Rachel terperanjat, kedua bahunya kaku, tapi nggak berani menoleh.
"Ada apa? Siapa? Apa orang-orang El?" tanyanya dalam hati.
Gadis itu dengan berusaha tenang menyesap minuman dan menghabiskan kue tanpa bicara. Demikian juga, Anyelir, gadis ramping dengan bekas luka di pipi itu melakukan hal yang sama.
"Bergeraklah seolah tak ada yang aneh, oke?" anjur Anyelir lirih.
"Em," gumam Rachel pelan.
Lalu, mereka beranjak dari tempat itu dan berjalan ke satu arah yang terlihat lebih banyak orang berjalan.
"Ah! Itukah?!" seru Rachel dalam hati.
Gadis itu dengan tak sengaja melihat seorang laki-laki yang mengenakan jaket secara tersamar mengikuti gerak dan langkah mereka berdua.
"Dia tidak terlihat seperti para bodyguard El yang ada di rumah megah itu," pikir Rachel cepat.
"Egh! Nggak cuma satu!" seru Rachel dalam hati, ia kembali terkejut.
Hasil pandangan matanya itu mulai meningkatkan adrenalin dalam diri gadis itu.