Ekspresi wajah Anyelir tak berubah. Ia terus menatap lawan bicaranya.
Rachel menghela napas dalam.
"Iya, aku akan melakukannya, tapi kalau bisa jangan ngomong yang enggak-enggak, nanti terjadi. Kita ngomong yang baik-baik saja," saran Rachel lembut.
"Sedangkan, aku yang nggak ngomong buruk sedikit pun saja, mendadak dunia ku jungkir balik," gerutu Rachel dalam hati.
Senyum Anyelir terkembang lebar. Ia mengangsurkan bucket bunya di tangannya.
"Terima kasih. Nah! Taruh di chiller!" pintanya dengan riang.
Rachel beranjak dan menjalankan permintaan itu.
Beberapa saat kemudian, kegiatan toko bunga itu berjalan lancar, bunga-bunga yang dipesan sudah dijemput kurir. Dan akhirnya tiba saatnya mereka istirahat.
Rachel mengunci pintu dan membalikkan tanda close ke arah depan. Lalu, mereka berdua masuk ke dalam bagian belakang toko.
"Kamu mau mengajarkan trick gerakan meloloskan diri di mana?" celetuk Rachel begitu masuk ke ruang itu.
"Sini!" tunjuk Anyelir singkat.
