Seketika wajah Rachel terlihat panik. Ia berusaha menyembunyikan kepanikannya dengan berusaha untuk tetap tenang. Tapi, ia gagal.
Di salah satu sudut taman yang berada di bawah balkon itu beberapa laki-laki yang kemarin mengejarnya terlihat berkumpul. Mereka langsung melambaikan tangan dengan provokatif begitu mengetahui Rachel menatap ke arah mereka.
"Kelinci ...!" seru salah satu dari mereka girang.
Rachel segera mengalihkan pandangan. Dan melihat itu Sylvia tersenyum puas.
Sementara itu, beberapa saat lalu, El sedang berdiri dengan bengong dan kecewa di dalam kamar rumah sakit. Ia marah , tapi berusaha menahan kemarahan itu sekuat tenaga. Di belakangnya, Armand tertegun dan menunjukan ekspresi yang nggak jauh berbeda.
Tak lama kemudian langkah terburu mendekat.
"Petugas medis yang harusnya membawa Rachel ke bangsal rawat menemukan kamar ini dalam keadaan kosong!" seru Dreana panik dari arah belakang.
El dan Armand mendekat ke arah dokter muda itu.