Dengan mulut ternganga El Thariq menatap ke arah Armand.
"S-saya juga nggak mengerti bagiaman itu bisa terjadi, El," jelas Armand tergagap.
"Sistem keamanan tidak menunjukan tanda-tanda error, di bajak atau ada kerusakan lain, tapi pintu gerbang itu terbuka begitu saja seolah memang kita membukanya dari sistem," jelas Armand lebih rinci.
Dari mode terperangah, wajah El beralih menjadi bingung.
"Dan siapa mereka?" tanya El dengan cepat.
"Sepertinya, anak buah Madam Golda," jawab Armand lirih.
"Ah ...," desah El lelah.
"Dor!"
Suara letusan pistol terdengar di ujung desah lelah El.
"Siaga, Armand!" seru El sambil berlari ke tempat penyimpanan senjata yang ada di lantai satu.
Suara letusan pistol lain seolah menyambut peluru pertama yang ditembakan. Kemudian, suara dar der dor terdengar di halaman depan.
Armand bergegas mengatur orang-orang El melalui alat dengar security guard yang baru saja ia selipkan di belakang daun telinga.