Rachel mencari Amana. Dan ia menemukan pengurus wanita berdiri di salah satu sudut ruang depan. Ia baru saja menurunkan telepon genggam dari telinganya.
Amana melihat kedatangan Rachel.
"Nyonya," sambut Amana formal.
"El?" tanya Rachel singkat.
Ia merasakan ada yang tidak beres dengan orang-orang yang berada di lantai satu ini. Juga dengan Amana yang terkesan menyembunyikan sesuatu tentang El.
"Maaf, Nyonya. Kami belum berhasil mendapat kabar tentang El," jawab Amana formal.
Rachel mengernyitkan kening. Ia membaca keresahan dalam wajah Amana yang masih menunjukan sikap profesional.
Gadis itu mulai merasa nggak nyaman.
"Amana, bisa nggak langsung ngomong nggak pakai berbelit-belit?" pinta Rachel dengan penuh penekanan. Gadis itu mulai terlihat kehilangan kesabaran.
"Saya sudah menyampaikannya, Nyonya," jawab Amana masih dengan formal.
Rachel mengembuskan napas berat.
"Haruskah aku keluar rumah untuk mencari El sendiri?" sahut Rachel kesal.