Seketika gadis itu menepis tangan El yang sedang mengusap pipinya. Ia memandang El dengan kesal. Wajahnya bersungut-sungut.
"Maksudnya apa sih, El? Maunya apa?" celoteh Rachel menyatakan protes.
El memindahkan tangannya ke pinggang Rachel.
"Aku senang mendengar protesmu. Aku bahagia melihatmu merajuk nggak setuju seperti itu," balas El dengan menyertakan tawa.
Kemudian, ia memandang gadis itu lembut.
"Dengar!" pintanya meminta perhatian.
"Aku selalu bahagia melihat mu selalu berada di sisi ku sepanjang waktu. Keberadaanmu begitu menenangkanku ...." El terdiam.
"Kecuali ... tadi," ucap El dengan penuh penekanan.
Raut wajahnya berubah sangat serius.
Rachel menghela napas dalam. Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Tadi adalah kali pertama aku merasa nggak tenang dalam satu baku tembak. Keberadaanmu memecah konsentrasiku. Aku khawatir hal buruk terjadi denganmu," ucap El dengan penekanan kuat.