El menatap terpaku pada Armand yang sedang berlutut untuk mengecek kondisi Amana. Ia melihat bagaimana asisten pribadinya itu mengecek tanda-tanda kehidupan pengurus rumah tangganya dengan meletakan punggung jari telunjuknya di bawah hidung Amana.
El menunggu Armand menoleh ke arahnya dengan jantung berdegup kencang.
Sekian detik kemudian, Armand mengangkat pandang.
El memperhatikan tanda anggukan kepala dengan ekspresi Armand yang masih datar.
El Thariq mengembuskan napas lega.
"Untung masih hidup," ucapnya lirih.
Sekilas, El Thariq masih melihat Armand yang dengan cekatan meraih telepon genggamnya. Telinga El juga masih mendengar kata White Rose yang diucapkan asisten pribadinya ketika ia melanjutkan pencarian untuk menemukan Rachel dan dua orangnya yang ditugaskan untuk mengawal gadis itu.
"Di mana Rachel?" ucap El Thariq dalam hati dengan hati tak tenang.
El keluar ke halaman samping rumah itu, juga halaman belakangnya, tapi gadis itu tak kunjung ditemukan.