El Thariq menatap sinis pada tulisan yang baru dia baca itu. Lalu, dengan malas ia mengusap tombol terima itu ke atas, kemudian ia menempelkan bagian depan layar telepon genggam itu ke telinganya.
"Tentu laki-laki yang baru menerima panggilan ini sangat sibuk," sindir suara perempuan berwibawa itu setelah mengucapkan kata sapaan pendek.
"Hem, bukan Madam Golda jika tidak bisa menebak dengan benar," sahut El Thariq dengan santai.
"Kamu juga sibuk di akhir pekan ini, El?" tanya Madam Golda kemudian dengan lembut.
"Ya, Madam, aku sedang bersama manajer Silver Glass," jawab El Thariq dengan tenang.
Suara wanita berwibawa itu menyahut pendek dari saluran telepon di seberang sana.
"Aku harap petang nanti, Kamu bisa menjeda sejenak kesibukanmu, ada acara yang harus Kamu hadiri di rumahku," lanjut Madam Golda dengan penuh penekanan. Tanda sebuah perintah yang dilarang ditolak.
"Ahh! Apalagi?!" sahut El dalam hati.