kamu bilang masih ada kemungkinan mereka bisa melacak kita sampai di sini 'kan?" celetuk Rachel dengan cemas.
Anyelir mengangguk.
"Laki-laki yang tadi kita paksa membawa kita ke sini pasti memberitahukan tim pencari di mana dia menurunkan kita. Dan tim akan segera datang dan menyisir lokasi di dekat tempat itu," analisa Anyelir dengan tenang.