Dua pukulan dalam waktu yang hampir membuat tubuh Jawan terayun-ayun.
Serangan mendadak itu sesaat membuat Jawan tak bisa melawan. Tapi, dalam waktu sekian detik, ia melancarkan balasan dengan menyasar organ-organ penting kedua lawannya.
Aksi tangkis pukul yang tanpa jeda itu, beberapa saat kemudian membuat tubuh Jawan terlihat kelelahan. Dan-
"Buk!"
Satu punggung kaki El tepat mengenai jantung Jawan. Dan laki-laki tinggi besar itu terhuyung, lalu roboh ke lantai.
"Aku sudah bilang sejak awal, Jawan. Akuilah jika Kamu mulai menua dan melemah," komentar Anyelir datar.
Jawan yang terbaring dengan napas yang ngos-ngosan terlihat tidak berusaha bangkit. Ia tersenyum dan memandang ke atas langit yang masih gelap.
"Aku benar-benar nggak menyesal telah melakukan apa yang kulakukan pada kalian dulu. Yang kusesali adalah kenapa Madam Golda tidak mengizinkanku untuk menyelesaikan kalian saat itu juga," sesalnya dalam.
"Kalian benar-benar mengganggu dan merepotkan!" serunya kesal.
