Jeda hening menyusup ke dalam ruangan yang cukup luas itu. Hening berlomba dengan angin malam yang bertiup dari luar menjejali ruangan itu.
"Apa Kamu mengundang kami hanya untuk menemani mu memandang ke arah luar restoran ini?" celetuk El ketika hening tak juga pergi dari ruangan itu.
"Duduklah!" pinta Hiroshi pada akhirnya.
Keduanya segera duduk di samping kanan kiri kursi yang mengapit kursi Hiroshi.
Nex menoleh ke arah jendela yang terbuka.
"Hiroshi, Kamu bisa mengajak orang-orang mu untuk menikmati suasana malam di tempat ini," sahut Nex tak acuh.
Ia terus melihat ke arah kerlip lampu-lampu yang dipasang di pinggiran danau buatan.
Hiroshi terkekeh getir.
"Kalian sendiri sudah melihat, baru saja salah seorang dari orang-orang dekatku diambil paksa oleh Golda. Dengan alasan anak biologis, dengan alasan gencatan senjata dan entah alasan licik apalagi," keluh Hiroshi datar.
Nex menoleh ke arah Hiroshi.