Kelopak mata Rachel nggak bisa dicegah lagi untuk tertutup. Gadis itu seketika memejamkan mata. Tapi, kesadarannya yang masih tersisa membuat dia masih aware pada apa yang terjadi di sekelilingnya. Termasuk ketika mendeteksi gerakan seseorang yang baru saja memukulkan ujung kayu di punggung atasnya itu.
"Jangan! Tolong!" seru Rachel dalam hati ... tanpa daya.
Ia merasakan angin di atas tubuhnya yang baru saja jatuh dalam posisi menelungkup. Gerak angin itu menandakan ada seseorang yang sedang merunduk ke arahnya.
"Oh ... akhirnya ... si kelinci ... kelinci yang juicy ...," ucap salah satu pengejar itu seperti sedang mendendangkan lagu aneh.
Dalam keadaan sadar yang minim itu Rachel berusaha bergerak untuk menghindari jangkauan tangan laki-laki itu. Tapi, tubuhnya seolah tertimpa pohon besar karena tak sedikit pun dapat di gerakan.
Dan kini, kedua tangan laki-laki itu berada di bahunya. Tangan itu berusaha mengangkat tubuh gadis itu.