Rachel melangkah mundur sampai ia menabrak dinding pembatas rooftop yang membatasi seluruh bagian rooftop itu.
"Atau ...," pikir Rachel dalam benak.
"Atau aku akan dibawa Jawan kabur dari tempat ini dengan menggunakan helikopter itu?" tebaknya dalam benak.
Selang sekian detik kemudian, nyata dan jelas arah gerakan helikopter itu memang menuju ke arah rooftop.
Keadaan itu membuat Jawan bergerak mundur dengan cepat menghindari efek gerak baling-baling yang menimbulkan angin bergerak dengan kencang di sekitarnya.
Jawan bergerak hingga kembali mendekat ke arah Rachel yang masih berdiri di tepi dinding pembatas setinggi kurang dari satu meter.
Sekilas Rachel memperhatikan wajah Jawan.
"Dari wajahnya, sepertinya Jawan juga nggak mengerti siapa yang akan datang di malam buta ini. Ia hanya kelihatan bersiaga dan waspada," ujar Rachel dalam hati.
Jawan mendekatkan handy talkie-nya ke mulut.
"Apa pusat mengirimkan helikopter untuk kita?" tanyanya dengan cepat.