El menoleh dan menatap Nex dengan tanpa emosi.
"Bukankah nyawa dibayar nyawa?" tanya El datar.
"Wuh!" seru Nex girang. Ia berseru dan bertepuk tangan tapi dengan memelan suara.
"Ini yang ditunggu!" serunya puas.
"Jangan lolos lagi kali ini!" tekadnya bermonolog.
El dan Nex terus mengawasi laki-laki kurus tinggi yang sedang menatap matahari yang mulai tenggelam itu dengan pura-pura sibuk menyiapkan ini itu seolah mereka berdua akan camping di tempat itu.
"Haruskah menunggunya sampai selesai seperti itu?" tanya Nex tak sabar.
"Mungkin itu adalah ritual yang harus ia lakukan setiap hari. Biarkan ia melakukan hal yang paling disukainya itu untuk terakhir kali," balas El santai.
Sekilas El melihat ke arah laki-laki kurus ramping berkaca mata itu yang masih berada di posisinya semula.
El dan Nex membuka minuman kaleng dan beberapa makanan ringan untuk melengkapi akting mereka.