Rachel mengernyit, ekspresi wajahnya penuh tanya.
"Apa yang harus dimulai?" tanya gadis itu dengan cepat.
Seorang laki-laki yang berdiri di belakang Jawan mendekat. Ia meletakan sebuah kertas di atas meja.
Rachel segera menunduk dan membaca tulisan yang berderet rapi di atas kertas putih itu.
Gadis itu mendesah lelah sambil mengangkat pandang. Ia menatap ke arah kamera dan segera menyadari apa yang harus dilakukannya. Ia juga mengerti rekaman video itu akan digunakan untuk apa.
"Aku nggak ingin membaca ini," putus Rachel datar.
Jawan mundur selangkah. Wajahnya yang nir ekspresi berubah menjadi dingin.
"Gadis kecil, Kamu sedang berhadapan dengan ku, bukan dengan Madam Golda atau El Thariq. Di sini, tidak ada yang namanya pilihan," ucap Jawan dengan tegas.
Seketika Rachel menoleh ke arah Jawan dengan cepat.
"Ken-"
"Klek!"
Pertanyaan Rachel terputus ketika tiba-tiba moncong pistol laras pendek menempel di pelipisnya.