Rachel sedikit menelengkan kepala, seolah dengan gerakan itu ia bisa me-recall ingatan yang mungkin terselip dalam tumpukan file ingatan dalam otak.
Ingatan gadis itu meloncat kembali ke suasana yang sama di rumah di pinggir kota yang sebelumnya digunakan untuk menyembunyikannya.
"Ketika itu aku juga dalam posisi seperti ini," gumamnya lirih.
"Saat itu, aku juga sedang berada di kamar dan bengong karena bosan. Tapi ...," ucapnya dalam benak.
Ia kembali terlihat sedang mengingat-ingat dengan jelas.
"Aku ingat sekali, saat itu nggak ada suara apa pun dari luar. Tidak langkah seseorang, pun suara kendaraan bermotor jenis apapun." Percakapan batinnya mulai menemukan sesuatu yang aneh.
"Tapi, kenapa mendadak lampu mati?" selidiknya dalam hati.
"Bukankah itu berarti pelaku ada di dalam rumah. Atau pelaku adalah seorang ninja yang langkah kakinya sama sekali nggak terdeteksi?" lanjut pertanyaan Rachel dalam benak.
Gadis itu meluruskan kakinya.
