Rachel melihat kedua tangannya yang masih terikat. Ia mengedarkan ke sekeliling dan tidak melihat sesuatu yang bisa ia gunakan sebagai senjata.
"Agh!" Tiba-tiba seruan tertahan yang keluar dari mulut Anyelir membuat Rachel kembali memfokuskan diri pada perkelahian di dekatnya.
Ia melihat Anyelir baru saja terhuyung ke belakang dengan mengusap bibirnya yang mengeluarkan darah.
"Bukankah aku yang melatihmu, MI17?" ejek Jawan angkuh.
Malam makin mendekati akhirnya ketika Anyelir menjawab dengan kembali menyerang.
Dan serangan beruntun Anyelir kali ini berhasil membobol pertahanan Jawan. Beberapa tendangannya berhasil menyasar dada Jawan. Dan itu membuat laki-laki itu sempat terhuyung.
"Aku sudah bilang sejak awal, Jawan. Kamu mulai tua. Kamu hanya bersembunyi di balik pistol-pistol dan anak buahmu," ejek Anyelir sambil tak henti memberikan pukulan dan tendangan.
"Agh!" seru Jawan tertahan.
Kali ini pukulan Anyelir bisa membuat hidung Jawan mulai berdarah.