Sekali lagi, Rachel mengalihkan pandangan, kembali menatap Anyelir yang masih mengikuti langkah laki-laki plontos itu dengan ditodong oleh senjata api.
"Emang iya menjanjikan kabur season dua, tapi itu masih sebatas kata-kata, belum ada pembicaraan mengenai eksekusi rencana itu," batin Rachel kembali resah.
Anak tangga yang mereka pijak akhirnya berakhir.
Anyelir yang lebih dulu sampai di lantai dua sama sekali tidak menoleh ke arah Rachel begitu ia sampai lebih dulu.
Dengan sedikit panik dan otak yang terus memikirkan cara untuk meloloskan diri, Rachel mengedarkan pandangan ke ruangan luas di dekat tangga melingkar itu.
Tepat di seberang tangga itu terdapat perapian besar yang dilindungi dengan kaca. Di dekat perapian itu terdapat satu set kursi ukir cantik dengan karpet tebal yang mengalasinya.
Rachel memperhatikan seorang wanita dengan sanggul modern yang sederhana menegakkan punggung begitu mereka sampai di lantai dua itu.